- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kuburan Teknologi: Tempat Teknologi Usang Menghadapi Ajalnya


TS
kribokill
Kuburan Teknologi: Tempat Teknologi Usang Menghadapi Ajalnya

Foto oleh Dave Bledsoe/FreeVerse Photography
Kuburan telepon umum yang berada di Manhattan ini berisi telepon umum yang sudah tidak dipakai lagi. Fotografer Dave Bledsoe mencatat dalam halaman Flickr-nya, “setidaknya 100 buah telepon umum tua, yang sudah rusak parah dikunci di balik jeruji.” Ia juga menambahkan bahwa semua telepon umum tersebut terlihat menyedihkan. “Teknologi modern yang kita miliki memang memudahkan, namun cenderung membuat kita menjadi kurang manusiawi,” tambahnya.

Sejak telepon genggam muncul, telepon umum bukan lagi merupakan sebuah pemandangan lazim yang kita lihat di jalan-jalan. Di Amerika, masih ada 305.000 telepon umum yang masih berfungsi. Bagaimana dengan Indonesia?

Di India, tingkat penjualan barang elektronik meningkat sangat pesat. Namun, hal ini juga menyebabkan menggunungnya sampah beracun. Discovery News melaporkan bahwa pekerja yang bekerja menyortir sampah-sampah telepon genggam dan komputer menderita berbagai gangguan kesehatan.

Tempat penampungan akhir elektronik di Cina. Laptop-laptop, komputer, telepon genggam, dan benda-benda elektronik lainnya yang sudah tidak diinginkan lagi dari seluruh dunia, biasanya berakhir di Guiyu, Cina Timur. PBB memperkirakan bahwa 70 persen dari limbah elektronik dunia berakhir di sini, di mana para pekerja membongkar dan menambang untuk mendapatkan logam-logam berharga.

Seiring dengan berkembangnya smartphone, kebanyakan orang masih setidaknya memiliki satu atau bahkan beberapa telepon genggam lama yang sudah berdebu. Tahukah Anda, walau aneka telepon genggam tua itu terlihat tidak begitu berharga, namun di dalamnya, ada harta yang melimpah. “Dalam setiap satu juta telepon genggam yang kami daur ulang, kami bisa mendapatkan 35 ribu pon tembaga, 772 pon perak, 75 pon emas, dan 33 pon palladium,” catat EPA.

Apa yang bisa dilakukan dengan limbah elektronik? Hanya sekitar 25 persen dari limbah elektronik yang dapat didaur-ulang. Selebihnya berakhir di tempat pembuangan akhir, atau lebih parahnya, dibakar, sehingga menyebabkan polusi udara.
kalau kurang bagus maap gan masi baru
kalau boleh bisa minta




0
3.3K
46


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan