Dua warga Leuwianyar, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya ditangkap polisi di Jalan Leuwianyar, Sabtu 24 Agustus 2013. Keduanya berinisial T dan L, disebut-sebut sebagai kakak beradik.

Mereka ditangkap ketika mengendarai sepeda motor. "Yang ditangkap seorang wanita dan seorang laki-laki," kata saksi mata penangkapan dua warga itu, Dindin Wahyudin saat ditemui di lokasi kejadian.

Menurut dia, penangkapan terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Sepeda motor jenis Honda Beat yang ditunggangi keduanya dipepet sebuah mobil. "Terdengar suara rem mendadak," kata Dindin.

Dari dalam mobil, keluar empat petugas berbadan tegap. Mereka kemudian membawa dua warga itu ke mobilnya. "Seorang wanita dan lelaki itu kemudian dinaikan ke mobil," jelasnya. "Petugas yang nangkap berbaju preman, tapi gerak-geriknya seperti polisi,".

Ketika pintu mobil dibuka, dia melanjutkan, dari dalam mobil terlihat senjata api. Sementara saat penangkapan, petugas tidak menggunakan senjatanya. "Senjata disimpan di mobil, tidak dipakai," kata Dindin.

Saat penangkapan, Dindin berusaha menanyakan ihwal penangkapan kepada petugas tersebut. Namun mereka bungkam. "Saya tanya ada apa, dia diam saja. Saat ngambil cuma bilang ikut," ucapnya.

Setelah dinaikan ke dalam mobil, sepeda motor yang ditumpangi dua orang itu dibawa petugas. Seingat Dindin, pelat nomor mobil yang dipakai menangkan dua warga itu berpelat Z.

Hingga saat ini belum ada kejelasan dari pihak kepolisian mengenai penangkapan dua warga ini.

Sebelum penangkapan dua orang ini, pada 19 Agustus lalu, seorang warga Tasikmalaya, CW, 24 tahun, dimintai keterangan oleh polisi. Dia diinterogasi oleh orang yang diduga anggota tim Detasemen Khusus Antiteror 88 di sebuah tempat di Tasikmalaya.

CW ditanya soal kepemilikan sepeda motornya. Kepada petugas, dia mengatakan, dirinya mengkredit sepeda motor jenis Yamaha Mio warna biru itu dari sebuah dealer. "Saya bilang setoran, tinggal empat kali setor lagi," dia membeberkan.

SUMBER