
Liputan6.com, Jakarta : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong agar konsumsi ikan oleh masyarakat Indonesia ditingkatkan lagi. Tujuannya untuk mengimbangi konsumsi daging yang selama ini kerap jadi pangan utama masyarakat, khususnya di Jakarta.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mengapresiasi rencana KKP tersebut.
"Di satu pihak menteri mendorong untuk makan ikan, tapi di sisi lain ikannya mengandung merkuri. Akhirnya makan daging sapi, daging sapi mahal harganya," kata Ahok di Festival Perikanan Nusantara yang diselenggarakan KKP di Parkir Timur Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8/2013).
Namun demikian, menurut Ahok, Pemerintah Provinsi DKI terlebih dulu akan membersihkan sungai-sungai dan laut di Jakarta. Agar tidak tercemari. "Di Jakarta ikan-ikan sebetulnya banyak yang sudah tercemar limbah. Bayangkan, jangankan ikan, PAM saja kekurangan air baku bersih," katanya.
Padahal, kata Ahok, Jakarta dilewati 13 sungai dan sejumlah waduk. Begitu banyak air, namun tidak adanya pengolahan limbah yang baik menjadikan air bersih di Jakarta sulit didapatkan.
"Itu karena pengolahan air limbah tidak ada. Jadi hanya 2-3 persen pengolahan air limbah. makanya kita mau bersihkan sungai-sungai dan laut di Jakarta," kata Ahok.
Menurut Ahok, Pemprov DKI telah memiliki rencana untuk membersihkan air-air di Jakarta. "Solusinya dengan mesin, dan akan kita uji coba dengan perusahaan dari Korea Selatan," kata Ahok.
Ahok menerangkan, salah satu lokasi yang akan diujicoba pembersihan air sungai yang terletak di dekat Masjid Istiqlal.
Menurut Ahok, durasi waktu pengerjaan pembersihan air sungai itu memerlukan waktu yang lama. "Yang di Istiqlal saja butuh sekitar 2 tahun," katanya.