FPI akan praperadilankan Polda Jatim terkait rusuh di Lamongan
Reporter : Moch. Andriansyah
Selasa, 20 Agustus 2013 23:18:00


Front Pembela Islam (FPI) beranggapan kerusuhan di Lamongan, Jawa Timur pada 12 Agustus lalu bukan dilakukan pihaknya. Lebih jauh, mereka berencana akan praperadilankan Polda Jawa Timur karena penanganan kasusnya dianggap tidak sesuai prosedur.

Menurut mereka, penahanan 42 orang yang diduga sebagai anggota FPI Lamongan itu dianggap tidak benar.

"Saat polisi datang ke lokasi, awalnya mengaku hendak mengevakuasi warga. Penanganan dan penahanan terhadap 42 orang oleh Polda Jatim pun, tidak melalui jalur dan prosedur yang benar. Untuk itu, kami akan tempuh jalur praperadilan," ancam Tim Pembela Muslim Korwil Jawa Timur, Ahmad Yulianto yang mewakili FPI saat mendatangi Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Selasa (20/8).

Karena akan dievakuasi itulah, lanjut dia, sejumlah warga yang sedang Salat Subuh ikut saja saat dibawa oleh pihak kepolisian.

"Eh, ternyata sesampai di kantor polisi malah dijadikan tersangka dan ditahan. Padahal, sebagian mereka itu tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa," lanjut dia.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu saat merilis kasus kerusuhan di Lamongan itu di Polda Jawa Timur, Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, saat 42 orang itu ditangkap pihaknya, posisi mereka dalam kondisi memegang senjata tajam (sajam). Sebagian ada yang memegang samurai, ada juga yang pegang golok dan beberapa jenis sajam yang lain.

"Mereka kami tangkap dalam kondisi tidur di beberapa titik. Entah kelelahan atau memang ngantuk. Yang jelas saat kami tangkap mereka masih dalam keadaan mendekam senjatanya masing-masing. Saat kami periksa, sesuai BAP, mereka juga mengaku dari ormas tertentu," kata Awi kala itu.

Usai penangkapan itu, Yulianto mengklaim kalau pihaknya pernah mengirim permintaan penangguhan penahanan terhadap beberapa orang. "Tapi, sampai sekarang belum ada respon dari Polda Jatim."

Dia juga menyebut, kelompok massa yang terlibat bentrok dengan warga waktu itu, bukan dari FPI, tapi dari Lembaga Pembela Islam (LPI). "Kami luruskan, bukan FPI tapi LPI," tegas Yulianto.

Pada peristiwa berdarah tersebut, masih menurut Yulianto, kelompok yang ditangkap polisi itu, hanya membela diri dan menyelamatkan diri dari serangan. "Mereka berkumpul dan membawa senjata setelah ada serangan dari warga, yang di antaranya adalah preman. Karena itu, penyidik harus benar-benar tahu persoalan dan peristiwa yang terjadi di lapangan. Termasuk penyebab terjadinya peristiwa itu bagaimana. Dan, polisi juga harus memberi penjalasan kepada kami," pintanya.

Menanggapi ancaman itu, di tempat terpisah, Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Suhartoyo menegaskan, pra-peradilan atau pengajuan penangguhan penahanan yang dilayangkan itu, merupakan hak mereka (FPI).

Mengenai tudingan penanganan dan penahanan yang tidak prosedural, Suhartoyo menanggapinya dingin. Karena merasa apa yang dilakukan pihaknya sudah sesuai dengan prosedur dan bukti-bukti di lapangan. "Penyidik sudah melalui semua prosedur yang benar dalam penanganan perkara ini," tandas perwira dengan tiga melati di pundak itu.

http://www.merdeka.com/peristiwa/fpi...-lamongan.html

Berita sebelumnya malah bilang perguruan silat.

Senin, 12/08/2013 12:45 WIB
FPI Jatim: Rusuh di Lamongan Akibat Betrokan Dua Perguruan Silat
Nala Edwin - detikNews


Jakarta - FPI menyangkal anggotanya terlibat bentrokan dengan warga di Lamongan, Jawa Timur. Mereka menyatakan bentrokan ini terjadi akibat keributan antara dua perguruan silat.

"Ini bukan bentrokan anggota FPI dan warga tapi bentrokan antara dua perguruan silat di kawasan itu," kata Sekretaris DPD FPI Jawa Timur Ustad Haerudin kepada detikcom, Senin (12/8/2013).

Haerudin mengatakan, bentrokan antara dua perguruan silat ini memang sudah lama terjadi. Keributan kembali timbul saat malam takbiran. Kedua perguruan ini kemudian terlibat bentrokan yang berakhir dengan pembacokan terhadap warga yang sedang bermain PS.

"Persoalan ini adalah masalah lama yaitu bentrokan antara dua peruguruan silat," katanya sambil menyebutkan dua perguruan itu.

Haerudin mengatakan, DPD FPI Jawa Timur juga sudah membekukan DPW FPI di Lamongan dua tahun yang lalu. Pembekuan ini dilakukan karena FPI Lamongan sudah tidak sejalan lagi dengan FPI pusat. "Karena ada pelanggaran AD/ART organisasi makanya kita bekukan," katanya.

Bentrokan antara warga dan juga anggota FPI terjadi pada Senin dinihari. Akibat bentrokan ini, 2 sepeda motor milik warga dibakar massa FPI, satu rumah dirusak dan seorang pemuda terluka akibat sabetan pedang di telinga dan punggung.

Dua sepeda motor milik warga ini ditemukan petugas kepolisian hangus terbakar di sebuah semak-semak sekitar 500 meter dari bibir pantai di Dusun Dengok, Kelurahan Blimbing, Paciran, Lamongan. Polisi juga mengamankan sebuah drum berisi solar yang digunakan untuk membakar sepeda motor.

Kapolres Lamongan AKBP Solehan menyatakan pihaknya mengamankan anggota FPI sebanyak 42 orang dan puluhan puluhan senjata tajam.

[url]http://news.detik..com/read/2013/08/12/124525/2327443/10/fpi-jatim-rusuh-di-lamongan-akibat-betrokan-dua-perguruan-silat[/url]

Mencla-mencle terus, dari perguruan silat, sekarang LPI. Berikutnya FPI bohong apalagi?