Quote:
Rizieq Presiden, Suryadharma Ali Calon Wakil

Calon Presiden

Cawapres
TEMPO.COM, Jakarta- Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam
Moh Al Khotot berpandangan
Rizieq Syihab cocok dipasangkan dengan Suryadharma Ali dalam pemilihan Presiden 2014 mendatang. Menurut dia, Rizieq memiliki tingkat popularitas tinggi jika dibandingkan dengan calon-calon presiden saat ini. "Apalagi jika disandingkan dengan Menteri Agama Suryadharma Ali, sangat cocok," kata Al Khotot dalam Musyawarah Nasional Front Pembela Islam di Bekasi, Jumat, 23 Agustus 2013.
Front Pembela Islam memulai musyawarah nasionalnya sejak Kamis, 22 Agustus hingga Sabtu, 24 Agustus. Rapat besar yang diadakan di Asrama Haji Bekasi Barat itu di antaranya membahas soal rencana kerja yang akan dilakukan FPI dan mengusung Ketua Umum FPI Rizieq Syihab sebagai calon presiden.
Selain Al Khotot, dukungan kepada Rizieq dikemukakan Ketua Majelis Ulama Indonesia K.H. Cholil Ridwan.
"Tokoh yang paling pas untuk menjadi Presiden Indonesia 2014-2019 adalah Habib Rizieq," kata Cholil saat memberikan sambutan.
Suryadharma Ali menanggapi wacana itu dengan mengatakan, "Setiap warga negara berhak mencalonkan sebagai presiden asal memenuhi ketentuan, memiliki kendaraan politik yang cukup," kata Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu.
Dalam musyawarah, FPI mengusung terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia bersyariah. Untuk mencapai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersyariah, negara mesti meningkatkan moralitas. Termasuk di antaranya merekomendasikan ke pemerintah untuk selalu memberantas korupsi serta kejahatan di dalam negeri.
"Program kerja kami tetap meneruskan perjuangan Negara Kesatuan Repubplik Indonesia bersyariah," kata juru bicara FPI, Muchsin, kepada Tempo, Jumat, 23 Agustus.
Dia mengungkapkan, untuk menuju negara yang bersyariah juga harus menyingkirkan pemikiran yang liberal dan sekuler. "Harus kembali ke Undang-Undang Dasar 1945.
Yang liberal dan sekuler mesti dikeluarkan dari negara ini," ujarnya.
Selain membahas program kerja, kata Habib Muchsin, munas juga akan membahas mengenai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga organisasi. Puncaknya, bakal ada pemilihan pimpinan baru Front Pembela Islam.
Benar2 pasangan yg serasi.
(serasi konyolnya)
Anggota Ormas yg bermasalah saja tidak diakui. Jangan2 nanti kalau ada provinsi yg bergejolak langsung
tidak diakui sbg provinsi-nya Indonesia.
