Original Posted By INFO MENARIK

Bandung - Nova Junimaria (31) terkejut saat dua anggota Densus 88 Mabes Polri menyambangi rumahnya. Wanita yang bekerja jadi pembantu rumah tangga ini sempat ditanya perihal motor Yamaha Mio bernopol D 6632 WD. Motor atas nama Nova itu digunakan pelaku penembakan dua polisi di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel). Pelaku hingga kini belum tertangkap.

Sabtu dini hari 17 Agustus lalu, sekitar pukul 01.30 WIB, Nova terperanjat saat menerima tamu yang mengenalkan diri aparat kepolisian. Beberapa jam setelah aksi penembakan menewaskan Ipda Kus Hendratna dan Aipda Ahmad Maulana, Jumat 16 Agustus malam, polisi bergerak ke Bandung menelusuri pemilik motor Yamaha Mio merah yang dipakai pelaku berjumlah dua orang.

"Dua polisi berpakaian preman dari Densus datang menanyakan soal motor Mio. Mereka bilang kalau motor itu ata snama saya. Nah, saya kaget. Soalnya saya enggak punya motor," kata Nova saat ditemui di kediamannya, RT 3 RW 4, Kampung Astaraja, Desa Margahurip, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/8/2013).

Ibu satu anak ini menjelaskan kepada polisi kalau tiga tahun lalu atau pada 2010 lalu pernah diminta tetangga, M.Sidik alias Dikdik (44), menyerahkan dokumen untuk keperluan kredit sepeda motor. Dikdik pun memberi ucapan terima kasih berupa imbalan Rp 500 ribu kepada Nova.

"Dia (Dikdik) pinjam salinan KTP dan kartu keluarga milik saya untuk syarat kredit. Saya enggak curiga, soalnya kan niat nolong. Waktu motor datang, saya pun enggak pernah lihat fisiknya, STNK dan pelat nopolnya juga enggak tahu," tutur Nova didampingi suaminya, Tisna (30).

Ditemui terpisah, Dikdik tak membantah pernyataan Nova. "Iya betul pinjam aplikasi Nova. Waktu itu (2010) pas bulan puasa, motor Yamaha Mio warna merah itu datang. Karena baru, belum ada pelat nomornya. Saat itu juga motor diambil pemesannya, Pak Heri," ungkap Dikdik di rumahnya.

"Setelah itu saya enggak tahu apa-apa. Saya awalnya niat membantu Pak Angga yang bekerja di perusahaan leasing. Ternyata urusannya jadi panjang begini. " kata Heri yang bekerja sebagai satpam di perusahaan bus pariwisata.

Motor Yamaha Mio D 6632 WD itu, kata Dikdik, sudah berpindah tangan ke sejumlah orang. Ia mengaku tidak tahu selama tiga tahun ini siapa yang terakhir menjadi pemilik motor tersebut.

"Motor itu setelah dari Heri beralih ke Oneng. Kabarnya motor itu dibawa ke Tasikmalaya. Katanya sama Pak Iwan," tutur Dikdik yang mesti wajib lapor ke Polres Bandung karena terkait motor yang ditunggangi penembak polisi.

Rupanya yang dimaksud Dikdik ialah Iwan Priyadi alias Fidi (45) yang ditangkap polisi di Tasikmalaya, pada Minggu 18 Agustus lalu. Pemilik penyewaan sepeda motor itu disebut-sebut terlibat dalam kasus penembakan terhadap anggota kepolisian. Namun isu itu dibantah Mabes Polri.

Motor Yamaha Mio D 6632 WD digunakan dua pelaku penembakan saat menembak Ipda Kus Hendratna di Pondok Aren, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu. Dua pelaku sempat jatuh ketika ditabrak mobil Toyota Avanza yang digunakan Aipda Ahmad Maulana dan tiga rekannya.

Lantaran motor pelaku tidak dapat dinyalakan setelah ditabrak anggota, pelaku lantas merampas motor Supra B 6620 SFS. Motor berwarna biru itu adalah milik seorang satpam yang sempat menolong pelaku. Saat itu, satpam tersebut mengira kalau pelaku penembakan yang penuh luka di wajahnya itu adalah korban kecelakaan lalu lintas.