JAKARTA (Pos Kota) – Terdakwa Irjen (Pol) Djoko Susilo belum terlalu memikirkan tuntutan 18 tahun penjara dan denda Rp1 miliar yang dikenakan oleh Jaksa KPK kepadanya. Usai mendengarkan tuntutan itu, dia bahkan langsung menjabat tangan Tim Jaksa KPK dan tersenyum kepada hampir seluruh hadirin di persidangan.

Namun, usai bersalaman dengan tujuh orang jaksa yang dipimpin oleh KMS Roni, Djoko langsung ngacir keluar ruang persidangan. Dirinya enggan berkomentar tentang hasil sidang kepada wartawan.”Silakan tanya penasihat hukum,” tepisnya.

Dalam sidang penuntutan yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, ini, Jaksa KPK menuntut Djoko Susilo 18 tahun penjara dan denda Rp1 miliar. Selain itu, jenderal bintang dua ini juga diminta membayar uang pengganti sebesar Rp32 miliar.

“Jika sebulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap, terdakwa tak membayar, harta terdakwa akan disita dan dilelang untuk membayar uang pengganti. Kalau tidak, ditambah pidana penjara lima tahun,” kata Jaksa Pulung Rinantoro, saat membacakan surat tuntutan atas Djoko, Selasa (20/8) malam.

Tak hanya itu, jaksa juga dituntut pidana tambahan, berupa pencabutan hak memilih dan dipilih dalam jabatan publik. Jika dikabulkan, otomatis Djoko tak akan punya hak dicalonkan atau dipilih menjadi pejabat di lingkungan eksekutif, legislatif, dan yudikatif, termasuk sebagai pejabat penegak hukum.
Menanggapi tuntutan itu, tim penasihat hukum Djoko Susilo yang diketuai Juniver Girsang memastikan akan mengajukan nota pembelaan (pleidoi) pada Selasa (27/8). Menurut Juniver tuntutan Jaksa tidak berdasarkan fakta persidangan.

“Kami lihat tuntutan ini sama persis dengan dakwaan, tidak melihat fakta persidangan,” timpalnya. (yulian)



hukumannya banyak juga ya gan, ane kira cuma 5 tahun, bisa tua di penjara tuh