Jakarta - Semua jenis dan merek laptop, tablet, dan notebook mengalami kenaikan harga hingga 35%. Kenaikan harga dipicu oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Bahkan kenaikan harga di produk-produk elektronik ini sudah terjadi sejak 12 Agustus 2013, hampir bersamaan dengan dolar yang mulai menguat.

"Semua jenis komputer baik itu laptop, tablet dan notebook mengalami kenaikan hingga 35% karena nilai tukar rupiah anjlok. Naik harganya dari tanggal 12 Agustus saat posisi dolar sudah lebih dari Rp 10.000/US$," ungkap unit marketing penjualan peralatan komputer PT Mega Sakti Mandiri, Dani saat ditemui detikFinance di Pusat Pertokoan Elektronik Harco Jakarta, Jumat (23/8/2013).

Menurut Dani, kenaikan harga yang cukup besar disebabkan karena komponen komputer didatangkan melalui impor. Bahkan hampir 85% produk komputer (laptop, notebook dan ipad) diimpor dalam bentuk jadi.

"Misalnya laptop standar merek Accer dan Dell yang harganya Rp 3,5 juta/unit kini menjadi Rp 3,8 juta bahkan sampai Rp 4 juta per unitnya. Komponennya hampir 100% masih impor," imbuhnya.

Kenaikan harga juga berlaku untuk spare part komputer. Ia memastikan kenaikan harga akan terus terjadi jika posisi nilai tukar rupiah terus melemah.

"Saat ini harganya masih tentatif (berubah) tergantung rupiahnya mau melemah terus atau naik. Kalau melemah terus harga akan kembali naik karena ini kan barang impor. Hari ini saja saya dapat laporan kalau nilai tukar sudah Rp 11.000/US$," cetusnya.

[url]http://finance.detik..com/read/2013/08/23/105146/2338454/4/rupiah-melempem-harga-laptop-dan-tablet-semua-merek-melonjak-35[/url]

Krismon krismon