
TEMPO.CO, Jakarta- Bahana Securities mencatat dana asing yang keluar (net foreign capital outflow) di pasar modal sepanjang Mei-Agustus tahun ini mencapai Rp 29,7 triliun. Sementara dana asing yang masuk (net foreign capital inflow) dari awal tahun ke April 2013 sebesar Rp 19,5 triliun.
"Itu artinya net capital outflow Rp 10,2 triliun. Kalau terjadi outflow terus, kita akan balik ke level IHSG pada akhir 2012 di level 3.800," ujar Kepala Riset Bahana Securities Harry Su di Jakarta, Rabu 21 Agustus.
Harry menjelaskan, larinya dana asing karena indikasi perbaikan kondisi perekonomian di Amerika dan Eropa sehingga investor mengubah negara investasinya. Pemulihan ekonomi di Amerika dilihat dari rencana kebijakan pengurangan stimulus moneter oleh The Federal Reserve.
Untuk Eropa, menurut Harry, perbaikan terlihat dari Purchasing Managers Index yang mulai positif. "Eropa sudah mulai ekspansi lagi. Di Italia dan Jerman PMI sudah tumbuh di atas 50," katanya.
Pada 2012, jumlah foreign net inflow mencapai Rp 15,9 triliun. Dengan capital outflow di tahun ini, 64 persen dana asing sudah keluar.
Sementara untuk obligasi, beberapa tenor surat utang telah naik hingga 300 basis poin yang mengakibatkan asing menjual sebanyak Rp 20,9 triliun kepemilikan sejak bulan April. "Ini yang bikin BI telah menaikkan porsi kepemilikan mereka sebanyak Rp 54,5 triliun dari periode yang sama ," ujar Harry. Saat ini, kepemilikan asing di surat utang negara mencapai Rp 285,7 triliun, sementara pemerintah hanya memiliki Rp 74,8 triliun.
Kemarin, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia, Samsul Hidayat mengatakan, keluarnya dana asing merupakan momentum bagi masuknya dana investor domestik. Saat ini dinilainya merupakan waktu yang tepat bagi investor domestik untuk menambah porsi kepemilikannya. "Net sell asing momentum yang baik untuk domestik masuk. Ini indikasi pertumbuhan investor domestik.”
Menurut Samsul, pihaknya menginginkan investor domestik mendominasi kepemilikan di pasar modal Indonesia. Untuk saat ini, kepemilikan asing di pasar modal sebbesar 42 persen atau Rp 438,3 triliun, sedangkan porsi domestik yaitu 58 persen atau Rp 600,1 triliun.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...Rp-297-Triliun
Tingkat arus mudik merosot okupansi hotel omset tenant mall juga ga seperti tahun lalu. Saya prihatin gan