Arsyad, tukang ojek yang menjadi korban ledakan listrik bawah tanah milik Perusahaan Listrik Negara di kawasan Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat, kini hanya bisa pasrah menjalani perawatan di rumahnya. Padahal, ia mengalami luka bakar cukup parah di kaki dan tangan.
Arsyad sempat akan dirawat di RS Husada sesaat setelah kejadian ledakan. Namun, pihak RS meminta biaya pengobatan sebesar Rp4 juta. Biaya sebesar itu membuat Arsyad akhirnya dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya.
"Diminta biaya Rp4 juta, saya tidak mampu, tidak punya uang segitu," katanya pasrah.
Dari pihak pemerintah, hingga kini juga belum ada bantuan. Semua kerugian ia tanggung sendiri. Rabu sore, 21 Agustus 2013, Arsyah berada tepat di lokasi ledakan, yakni di Jalan Raya Mangga Besar, bersama seorang tukang parkir. Akibat kejadian ini, empat orang menjadi korban luka-luka dan badan jalan pun mengalami kerusakan yang cukup parah.