- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
DEATH TRANSPORT Episode 8 Release


TS
asii
DEATH TRANSPORT Episode 8 Release
Quote:
warning!thread ini hanya thread bayangan. kalo mau komen dan melihat DAFTAR EPISODE silahkan datang ke thread part 1 disini
Spoiler for testimoni agan-agan Episode sebelumnya:
Quote:
Original Posted By chesarly►Opini ane aja gan,, gimana klo ditambahkan senjatanya juga gan,, biar tambah menarik
tenang gan di part ini udah nambah senjatanya
Quote:
Quote:
Original Posted By sibrhaa►wah keren gan .. 

Spoiler for Episode 8:
DEATH TRANSPORT episode 8: Terkepung
“kita beristirahat saja disini dahulu, kita baru tidur sebentar kan? Lagi pula pintu ini dari besi sehingga cukup kuat menahan zombie-zombie di luar” perintah Pak Menteri kepada kami semua. “yap, betul lagipula Cuma tinggal sedikit lagi kita sampai deck Kendaraan mungkin 15 menit dari sekarang” sambung Rival.
Lalu Rival di bantu oleh Sukron memindahkan mayat Pak Feri keluar ruangan, lalu Pak Menteri mengunci pintu dari dalam. Kemudian kami semua tertidur di dalam ruangan itu, tidak sabar kami mendapatkan senjata di Deck Kendaraan dan meminta bantuan di ruang Nahkoda.
SS Banyu Emas, Deck Kelas 3, 25 Februari 2014 13:03
Aku membuka mataku dari tidurku, kulihat Yanti masih tertidur dan beberapa orang yang lain. Ternyata Pak Menteri sudah bangun dan sedang melihat ke luar jendela. Aku mendekatinya karena penasaran apa yang dilihatnya. Aku menengok ke luar jendela dan kulihat awan mendung sekali.
“Sudah bangun kau nak, lihatlah keluar. Sebentar lagi sepertinya akan terjadi hujan yang sangat deras” kata Pak Menteri.
“ya, sepertinya begitu” sahut ku.
“kamu merasa ada yang aneh tidak nak?” tanya Pak Menteri.
“tidak, kenapa emang?” kataku balik bertanya penasaran.
“kapal ini sudah 24 jam lebih tidak kembali ke dermaga Jakarta. Harusnya menara kontrol dermaga mencium keanehan dan mencari kapal ini, apalagi saya yakin pasti sinyal kapal ini masih hidup karena listrik masih menyala. Tapi, sampai sekarang tidak ada satu bantuan pun yang datang” kata Pak Menteri menjelaskan.
“benar juga pak” kataku.
“mungkin pemerintah ingin kita mati, supaya mereka bisa mengubur bukti-bukti projek hitam ini” kata Rival tiba-tiba sambil melihat keluar jendela.
“tidak mungkin, kalo memang begitu. Harusnya kapal ini sudah di hancurkan, sudah di rudal oleh sukhoi dari kemarin. Ngomong-ngomong, kapal ini dari tadi kapal ini diam di tempat sepertinya.” kata Pak Menteri.
“mungkin Nahkoda mengehentikan kapal sebelum mati” kataku.
“udah mati aja nyusahin” kata Rival.
Aku melihat Smartphone ku ternyata sudah menunjukkan pukul 13:05 berarti sudah 4 jam kami tertidur. Pak Menteri mengajak kami untuk melanjutkan perjalanan. Akhirnya aku dan Rival membangunkan yang lain. Kami megambil peralatan dan persenjataan kami masing-masing lalu melanjutkan perjalanan.
“Setelah melewati pintu besi itu lalu belok kanan, kita sudah sampai ke Deck Kendaraan. Tinggal menuruni tangga saja” kata Rival.
Tiba-tiba terdengar suara lolongan anjing dari arah belakang kami, yang membuat kami semua menengok ke belakang. Ternyata benar ada seekor anjing 20 meter dari kami berada. Anjing itu bertubuh lebih besar dari anjing pada umumnya. Dengan mulutnya yang berlumuran darah dan tampangnya mengerikan, dan otot-otot kakinya yang besar.
Spoiler for zombie dog:

“itu...” kata Profesor Brian kaget.
“ada apa?” tanya ku.
“kamu inget anjing yang saya ceritakan yang kami pakai sebagai percobaan?” tanya Profesor Brian.
“iya aku tau, jadi itu anjing percobaannya” kataku kepada Professor.
Setelah menggonggong beberapa kali anjing itu maju berlari kearah kami. Pak Rizki maju ke depan dengan Senapan yang di pakai seperti pemukul. Anjing itu cepat sekali, anjing itu langsung melompat ke arah Pak Rizki. Pak Rizki dengan cepat memukul anjing itu hingga anjing itu jatuh ke samping kiri dan membentur tembok. Tanpa di duga anjing itu berdiri lagi dan langsung menyerang Pak Rizki. Aku membantu pak rizki dengan cepat aku menghunuskan samuraiku ke kepala anjing itu. Anjing itu terjatuh ke lantai, aku langsung mencabut kembali samurai yang menancap di kepala anjing itu. Kami melanjutkan kembali berjalan menuju pintu besi. Setelah berjarak kurang leih 1 meter dari pintu terdengar suara gonggongan anjing lagi dari belakang. Ternyata dia belum mati dan kali ini anjing itu terlihat marah sekali. Anjing itu langsung berlari ke arah kami dan kami langsung berlari menuju pintu. Aku yang terkahir memasuki pintu lantas mengunci pintu itu, terdengar pintu besi itu di dobrak oleh anjing itu sampai penyok sedikit.
“gila ni anjing kuat abis” kataku ngos-ngosan.
Kami melanjutkan kembali berjalan. Di depan ada pertigaan jika ke kanan akan mengarah ke Aula tengah, dan jika berbelok ke kiri akan menngarah ke Deck Kendaraan. Setelah berbelok ke kiri dan melewati pintu besi lagi, kami akhirnya sampai di Deck Kendaraan. Tapi, sial dari atas tangga kami melihat begitu banyak zombie jumlahnya mungkin puluhan. Mengerubungi sebuah mobil yang alarmnya sedang berbunyi.
“Berengsek banyak amat zombienya” umpatku.
“mungkin mereka semua berdatangan karena suara alarm dari mobil itu mereka ga akan melihat kita kalau kita ga berisik” kata Yanti.
“Truk yang gue pake ada disana, kita tidak bisa melawan mereka semua. Kita berjalan tanpa suara dan kalo bisa kita gak bertemu zombie” kata Rival sambil menunjuk Truk merah yang di parkir di samping mobil sedan biru.
Akhirnya kami memutuskan untuk berjalan pelan-pelan melewati sela-sela mobil menjauhi zombie-zombie itu. Tidak lama kemudian alarm berhenti berbunyi. Suasana menjadi hening hanya ada suara geraman dari zombie-zombie itu. zombie-zombie itu bubar menjauhi mobil itu satu persatu. Mereka berjalan tak tentu arah. Akhirnya kami sampai juga di belakang Truk. Rival membuka bagian belakang truk ternyata isinya adalah kotak kayu yang diatasnya di tutup oleh karung beras. Satu-persatu kami semua menurunkan karung beras dan kotak kayu itu. setelah kotak kayu pertama di buka, ternyata isinya full senapan tipe AK-47. Pak Menteri, Pak Rizki di bantu Dewi, Sukron, Yanti dan Pak Narko, membuka kotak yang lainnya. Kotak yang lain berisi bermacam-macam senjata ada pistol, geranat tangan, Shotgun kokang dan sisanya amunisi.
“Gila! Dari mana kamu bisa menyulundupkan semua senjata ini?” tanya Pak Menteri kepada Pak Rival.
“masa hal sekecil ini saja anda tidak tau?anda kan orang pemerintahan. Harusnya anda mengerti kalau di Indonesia, apapun bisa” jawab Rival tersenyum.
Lalu Pak Menteri menggenggam baju Rival dan berkata. “Berengsek, tidak semua orang pemerintahan itu korup!”.
“Tapi sebagian besar iya” jawab Rival.
“kalian berdua hentikan, di sekitar kita banyak zombie. Jangan berisik” kata Pak Rizki melerai.
Pak Menteri lalu melepas genggamannya dan kembali bersiap-siap dengan wajah kesal. Aku juga mengambil satu senapan danKebetulan senapan itu sudah di lengkapi dengan tali, aku hanya tinggal mengalungkan senapan itu di pundakku, lalu aku mengambil satu pistol dan kuselipkan di pinggangku. Sementara Pak Rizki mengambil shotgun dan Pistol.
“Sebentar, kalian tunggu disini” kata Pak Rizki sembari berlari ke belakang kearah sebuah mobil.
Tidak lama kemudian dia kembali dengan membawa 7 tas berwarna hijau.
“kalian pakai tas ini untuk membawa amunisi” perintahnya.
Kami semua mengisi tas itu dengan amunisi secukupnya.
“Pak Rizki, ajari kami cara menggunakan senjata ini” pintaku kepada Pak Rizki.
Pak Rizki lalu mengajari kami cara menggunakan senapan ak-47 itu. Mulai dari, cara reload amunisi, sampai cara membuka kunci pengaman senapan dan cara memakai geranat tangan.
Kami sudah siap. Masing-masing dari kami membawa senpaan itu satu orang satu senapan. Tiba-tiba, Pak Menteri melihat seorang zombie yang muncul berjalan sempoyongan dari sebelah mobil. Karena kaget dia lantas menembakkan senapannya ke arah zombie itu. aku yang melihatnya lantas berseru ke Pak Menteri “Jangaaaannn!”.
Tapi terlambat dia sudah menembakkan senapannya ke arah zombie itu. suara letupan senjata api menyebar ke seluruh Deck Kendaraan. Pak Menteri bingung melihatku berteriak. Lalu dari berbagai arah terdengar teriakan zombie yang sepertinya siap mengepung kami.
“Bajingan, semuanya siap-siap” teriak Pak Rizki.
Kami semua saling membelakangi dan bersiap menembak dengan senapan yang kami pegang.
Bersambung...
-death transport episode 8 end-
Selanjutnya di Death Transport part 9 (Meloloskan diri), kami dikepung ratusan zombie dari berbagai arah. Kami sudah menembaki mereka semua tapi seakan-akan mereka tidak ada habisnya, apakah ini akhir dari perjuangan kami?
[belakangan ini ane males update coz yang komen dari kemaren dikit sih
komen donk jangan cuma baca doank
Diubah oleh asii 20-08-2013 21:18
0
2.4K
Kutip
21
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan