- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hebatnya guru-guru Finlandia, Indonesia harus mencontoh nih gan


TS
damasusgenta
Hebatnya guru-guru Finlandia, Indonesia harus mencontoh nih gan
Jangan ada Repsol diantara kita gan

Nah,, dimulai saja gan.. seperti yang kita tau gan,, Guru adalah pekerjaan yang paling dibutuhkan di dunia ini
..
kalo ga ada guru, manusia pasti bodoh, karena g ada sosok pengajar yg menambah ilmu & wawasan...
guru juga biasa disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa..
dan mengingat begitu pentingnya peranan guru untuk kemajuan suatu negara,
apakah kualitas guru2 di Indonesia sudah memadai ?
Langsung saja gan, 12 perbedaan dari sistem pendidikan Indonesia & Finlandia
Kapan ya guru2 indonesia bisa semaju & begitu dihargai seperti di Finlandia
ingat2 kembali gan,, kalo g ada guru,, ga akan ada orang2 cerdas & pintar seperti sekarang.
buat para murid, jgn pernah lupakan jasa guru2 kalian yang begitu sabar dalam membimbing dang mengajar
buat para guru, jgn pernah patah semangat & putus asa dalam mengajar, dan membimbing para generasi penerus bangsa ini.
Sumber : http://duniakata-rika.tumblr.com/post/35699376292
kalau berkenan, TS meminta

tidak berharap

Tolong
juga ya gan 
Spoiler for No Repsol gan:

Nah,, dimulai saja gan.. seperti yang kita tau gan,, Guru adalah pekerjaan yang paling dibutuhkan di dunia ini

kalo ga ada guru, manusia pasti bodoh, karena g ada sosok pengajar yg menambah ilmu & wawasan...
guru juga biasa disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa..
dan mengingat begitu pentingnya peranan guru untuk kemajuan suatu negara,
apakah kualitas guru2 di Indonesia sudah memadai ?
Langsung saja gan, 12 perbedaan dari sistem pendidikan Indonesia & Finlandia

Quote:
12 Perbedaan sistem pendidikan Indonesia & Finlandia
1) Finlandia: Anak-anak baru bersekolah setelah mereka berusia 7 tahun.
Indonesia : ada playgroup, TK A, TK B, bahkan sebelum umur 3 tahun pun sudah ada yang ‘menyekolahkan’ anaknya, meskipun memang cuma satu jam dengan tujuan anaknya bersosialisasi. Masalahnya lagi, untuk masuk SD pun sekarang anak-anak DIHARUSKAN sudah bisa membaca. Ada tes masuknya. Jadi ingat percakapan ibu-ibu di commuter line yang curhat soal hal ini. Yang stres bukan cuma anaknya. Orang tuanya lebih lagi.
2) Finlandia : sebelum mencapai usia remaja, anak-anak ini jarang sekali diminta mengerjakan pekerjaan rumah DAN tidak pernah disuruh mengikuti ujian.
Indonesia : TK pun sekarang sudah punya pekerjaan rumah, meskipun cuma sekedar menebalkan garis dan menulis angka.
3) Finlandia : hanya ada satu tes yang wajib diikuti oleh pelajar, dan saat itu mereka berusia 16 tahun.
Indonesia :like I mentioned before, masuk SD pun ada tesnya. Terutama SD favorit.
4) Finlandia : sekolah tidak membedakan anak yang pintar dan kurang pintar. Seluruhnya ditempatkan di dalam ruang kelas yang sama.
Indonesia : ada beberapa sekolah yang memberlakukan pembagian kelas berdasarkan tingkat intelegensia anak. Contoh : peringkat 1-10 masuk ke kelas A, 11-20 kelas B, dst.
5) Finlandia : Kesenjangan antara murid terpintar dan murid paling tidak pintar di Finlandia adalah yang terkecil di dunia. Artinya, murid paling tidak pintar pun masih terhitung pintar.
Indonesia : kesenjangan begitu terlihat, banyak siswa pintar, yang kurang pun banyak.
6) Finlandia : Setiap guru hanya menghabiskan waktu 4 jam sehari di kelas dan punya waktu 2 jam per minggu yang didedikasikan untuk ‘professional development’.
Indonesia : para guru di Indonesia yang bisa mengajar mulai jam 7 pagi sampai jam 3 sore non stop. Imagine how tired they are
7) Finlandia : Jumlah guru yang dimiliki oleh Finlandia sama dengan jumlah guru di New York, namun jumlah murid yang ditangani jauh lebih sedikit.
Indonesia : Jumlah guru dibandingkan murid sangat jauh, dalam 1 kelas biasa terdapat 35 murid, dan 1 guru.
8) Finlandia : Seluruh sistem pendidikan didanai oleh negara. Gratis total.
Indonesia : meskipun sudah ada beberapa wilayah yang menetapkan pendidikan gratis, masih banyak pungutan2 yg harus dibayar siswa kepada sekolah, seperti uang Lab computer, Lab bahasa, dll.
9) Finlandia : Seluruh guru harus memiliki gelar Master/S2 yang didanai seluruhnya oleh pemerintah.
Indonesia : guru harus mencari biaya untuk melanjutkan pendidikan sendiri, tak ada bantuan pemerintah kepada semua guru.
10) Finlandia : Kurikulum nasional hanya berlaku umum. Setiap guru (sepertinya) diberikan kebebasan mengembangkan metode pengajarannya.
Indonesia : Guru WAJIB mengikuti kurikulum dari pemerintah yang HAMPIR setiap 5 tahun berubah-ubah.
11) Finlandia :yang menjadi guru hanyalah yang merupakan 10 lulusan teratas di universitas.
Indonesia : para lulusan terbaik berprofesi sebagai apa ya? Dokter, pengacara, direktur, investasi dan saham, pegawai Pajak?
12) Finlandia : Status guru di masyarakat setara dengan status pengacara dan dokter. Katanya, kalau masuk ruang kelas di Finlandia, trus murid-muridnya ditanya, Siapa yang bercita-cita jadi guru? Seperempat nya akan mengangkat tangan.
Indonesia : Status guru ( apalagi non-pns) masih sering diremehkan, & dianggap pekerjaan yang kurang mencukupi kebutuhan hidup.
1) Finlandia: Anak-anak baru bersekolah setelah mereka berusia 7 tahun.
Indonesia : ada playgroup, TK A, TK B, bahkan sebelum umur 3 tahun pun sudah ada yang ‘menyekolahkan’ anaknya, meskipun memang cuma satu jam dengan tujuan anaknya bersosialisasi. Masalahnya lagi, untuk masuk SD pun sekarang anak-anak DIHARUSKAN sudah bisa membaca. Ada tes masuknya. Jadi ingat percakapan ibu-ibu di commuter line yang curhat soal hal ini. Yang stres bukan cuma anaknya. Orang tuanya lebih lagi.
2) Finlandia : sebelum mencapai usia remaja, anak-anak ini jarang sekali diminta mengerjakan pekerjaan rumah DAN tidak pernah disuruh mengikuti ujian.
Indonesia : TK pun sekarang sudah punya pekerjaan rumah, meskipun cuma sekedar menebalkan garis dan menulis angka.
3) Finlandia : hanya ada satu tes yang wajib diikuti oleh pelajar, dan saat itu mereka berusia 16 tahun.
Indonesia :like I mentioned before, masuk SD pun ada tesnya. Terutama SD favorit.
4) Finlandia : sekolah tidak membedakan anak yang pintar dan kurang pintar. Seluruhnya ditempatkan di dalam ruang kelas yang sama.
Indonesia : ada beberapa sekolah yang memberlakukan pembagian kelas berdasarkan tingkat intelegensia anak. Contoh : peringkat 1-10 masuk ke kelas A, 11-20 kelas B, dst.
5) Finlandia : Kesenjangan antara murid terpintar dan murid paling tidak pintar di Finlandia adalah yang terkecil di dunia. Artinya, murid paling tidak pintar pun masih terhitung pintar.
Indonesia : kesenjangan begitu terlihat, banyak siswa pintar, yang kurang pun banyak.
6) Finlandia : Setiap guru hanya menghabiskan waktu 4 jam sehari di kelas dan punya waktu 2 jam per minggu yang didedikasikan untuk ‘professional development’.
Indonesia : para guru di Indonesia yang bisa mengajar mulai jam 7 pagi sampai jam 3 sore non stop. Imagine how tired they are

7) Finlandia : Jumlah guru yang dimiliki oleh Finlandia sama dengan jumlah guru di New York, namun jumlah murid yang ditangani jauh lebih sedikit.
Indonesia : Jumlah guru dibandingkan murid sangat jauh, dalam 1 kelas biasa terdapat 35 murid, dan 1 guru.
8) Finlandia : Seluruh sistem pendidikan didanai oleh negara. Gratis total.
Indonesia : meskipun sudah ada beberapa wilayah yang menetapkan pendidikan gratis, masih banyak pungutan2 yg harus dibayar siswa kepada sekolah, seperti uang Lab computer, Lab bahasa, dll.
9) Finlandia : Seluruh guru harus memiliki gelar Master/S2 yang didanai seluruhnya oleh pemerintah.
Indonesia : guru harus mencari biaya untuk melanjutkan pendidikan sendiri, tak ada bantuan pemerintah kepada semua guru.
10) Finlandia : Kurikulum nasional hanya berlaku umum. Setiap guru (sepertinya) diberikan kebebasan mengembangkan metode pengajarannya.
Indonesia : Guru WAJIB mengikuti kurikulum dari pemerintah yang HAMPIR setiap 5 tahun berubah-ubah.
11) Finlandia :yang menjadi guru hanyalah yang merupakan 10 lulusan teratas di universitas.
Indonesia : para lulusan terbaik berprofesi sebagai apa ya? Dokter, pengacara, direktur, investasi dan saham, pegawai Pajak?

12) Finlandia : Status guru di masyarakat setara dengan status pengacara dan dokter. Katanya, kalau masuk ruang kelas di Finlandia, trus murid-muridnya ditanya, Siapa yang bercita-cita jadi guru? Seperempat nya akan mengangkat tangan.
Indonesia : Status guru ( apalagi non-pns) masih sering diremehkan, & dianggap pekerjaan yang kurang mencukupi kebutuhan hidup.
Kapan ya guru2 indonesia bisa semaju & begitu dihargai seperti di Finlandia

ingat2 kembali gan,, kalo g ada guru,, ga akan ada orang2 cerdas & pintar seperti sekarang.
buat para murid, jgn pernah lupakan jasa guru2 kalian yang begitu sabar dalam membimbing dang mengajar

buat para guru, jgn pernah patah semangat & putus asa dalam mengajar, dan membimbing para generasi penerus bangsa ini.
Sumber : http://duniakata-rika.tumblr.com/post/35699376292
Spoiler for Tambahan Dari Kaskuser:
Spoiler for :
Quote:
Original Posted By cahpesisir►ane guru gan. dan prnyataan agan guru non pns tdak bgitu dipedulikan emang bener. pdahal beban guru non pns pun skrg sama dg guru pns yaitu 24 jam untuk mndapatkan tunjangan profesi pendidik. kadang kualitas guru non pns lbih bagus drpd yng pns. agan tau ndiri khan jd pns dinegeri ini tak dibutuhkan skill yg bagus. ckup punya rupiah yg tebel tinggal pilih formasi pns. tlg taruh di pageone.
Quote:
Quote:
Original Posted By akramMCRmy►izin buka lapak buam komentar panjang 
jadi begini gan, ada alasan tersendiri kenapa Indoesia ini ngga (belum) bisa ngikutin jejak finlandia.
1. SDM kita, terutama anak-anak ini terlalu mendapat tekanan dari orang tua, orang tua ini terlalu gengsi kalo misalnya anak mereka umur 5 tahun belom bisa baca, hal ini yang memicu adanya konspirasi kemakmuran bagi siswa TK yang harusnya mereka bermain, justru malah ada pelajaran membaca dan menulis.
2. kita sampingkan masalah politik dulu deh. kurikulum 2013 itu sebenarnya memang masih banyak kekurangan, tapi kemungkinan iniadalah tuntutan dari beberapa pihak yang ingin merubah karakter bangsa Indonesia yang jauh lebih baik. didalamnya terdapat pembelajaran secara "tematik" toh? ane setuju sama tematik, tapi bukan berarti yang lainnya harus dihilangkan juga sebagai pelajaran yang pokok.
3. PR? kalo agan mau baca sedikit tentang keilmuan mengenai pendidikan, didalamnya ada tentang evaluasi hasil belajar, yang jelas-jelas sebagai syarat dalam pembelajaran. hal ini masih bisa dibilang lumrah. toh di finlandia juga diberikan konten yang menuntut mereka untuk "belajar" namun dengan cara yang berbeda.
kesimpulannya, ini cuma masalah "sistem" coba agan mikir sejenak, bisa nggak cara di finlandia sekarang diterapkan di Indonesia kita yang tercinta ini?
dan coba deh, kalo sistem Indonesia ini di terapkan di finlandia sana?
keduanya sama aja kok, bisa, namun tidak kontekstual 
mohon untuk sekiranya dipikirkan dulu, hal yang bagaimana yang memang benar-benar cocok untuk Indonesia
ane kuliah di ilmu pendidikan gaaan, doain aja lulusan kami ini bisa merubah wajah kurikulum Indonesia
satu lagi, perbandingannya kejauhan gan

jadi begini gan, ada alasan tersendiri kenapa Indoesia ini ngga (belum) bisa ngikutin jejak finlandia.
1. SDM kita, terutama anak-anak ini terlalu mendapat tekanan dari orang tua, orang tua ini terlalu gengsi kalo misalnya anak mereka umur 5 tahun belom bisa baca, hal ini yang memicu adanya konspirasi kemakmuran bagi siswa TK yang harusnya mereka bermain, justru malah ada pelajaran membaca dan menulis.
2. kita sampingkan masalah politik dulu deh. kurikulum 2013 itu sebenarnya memang masih banyak kekurangan, tapi kemungkinan iniadalah tuntutan dari beberapa pihak yang ingin merubah karakter bangsa Indonesia yang jauh lebih baik. didalamnya terdapat pembelajaran secara "tematik" toh? ane setuju sama tematik, tapi bukan berarti yang lainnya harus dihilangkan juga sebagai pelajaran yang pokok.
3. PR? kalo agan mau baca sedikit tentang keilmuan mengenai pendidikan, didalamnya ada tentang evaluasi hasil belajar, yang jelas-jelas sebagai syarat dalam pembelajaran. hal ini masih bisa dibilang lumrah. toh di finlandia juga diberikan konten yang menuntut mereka untuk "belajar" namun dengan cara yang berbeda.
kesimpulannya, ini cuma masalah "sistem" coba agan mikir sejenak, bisa nggak cara di finlandia sekarang diterapkan di Indonesia kita yang tercinta ini?



mohon untuk sekiranya dipikirkan dulu, hal yang bagaimana yang memang benar-benar cocok untuk Indonesia

ane kuliah di ilmu pendidikan gaaan, doain aja lulusan kami ini bisa merubah wajah kurikulum Indonesia

satu lagi, perbandingannya kejauhan gan

Spoiler for Pesan penutup : :
kalau berkenan, TS meminta



tidak berharap



Tolong



Spoiler for Makasi untuk agan2 yang memberikan reputasi :

Diubah oleh damasusgenta 26-12-2013 10:02


tien212700 memberi reputasi
1
122.9K
Kutip
2K
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan