- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ketika seorang kaskuser "berpuisi" |Simak & resapi sejenak
TS
4.988.966
Ketika seorang kaskuser "berpuisi" |Simak & resapi sejenak
Quote:
Well....sebagai prakata dan sekaligus bumbu basa-basi di awal thread ini,ane selaku TS yg bertanggung jawab penuh atas tulisan yg ane posting disini meminta kerelaan agan utk sekedar sejenak membaca tanpa justifikasi,terlepas mengenai bermutu atau tidaknya thread ini itu bukan hal yg ane pusingkan karena dalam hati ketika dan saat ane mengetik setiap kata dalam thread ini ane yakin seyakin yakinnya ini bukan spam maupun hoax ,ini murni suara hati ane yg terukir dan terinspirasi menjadi sebuah tulisan degil well...semoga apapun yang agan dapat dari tulisan sederhana ane ini,entah membosankan,memuakkan,biasa-biasa aja atau sikap apapun itu yg menjadi reaksi setelah lelah membaca seluruh isi tulisan ane,agan bisa memahami bahwa setiap orang punya cara tersendiri utk menyalurkan apa yg ada dalam isi otaknya
Quote:
Indahnya rasa pedih[/center]
Melihat dunia dari sisi sempit
Dimana keindahannya membuat dada ku terasa sakit
Setiap detail harmonisasi alam yg begitu agung
Terasa tidak seimbang ketika strata sosial membuat kupingku berdengung
Bukan menjadi pilihanku terlahir miskin
Bukan menjadi impianku tersingkir di jalanan dingin
Aku hanya mengerti semua ini yg harus di jalani
Mencari jawaban sembari percaya akan hikmah di balik semua ini
Dulu saat aku berseragam SD
Harapanku begitu sangat sederhana
Saat itu aku berharap segera lekas "gede"
Dan menjadi orang yang berguna
Dari keserhanaan itulah aku meniti setiap rincian waktu yg aku lewati
Meskipun kenyataannya apa yg kuhadapi tak sesederhana seperti kupikir selama ini
Aku selamanya bocah
Yang butuh tuntunan Sang Pencerah
Biarlah kepedihan yg kutanggung semakin parah
Semua itu takkan kujadikan sebuah beban hidup yg begitu indah
Aku selamanya bocah
Yang tak pernah lelah menatap awan memecah
Biarlah aku terpaku sementara orang lain jauh meninggalkanku
Semua itu hanya pilihan jalan hidupku
Dan aku yakin ada saat yang tersedia untuk membuktikan setiap senyum kecilku
Saat aku menengadah ke langit sembari berd'oa dan berharap Kepada Tuhanku.
Melihat dunia dari sisi sempit
Dimana keindahannya membuat dada ku terasa sakit
Setiap detail harmonisasi alam yg begitu agung
Terasa tidak seimbang ketika strata sosial membuat kupingku berdengung
Bukan menjadi pilihanku terlahir miskin
Bukan menjadi impianku tersingkir di jalanan dingin
Aku hanya mengerti semua ini yg harus di jalani
Mencari jawaban sembari percaya akan hikmah di balik semua ini
Dulu saat aku berseragam SD
Harapanku begitu sangat sederhana
Saat itu aku berharap segera lekas "gede"
Dan menjadi orang yang berguna
Dari keserhanaan itulah aku meniti setiap rincian waktu yg aku lewati
Meskipun kenyataannya apa yg kuhadapi tak sesederhana seperti kupikir selama ini
Aku selamanya bocah
Yang butuh tuntunan Sang Pencerah
Biarlah kepedihan yg kutanggung semakin parah
Semua itu takkan kujadikan sebuah beban hidup yg begitu indah
Aku selamanya bocah
Yang tak pernah lelah menatap awan memecah
Biarlah aku terpaku sementara orang lain jauh meninggalkanku
Semua itu hanya pilihan jalan hidupku
Dan aku yakin ada saat yang tersedia untuk membuktikan setiap senyum kecilku
Saat aku menengadah ke langit sembari berd'oa dan berharap Kepada Tuhanku.
Quote:
Cinta dan kebodohan
Mereka bercerita tentang cinta
Tentang hubungan kasih asmara
Yang membuat mereka lupa akan dirinya
Yang membuat mereka seperti orang yg gila
Aku tersenyum kecut
Sedikit menghina seperti seorang pengecut
Yah..biarkan saja celaan ini kupendam di hati
Karena aku tak sampai hati utk membiarkan semua melewati lidahku ini
Kebodohan dan kedunguan
Hanya itu yang aku temukan
Dari sepasang insan dimabuk kasmaran
Meleburkan rasa cinta dalam bingkai pacaran
Kalau saja mereka sedikit teliti
Tentu mereka akan mengerti
Apa yang mereka jalani
Semua tentang birahi
Omong kosong sampah mereka susun tanpa pertimbangan
Mengeksploitasi nafsu dibalik kedok romatisme cinta yg penuh dengan pengorbanan
Cinta oh cinta alangkah malangnya agung maknamu
Yang kini menjadi begitu rendah oleh mulut-mulut yg mengucap namamu
Namun aku tak heran akan artimu
Karena kesucian artimu tak tersentuh otak yg dungu
Terlebih bagi mereka yang mengutamakan hawa nafsu
Quote:
Jahatnya Televisi
Jika saja kau bukan sebuah benda mati
Tentu kematianmu kan ku upayakan lewat perantara tanganku ini
Tapi apa mau di kata kau adalah konsekuensi hasil dari kemajuan zaman
Dimana kemudahan tak lagi menjadi sebuah impian
Termasuk kemudahanmu untuk merusak jutaan manusia semudah membalikkan telapak tangan
Tak kupungkiri manfaatmu
Aku hanya benci dengan manusia di belakangmu
Yang dengan sekehendak hatinya mempermainkan fakta yang ada
Demi membius jutaan pemikiran para pemirsa
Yang mereka anggap seperti kumpulan domba
Kau membuat gadis-gadis desa tak peduli pada kepang rambutnya
Kau membuat ayah dari jutaan anak tak peduli kualitas pendidikan anaknya
Kau membuat hampir semua ibu-ibu menangis karena siaranmu,sementara tangisan anak mereka menjadi sebuah hal yg begitu menganggu
Kau membuat negeri kaya ini penuh dengan kemiskinan
Kau membuat kedaulatan negeri ini selalu penuh dengan ancaman
Kau juga produsen utama para koruptor
Yang mementingkan diri sendiri meski dengan tangan yg begitu kotor
Televisi...dosamu tak terhitung lagi
Jika kau bisa menyadari apa efekmu di tengah2 kami
Keberadaanmu seperti sebuah pisau bermata dua
Yang mampu melukai tangan siapa saja
Yang tidak bijak dalam mempergunakannya
Dalam kebisuan aku memandangmu
Dengan kebencian aku memperhatikanmu
Cukup gila jika sekarang aku menghancurkanmu
Dalam hatiku berdo'a untuk kehancuran setiap pihak di belakangmu
Yang menyalahgunakan fungsi utamamu sebagai penyambung antara dunia dan pemirsamu
Jika saja kau bukan sebuah benda mati
Tentu kematianmu kan ku upayakan lewat perantara tanganku ini
Tapi apa mau di kata kau adalah konsekuensi hasil dari kemajuan zaman
Dimana kemudahan tak lagi menjadi sebuah impian
Termasuk kemudahanmu untuk merusak jutaan manusia semudah membalikkan telapak tangan
Tak kupungkiri manfaatmu
Aku hanya benci dengan manusia di belakangmu
Yang dengan sekehendak hatinya mempermainkan fakta yang ada
Demi membius jutaan pemikiran para pemirsa
Yang mereka anggap seperti kumpulan domba
Kau membuat gadis-gadis desa tak peduli pada kepang rambutnya
Kau membuat ayah dari jutaan anak tak peduli kualitas pendidikan anaknya
Kau membuat hampir semua ibu-ibu menangis karena siaranmu,sementara tangisan anak mereka menjadi sebuah hal yg begitu menganggu
Kau membuat negeri kaya ini penuh dengan kemiskinan
Kau membuat kedaulatan negeri ini selalu penuh dengan ancaman
Kau juga produsen utama para koruptor
Yang mementingkan diri sendiri meski dengan tangan yg begitu kotor
Televisi...dosamu tak terhitung lagi
Jika kau bisa menyadari apa efekmu di tengah2 kami
Keberadaanmu seperti sebuah pisau bermata dua
Yang mampu melukai tangan siapa saja
Yang tidak bijak dalam mempergunakannya
Dalam kebisuan aku memandangmu
Dengan kebencian aku memperhatikanmu
Cukup gila jika sekarang aku menghancurkanmu
Dalam hatiku berdo'a untuk kehancuran setiap pihak di belakangmu
Yang menyalahgunakan fungsi utamamu sebagai penyambung antara dunia dan pemirsamu
[center]
0
1.4K
Kutip
10
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan