- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Peci Soekarno bikinan Tanah Abang


TS
00seven
Peci Soekarno bikinan Tanah Abang


Spoiler for No Repost!!:
Quote:
Presiden Soekarno kerap menemui Datuk Mujib bin Sa'abah. Saban bulan dia berkunjung ke rumahnya di Warung Ayu, Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk berbincang soal hukum dan pemerintahan. Saat ini orang lebih mengenal bekas tempat tinggal Datuk Mujib dengan sebutan Gang Mess Dalam. Di sana ada sebuah masjid berlantai dua berdiri di atas tanah 72 meter persegi.
.
Masjid itu berada di samping rumah Datuk. Masyarakat sekitar lebih mengenal dengan nama Langgar Datuk. Padahal masjid ini bernama Darussalam dibangun seabad silam. Berawal dari sana, Soekarno juga mengenakan peci buatan orang asli Tanah Abang bernama Mustofa Ahmad. Mustofa tinggal di Kebon Pala.
.
Ceritanya begini. Soekarno satu hari mendatangi warung mi milik Abdurrahim. Warung itu bernama Warung Subur dan terletak tidak jauh dari Tanah Abang. Ketika berkunjung, Soekarno memperhatikan peci dikenakan Abdurrahim.
.
Dia kemudian menanyakan tempat pembelian peci berwarna hitam itu. Abdurrahim lantas mengantarkan Soekarno ke tempat Mustofa Ahmad. Soekarno langsung naksir peci bikinan Mustofa. "Dari sana Soekarno pesen peci, kadang selusin," kata Bahtinoor, 82 tahun, murid terakhir Datuk Mujib, saat ditemui merdeka.com Senin lalu di rumahnya, Gang Mess Dalam.
.
Bahtinoor biasa dipanggil Ayah mengatakan Mustofa ketakutan lantaran di daerah Tanah Abang banyak bekas orang Partai Komunis Indonesia. Alasan itu membuat dia mengantarkan Soekarno ke rumah Mustofa. Dia mengatakan keturunan Mustofa saat ini sudah berpindah dari Kebon Pala.
.
"Kalau alasan cari di Tanah Abang, kurang tahu juga. Memang di sini banyak orang komunis, artinya komunis mau berjuang untuk kemerdekaan," ujarnya. "Waktu itu Soekarno baru menjadi presiden."
.
Dia bercerita Soekarno Datuk Mujib selalu menerima Soekarno di dalam langgar samping rumahnya. Namun Bahtinoor tidak mengetahui apa isi pertemuan Datuk dengan presiden pertama itu. "Kalau itu kita nggak bisa tahu. Satu, kita menghormati guru. Kedua, dia juga pejabat," tuturnya.
.
Masjid itu berada di samping rumah Datuk. Masyarakat sekitar lebih mengenal dengan nama Langgar Datuk. Padahal masjid ini bernama Darussalam dibangun seabad silam. Berawal dari sana, Soekarno juga mengenakan peci buatan orang asli Tanah Abang bernama Mustofa Ahmad. Mustofa tinggal di Kebon Pala.
.
Ceritanya begini. Soekarno satu hari mendatangi warung mi milik Abdurrahim. Warung itu bernama Warung Subur dan terletak tidak jauh dari Tanah Abang. Ketika berkunjung, Soekarno memperhatikan peci dikenakan Abdurrahim.
.
Dia kemudian menanyakan tempat pembelian peci berwarna hitam itu. Abdurrahim lantas mengantarkan Soekarno ke tempat Mustofa Ahmad. Soekarno langsung naksir peci bikinan Mustofa. "Dari sana Soekarno pesen peci, kadang selusin," kata Bahtinoor, 82 tahun, murid terakhir Datuk Mujib, saat ditemui merdeka.com Senin lalu di rumahnya, Gang Mess Dalam.
.
Bahtinoor biasa dipanggil Ayah mengatakan Mustofa ketakutan lantaran di daerah Tanah Abang banyak bekas orang Partai Komunis Indonesia. Alasan itu membuat dia mengantarkan Soekarno ke rumah Mustofa. Dia mengatakan keturunan Mustofa saat ini sudah berpindah dari Kebon Pala.
.
"Kalau alasan cari di Tanah Abang, kurang tahu juga. Memang di sini banyak orang komunis, artinya komunis mau berjuang untuk kemerdekaan," ujarnya. "Waktu itu Soekarno baru menjadi presiden."
.
Dia bercerita Soekarno Datuk Mujib selalu menerima Soekarno di dalam langgar samping rumahnya. Namun Bahtinoor tidak mengetahui apa isi pertemuan Datuk dengan presiden pertama itu. "Kalau itu kita nggak bisa tahu. Satu, kita menghormati guru. Kedua, dia juga pejabat," tuturnya.
0
1.3K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan