- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dolar Tembus Rp 11.000, Harga Barang di Mal dan Supermarket Naik Hingga 30%


TS
st34dy
Dolar Tembus Rp 11.000, Harga Barang di Mal dan Supermarket Naik Hingga 30%
Spoiler for :


Jakarta - Penguatan dolar yang menyentuh hingga Rp 11.000 membuat harga barang-barang berbasis impor di mal dan supermarket atau pasar modern naik. Selain impor yang makin mahal, biaya sewa toko ritel juga akan naik.
"Sudah mulai naik untuk produk impor katagori makanan seperti apel, jeruk, anggur, dan lain-lain serta produk non food yaitu fesyen branded internasional," ujar Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Satria Hamid kepada detikFinance, Jumat (23/8/2013).
Kenaikan harga diperkirakan mencapai 30% dari harga normal. Produk makanan impor lainnya seperti sereal, makanan bayi, dan lainnya juga ikutan naik.
"Dampak pelemahan rupiah secara signifikan berimbas ke penjualan ritel, terutama terhadap harga jual dari produk yang berbasis impor/berbahan baku impor. Kenaikan harga jual tidak bisa dihindari, karena sebagian besar produk yang dijual adalah produk dengan bahan baku yang menggunakan bahan dasar yang masih diimpor. Estimasi sampai sekitar 20-30% dari harga normal," imbuhnya.
Di sisi yang lain, para pelaku usaha ritel juga akan menghadapi kenaikan biaya sewa toko. Karena saat ini masih banyak toko atau gedung yang biaya sewanya menggunakan acuan dolar. Pembayaran sewa dengan acuan mata uang dolar memberatkan pengusaha ritel.
"Dari dalam negeri pun para peritel dihantui terhadap kenaikan harga sewa ritel di mal atau pusat perbelanjaan yang masih menggunakan mengacu pada nilai mata uang asing yaitu dolar. Padahal secara aturan transaksi di Indonesia diwajibkan dalam rupiah," cetusnya.
Saat ini, pemerintah telah mengeluarkan 4 stimulus untuk mengurangi dampak melemahnya nilai tukar rupiah. Ia berharap agar stimulus tersebut dapat bermanfaat agar tidak mengurangi daya beli masyarakat.
Pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan menangani dampak pelemahan rupiah. Sehingga nantinya daya beli masyarakat tidak terpengaruh dan transaksi perdagangan tetap berjalan normal.
"Jangan sampai ini akan membawa dampak mimpi buruk bagi makro fundamental ekonomi Indonesia, karena dapat berdampak terhadap pelemahan daya saing Indonesia terhadap persaingan antar negara dalam satu kawasan semisal ASEAN, apalagi di tingkat Asia. Hal ini diperparah dengan belum maksimalnya neraca perdagangan ekspor yang masih lemah hingga memasuki semester kedua ini," tuturnya.
[URL="http://finance.detik..com/read/2013/08/23/150913/2338812/4/dolar-tembus-rp-11000-harga-barang-di-mal-dan-supermarket-naik-hingga-30"]sumberurip[/URL]
Tenang tidak perlu ada yang panik dan dikuatirkan

0
929
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan