- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Share tentang Pengalaman Idul Fitri 1434 H Agan en Sista dong..
TS
adhot75
Share tentang Pengalaman Idul Fitri 1434 H Agan en Sista dong..
Setelah berkecimpung dengan liburan Idul Fitri 1434 H.. mulai dari jadi supir tembakan, pembantu cabutan sampai baby sitter dadakan.. akhirnya balik lagi ke dunia kaskus.. Melalui thread ini, ane pingin berbagi pengalaman ane ketika perjalanan mudik dari Jakarta ke Jogja untuk ketemu keluarga.
Ane balik bersama temen kost ane naik kendaraan.. nyetir gentian biar hemat pengeluaran, di samping kalah bersaing ketika berusaha ngedapetin tiket angkutan umum yang harganya sesuai kantong.
Ringkas cerita, ane jalan mudik ngelewatin jalur selatan, yang sama2 agan en sista ketahui klo jalurnya dimulai dari Jakarta – Bekasi lalu Bandung, Nagreg truuusss.. sampe deh ke Jogja.
Sepanjang perjalanan ane mengalami kejadian yang kurang mengenakkan. Alhamdulillah masih dilindungi Allah.
Kisah 1 ketika di daerah Nagreg, Jawa Barat.. ketika mau nyalip bus antar daerah, udah posisi mau mendahului dan di ujung depan, tiba2 supirnya nambah kecepatan dan mepet ane ke kanan sementara. Masya Allah, mobil ane hampir ditabrak ama bus itu. Klo ketabrak, kendaraan ane terlempar ke jalur kendaraan lawan arah. Untung kendaraan2 dari arah berlawanan masih jauh jaraknya. Saat itu, jantung ane rasanya mau meledak saking cepetnya berdetak.
Kisah kedua ketika disalip motor2 yang mau mudik. Kebanyakan platnya B alias dari Jakarta. Di beberapa titik, ane ngedapetin beberapa pengendara motor yang nyalip kendaraan ane dengan cara, yang menurut ane, berbahaya. Agan bisa ngebayangin bahayanya ketika kita menyalip dari sisi kiri kendaraan yang akan disalip lalu tiba2 ngambil melintang dari kiri ke kanan (demikian pula sebaliknya) dalam kecepatan tinggi dan malam hari. Meski bahaya, ane juga menyadari klo gk bisa nyalahin mereka. Dalam keadaan lelah akibat jauhnya jarak tempuh ditambah rasa gk sabar karena sudah pingin sampai kampung halaman plus mungkin ada juga yang masih berpuasa, tingkat kesadaran dan reflex mungkin berkurang.
Alhamdulillah, gk ada musibah kecelakaan. Tapi ane gk bisa nyingkirin perasaan was2 ketika disalip pengendara motor.
Sepulang dari perjalanan mudik kemarin, ane sempet mikir. Kenapa ya keadaan di jalanan sepertinya semakin gak aman seiring dengan perjalanan waktu? Tanpa bermaksud menyalahkan pihak-pihak tertentu, ane masih nemuin banyak kejadian yang membahayakan di jalan entah itu yang mengendarai mobil, motor, bus bahkan truk. Kesan gak mau ngalah, main serobot, salip2an dengan gaya yang kalah ama film Fast and Furious.. sepertinya bukan budaya kita sebagai orang Indonesia yang dikenal keramahannya
.
Ane berharap, perjalanan mudik di masa mendatang lebih rapih dan tertib lagi. Semoga semakin berkurang musibah kecelakaan dalam bentuk apapun. Tulisan ini ane buat sebagai pengingat diri ane pribadi tentang arti pentingnya mencegah terjadinya kecelakaan dan mengutamakan bisa ketemu orang2 yang kita cintai di kampung halaman.
Seperti judul thread ini, ane berharap agar agan en sista bisa berbagi pengalaman mudik Idul Fitri 1434 H kemarin. Bahkan mungkin memberikan saran supaya kita bisa menjadi lebih baik lagi dalam berkendara.
Ane balik bersama temen kost ane naik kendaraan.. nyetir gentian biar hemat pengeluaran, di samping kalah bersaing ketika berusaha ngedapetin tiket angkutan umum yang harganya sesuai kantong.
Ringkas cerita, ane jalan mudik ngelewatin jalur selatan, yang sama2 agan en sista ketahui klo jalurnya dimulai dari Jakarta – Bekasi lalu Bandung, Nagreg truuusss.. sampe deh ke Jogja.
Sepanjang perjalanan ane mengalami kejadian yang kurang mengenakkan. Alhamdulillah masih dilindungi Allah.
Kisah 1 ketika di daerah Nagreg, Jawa Barat.. ketika mau nyalip bus antar daerah, udah posisi mau mendahului dan di ujung depan, tiba2 supirnya nambah kecepatan dan mepet ane ke kanan sementara. Masya Allah, mobil ane hampir ditabrak ama bus itu. Klo ketabrak, kendaraan ane terlempar ke jalur kendaraan lawan arah. Untung kendaraan2 dari arah berlawanan masih jauh jaraknya. Saat itu, jantung ane rasanya mau meledak saking cepetnya berdetak.
Kisah kedua ketika disalip motor2 yang mau mudik. Kebanyakan platnya B alias dari Jakarta. Di beberapa titik, ane ngedapetin beberapa pengendara motor yang nyalip kendaraan ane dengan cara, yang menurut ane, berbahaya. Agan bisa ngebayangin bahayanya ketika kita menyalip dari sisi kiri kendaraan yang akan disalip lalu tiba2 ngambil melintang dari kiri ke kanan (demikian pula sebaliknya) dalam kecepatan tinggi dan malam hari. Meski bahaya, ane juga menyadari klo gk bisa nyalahin mereka. Dalam keadaan lelah akibat jauhnya jarak tempuh ditambah rasa gk sabar karena sudah pingin sampai kampung halaman plus mungkin ada juga yang masih berpuasa, tingkat kesadaran dan reflex mungkin berkurang.
Alhamdulillah, gk ada musibah kecelakaan. Tapi ane gk bisa nyingkirin perasaan was2 ketika disalip pengendara motor.
Sepulang dari perjalanan mudik kemarin, ane sempet mikir. Kenapa ya keadaan di jalanan sepertinya semakin gak aman seiring dengan perjalanan waktu? Tanpa bermaksud menyalahkan pihak-pihak tertentu, ane masih nemuin banyak kejadian yang membahayakan di jalan entah itu yang mengendarai mobil, motor, bus bahkan truk. Kesan gak mau ngalah, main serobot, salip2an dengan gaya yang kalah ama film Fast and Furious.. sepertinya bukan budaya kita sebagai orang Indonesia yang dikenal keramahannya
.Ane berharap, perjalanan mudik di masa mendatang lebih rapih dan tertib lagi. Semoga semakin berkurang musibah kecelakaan dalam bentuk apapun. Tulisan ini ane buat sebagai pengingat diri ane pribadi tentang arti pentingnya mencegah terjadinya kecelakaan dan mengutamakan bisa ketemu orang2 yang kita cintai di kampung halaman.
Seperti judul thread ini, ane berharap agar agan en sista bisa berbagi pengalaman mudik Idul Fitri 1434 H kemarin. Bahkan mungkin memberikan saran supaya kita bisa menjadi lebih baik lagi dalam berkendara.
0
1.5K
6
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan