BANDA ACEH - Setelah sebulan lebih kasus penculikan dan penganiayaan menimpa mereka, bahkan polisi telah menetapkan enam tersangka,
termasuk Ketua DPRK Nagan Raya Samsuardi alias Juragan, akhirnya dua korban dalam perkara ini yang selama ini disebut-sebut teman dekat istri Juragan, Maya Purnama Sari (20),
yaitu Riki (20) dan Fadil (20) angkat bicara.

Intinya, keduanya membantah Riki pacari Maya. Mereka datang ke Kantor Serambi di Gampong Meunasah Manyang PA, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (20/8).

Menurut keduanya, hal itu baru mereka lakukan bukan karena Juragan sudah ditetapkan tersangka, melainkan sebelumnya Riki mengaku pernah diwawancara Serambi lewat HP, namun sinyal tak bagus.

Kemudian, keduanya juga masih dalam rangka berobat di Meulaboh, Aceh Barat. Menurut keduanya, Maya Purnama Sari teman sewaktu SMP, bahkan satu kelas dengan Fadil.
Namun, ketika kelas II SMP, Maya Purnama Sari menikah dengan Juragan hingga perempuan ini tak sekolah lagi, tetapi akhirnya tamat juga SMP.
“Jadi tidak ada hubungan apa-apa, bahkan kini saya memanggil dia saja, dengan sebutan ibu karena Maya Purnama sudah memiliki dua anak
dengan Juragan. Memang dia sebaya dengan kami, sama-sama kelahiran 1993,” kata Riki.

Adapun kronologis kejadian, sehingga Riki dan Fadil bertemu Maya dan pergi bersama perempuan itu serta seorang teman wanita Maya, pada sore hari, 8 Juli 2013, Riki mengaku dikirim pesan BBM oleh Maya yang menanyakan
dirinya ada rencana kemana? Kemudian, Riki menjawab rencananya ke Meulaboh bersama Fadil menggunakan mobil Riki jenis Juke.
Sehingga sekitar pukul 16.00 WIB, Riki dan Fadil ke kawasan Pantai Naga Permai, sesampai di sana, Maya yang datang bersama keluarganya sudah duluan di pantai itu.

Kemudian, Maya bersama seorang teman wanita naik ke mobil Riki, sedangkan anggota keluarganya ditinggalkan di kawasan pantai itu.
“Selanjutnya kami berempat pergi ke Meulaboh, tak ada berhenti-henti. Di mobil kami hanya membahas soal reuni alumni SMP kami tamatan
2008. Nah, saat pulang dari Meulaboh kembali ke Pantai Naga Permai, masih di kawasan Meulaboh saya sempat berhenti di depan Apotik dan Mini Market untuk membeli obat untuk
mama, sedangkan Maya juga turun membeli susu anaknya,” cerita Riki.

Selanjutnya, mereka kembali lagi ke Pantai Naga Permai, namun dalam perjalanan dekat persimpangan pantai itu, Maya minta turun yang akhirnya diturunkan. Kemudian, saat mobil
dikenderai Riki ini sudah berhenti, tiba-tiba datang tiga orang menggunakan mobil jenis Nissan Ex-Trail. Ketiga orang itu kini sudah menjadi tersangka, yaitu Anwar dan Dedi, serta Ren yang kini DPO.

Pada saat itu, Anwar memaksa kedua anak muda itu masuk ke mobil Nissan dan dibawa ke kebun Juragan di Meulaboh II, sedangkan mobil milik
Riki dibawa salah satu dari tiga pelaku ini.

“Sesampai di kebun itu, kami ditonjok di kepala dan diinjak di badan secara bergantian oleh sekitar 15 orang kelompok ini. Sedangkan Juragan mengancam akan membunuh saya
sampai mati,” kata Riki meniru ucapan Juragan.

Menurut Riki di saat-saat penganiayaan sekitar satu jam itu, Maya menghubungi suaminya Juragan dan Ketua DPRK Nagan ini mempersilakan Fadil berbicara dengan Maya, namun belum sempat berbicara, HP juragan
terputus. Selanjutnya, kata Riki, mereka dibawa ke rumah Juragan di Alue Ie Mameh. Sesampai di rumah
itu, Keuchik Abdullah Basyah (tersangka) menghubungi orang tua Riki sehingga akhirnya melahirkan perjanjian damai, yaitu tentang kesalahpahaman penuduhan perselingkuhan antara Riki, Fadil, dan Maya. “Jadi perdamaiannya bukan soal penganiayaan kami,” kata Riki.

Seperti diberitakan kemarin, Tim Penyidik Polres Nagan Raya ternyata sudah menetapkan Ketua DPRK Nagan Raya, Samsuardi alias Juragan
sebagai tersangka dalam perkara ini. Seperti diberitakan kemarin, dengan ditetapkan Juragan sebagai tersangka oleh Polres Nagan Raya, berarti sudah enam orang berstatus tersangka dalam perkara ini.

Lima tersangka sudah ditangkap sebelumnya adalah Abdullah Basyah (keuchik di kampung Juragan), Din Abadi, dan Muhammad Jabar. Kemudian, pada 13 Agustus 2013, polisi menangkap lagi dua tersangka yang diyakini sebagai saksi kunci, yaitu Dedi dan Raja Lila. Sedangkan sebelas lainnya masih buron. Juragan kini dikabarkan juga sudah menghilang.
(sal)