- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[saatnya beli mobil baru]Rupiah melemah, harga mobil makin murah
TS
705513
[saatnya beli mobil baru]Rupiah melemah, harga mobil makin murah
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meyakini target penjualan 1,1 juta unit mobil masih bisa dicapai akhir tahun nanti. Walau situasi makro perekonomian nasional beberapa waktu terakhir sedang tidak mendukung, khususnya karena pelemahan nilai tukar rupiah, pabrikan tetap menggenjot volume penjualan.
Terbukti, saat ini Agen Pemegang Merek (APM) sedang tren mendiskon harga jual, atau, minimal mencoba mengurangi besaran cicilan kredit kendaraan roda empat.
Ketua III Gaikindo Johnny Darmawan mengatakan situasi Agustus menguntungkan konsumen, sebab harga mobil pelbagai merek, rata-rata sedang murah. Kebetulan juga, tahun ini termasuk momen perang dagang antar pabrikan.
"Kalau diskon seperti sekarang, konsumen juga kan yang bahagia, kebetulan momen persaingan APM memang terjadi pada 2013, produksi meningkat dibanding 2012, tapi demand (permintaan) pasar tidak meningkat, hal ini juga ditambah inflasi, tight money policy, jadi isu yang membuat tidak kondusif," ungkapnya saat ditemui di Jakarta, kemarin.
Pria yang sekaligus menjabat sebagai presiden direktur PT Toyota Astra Motor ini meyakini pabrikan tak akan rugi. Sebab, kompensasi dari mengurangi harga jual sudah dipikirkan, khususnya dengan efisiensi produksi.
"Semua APM lagi maksa jualannya, besaran diskon yang akan bersaing, ditutupnya dari biaya produksi atau pengeluaran operasional," ungkapnya.
Walau APM sudah mengurangi biaya produksi dan mengorting harga jual, belum berarti respon pasar bergairah. Johnny masih berhati-hati memprediksi performa industri otomotif semester II tahun ini lantaran suku bunga kredit yang dipatok Bank Indonesia (BI) yakni 6,5 persen. Alhasil, cicilan kredit kemungkinan tetap dirasa tinggi oleh konsumen.
"Jadi perhatian kita juga itu suku bunga, kan lagi naik, nah itu kembali ke market, memang akan berat. Semester II tahun ini tidak akan seperti biasanya, mungkin akan sesuai target kita 1,1 juta unit, tapi kalau kenceng semua mungkin juga bisa 1,2 juta (terjual)," kata Johnny.
Satu-satunya faktor yang bisa merusak momen 'korting' harga mobil sekarang, adalah saat nilai tukar rupiah kembali anjlok. Sebab nilai acuan dolar untuk ongkos produksi beberapa APM masih dipatok Rp 9.300 per USD.
Skenario terburuk, menurut Johnny, harga mobil akan dipertahankan agar tidak naik, tapi APM mengurangi pasokan ke pasar.
"Kalau nanti masih enggak turun juga (nilai tukar) mungkin dari produksi enggak dipasok semua, ada yang diserap APM," bebernya.
Dari data Gaikindo Januari-Juli 2013, total penjualan mobil mencapai 714.400 unit. Khusus Agustus, penjualan diprediksi anjlok cukup tajam, tinggal 75.000-80.000 unit, dari Juli, yang mencapai 112.000 unit.
http://www.merdeka.com/uang/rupiah-m...kin-murah.html
Bener juga y omongan menkeu " Belanja Pangkal Kaya"
Terbukti, saat ini Agen Pemegang Merek (APM) sedang tren mendiskon harga jual, atau, minimal mencoba mengurangi besaran cicilan kredit kendaraan roda empat.
Ketua III Gaikindo Johnny Darmawan mengatakan situasi Agustus menguntungkan konsumen, sebab harga mobil pelbagai merek, rata-rata sedang murah. Kebetulan juga, tahun ini termasuk momen perang dagang antar pabrikan.
"Kalau diskon seperti sekarang, konsumen juga kan yang bahagia, kebetulan momen persaingan APM memang terjadi pada 2013, produksi meningkat dibanding 2012, tapi demand (permintaan) pasar tidak meningkat, hal ini juga ditambah inflasi, tight money policy, jadi isu yang membuat tidak kondusif," ungkapnya saat ditemui di Jakarta, kemarin.
Pria yang sekaligus menjabat sebagai presiden direktur PT Toyota Astra Motor ini meyakini pabrikan tak akan rugi. Sebab, kompensasi dari mengurangi harga jual sudah dipikirkan, khususnya dengan efisiensi produksi.
"Semua APM lagi maksa jualannya, besaran diskon yang akan bersaing, ditutupnya dari biaya produksi atau pengeluaran operasional," ungkapnya.
Walau APM sudah mengurangi biaya produksi dan mengorting harga jual, belum berarti respon pasar bergairah. Johnny masih berhati-hati memprediksi performa industri otomotif semester II tahun ini lantaran suku bunga kredit yang dipatok Bank Indonesia (BI) yakni 6,5 persen. Alhasil, cicilan kredit kemungkinan tetap dirasa tinggi oleh konsumen.
"Jadi perhatian kita juga itu suku bunga, kan lagi naik, nah itu kembali ke market, memang akan berat. Semester II tahun ini tidak akan seperti biasanya, mungkin akan sesuai target kita 1,1 juta unit, tapi kalau kenceng semua mungkin juga bisa 1,2 juta (terjual)," kata Johnny.
Satu-satunya faktor yang bisa merusak momen 'korting' harga mobil sekarang, adalah saat nilai tukar rupiah kembali anjlok. Sebab nilai acuan dolar untuk ongkos produksi beberapa APM masih dipatok Rp 9.300 per USD.
Skenario terburuk, menurut Johnny, harga mobil akan dipertahankan agar tidak naik, tapi APM mengurangi pasokan ke pasar.
"Kalau nanti masih enggak turun juga (nilai tukar) mungkin dari produksi enggak dipasok semua, ada yang diserap APM," bebernya.
Dari data Gaikindo Januari-Juli 2013, total penjualan mobil mencapai 714.400 unit. Khusus Agustus, penjualan diprediksi anjlok cukup tajam, tinggal 75.000-80.000 unit, dari Juli, yang mencapai 112.000 unit.
http://www.merdeka.com/uang/rupiah-m...kin-murah.html
Bener juga y omongan menkeu " Belanja Pangkal Kaya"
nona212 memberi reputasi
1
2.9K
33
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan