- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jenis dan Macam -macam Batuk


TS
ryanwar
Jenis dan Macam -macam Batuk


Quote:
Spoiler for Batuk:

Quote:
Quote:
Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.
Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat syaraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk.
Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat syaraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk.
Quote:
Batuk dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu batuk akut dan batuk kronis, keduanya dikelompokkan berdasarkan waktu.
Spoiler for Batuk Akut:
Batuk akut adalah batuk yang berlangsung kurang dari 14 hari, serta dalam 1 episode. Bila batuk sudah lebih dari 14 hari atau terjadi dalam 3 episode selama 3 bulan berturut-turut, disebut batuk kronis atau batuk kronis berulang.
Spoiler for Batuk Kronis:
Batuk kronis berulang yang sering menyerang anak-anak adalah karena asma, tuberkolosis (TB), dan pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari). Pertusis adalah batuk kronis yang disebabkan oleh kuman Bordetella pertussis. Pertussis dapat dicegah dengan imunisasi DPT.FM JB
Quote:
Macam - macam batuk berdasarkan gejalanya dibagi menjadi 2 macam yaitu Batuk Berdahak dan Batuk Kering. .
Spoiler for Batuk Berdahak:
Batuk berdahak atau biasa dikenal dengan istilah batuk infeksi, jenis batuk ini bila tidak segera diobati akan memperparah infeksi saluran pernapasan dan napas penderita menjadi sesak karena banyaknya jumlah dahak yang berwarna kuning maupun hijau yang dihasilkan dapat menyumbat saluran pernapasan.
Spoiler for Batuk Kering:
Batuk ini ditandai oleh tenggorokan yang terasa gatal namun tidak mengeluarkan dahak, sehingga merangsang timbulnya batuk. Penyakit influensa biasanya diawali dengan batuk yang disertai pilek dan demam. Batuk ini harus diobati, karena mengganggu kenyamanan tidur, perut nyeri, muntah, bahkan bila batuknya keras akan dapat memecahkan pembuluh darah pada mata. Ini terlihat pada bagian putih mata yang nampak bercak darah.
Quote:
Sedangkan pembagian macam - macam batuk menurut Ciri Khas nya terbagi menjadi (7) tujuh macam.
Spoiler for 1.Batuk rejan:
Batuk rejan atau biasa disebut dengan batuk 100 hari, jenis batuk ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut Bordetella pertussis yang menginfeksi pada saluran napas (infeksi pada paru-paru), penderita akan sangat terganggu karena serangan batuk sangat sering dan cukup lama sehingga menyebabkan pita suara radang dan suara parau. Batuk ini kerap diakhiri dengan suara seperti ingin muntah ketika kita mengambil napas. Batuk seperti ini disebabkan oleh bakteri pertussis ini dapat menular melalui percikan cairan dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi yang dapat keluar karena bersin, batuk, atau tertawa.
Spoiler for 2.Batuk karena penyakit TBC:
Batuk karena penyakit TBC, batuk ini juga berlangsung lama meski pada awalnya hanya seperti influenza dengan batuk kecil-kecil yang timbul sesekali bahkan kadang kadang seperti hanya berdehem tapi perlu diwaspadai terutama jika batuknya muncul di malam hari yang disertai rasa sesak didada maka bagi anda yang mengalaminya sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter dan pemeriksaan laborat. Yang perlu digaris bawahi bahwa batuk-batuk pada penderita TBC tidak selalu disertai disertai bercak darah segar.
Spoiler for 3.Batuk karena asma:
Batuk karena asma, sehabis serangan asma lendir banyak dihasilkan. Lendir inilah yang merangsang timbulnya batuk.
Spoiler for 4.Batuk karena penyakit jantung lemah:
Batuk karena penyakit jantung lemah, darah yang terbendung di paru-paru, menjadikan paru-paru menjadi basah. Kondisi basah pada paru-paru ini yang merangsang timbulnya batuk.
Spoiler for 5.Batuk karena gugup:
Batuk karena gugup, pikiran tidak tenang, ketakutan. Kondisi tersebut bisa mendadak timbul batuk. Batuk seperti ini akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Spoiler for 6.Batuk karena kanker paru-paru yang menahun tidak sembuh:
Batuk karena kanker paru-paru yang menahun tidak sembuh. Batuknya tidak tentu. Bila kerusakan paru-paru semakin luas, batuk semakin tambah.
Spoiler for 7.Batuk karena kemasukan benda asing:
Batuk karena kemasukan benda asing, pada saat saluran pernapasan berusaha mengeluarkan benda asing, maka akan menimbulkan batuk.
UPDATE!!
Quote:
Jenis-jenis batuk berdasarkan suaranya
Spoiler for 1. Batuk "Menggonggong":
Batuk seperti ini biasanya disebabkan oleh croup, yaitu suatu peradangan pada larings dan trakea yang dicetuskan oleh alergi, perubahan suhu di malam hari, atau yang paling sering adalah infeksi pernapasan atas akibat virus. Pada anak kecil, saluran napas yang kecil akan semakin menyempit ketika mengalami peradangan. Pita suara pun akan membengkak sehingga anak mengalami kesulitan bernapas. Anak usia kurang dari 3 tahun paling sering menderita croup. Croup dapat muncul mendadak di tengah malam, sehingga orang tua pun khawatir. Walaupun kebanyakan kasus dapat ditangani di rumah, apabila anak dicurigai mengalami croup, hubungilah dokter untuk mendiskusikan kondisinya.
Spoiler for 2.Batuk Rejan (" Whooping Cough):
Bunyi "whoop" adalah bunyi yang terjadi setelah batuk, yaitu pada saat anak tersebut berusaha menarik napas dalam setelah batuk terus-menerus selama berberapa kali. Jika anak mengeluarkan bunyi "whoop" (yang terdengar seperti "hoop") setelah batuk terus-menerus sebanyak beberapa kali, kemungkinan besar ada gejala pertusis (batuk rejan) -terutama jika anak anda belum menerima vaksinasi difteri/tetanus/pertusis (DTP/DTaP).
Di lain pihak, bayi yang menderita pertusis biasanya tidak mengeluarkan bunyi "whoop" setelah episode batuk yang panjang, tetapi bayi seperti ini dapat kekurangan oksigen atau bahkan berhenti napas karena penyakit ini. Pada bayi dan anak yang masih sangat kecil, pertusis dapat
mematikan. Oleh karena itu, segera hubungi dokter.
Di lain pihak, bayi yang menderita pertusis biasanya tidak mengeluarkan bunyi "whoop" setelah episode batuk yang panjang, tetapi bayi seperti ini dapat kekurangan oksigen atau bahkan berhenti napas karena penyakit ini. Pada bayi dan anak yang masih sangat kecil, pertusis dapat
mematikan. Oleh karena itu, segera hubungi dokter.
Spoiler for 3. Batuk dengan Mengi:
Batuk yang disertai bunyi mengi saat anak mengeluarkan udara napas, ini mungkin menandakan adanya suatu "sumbatan" di jalan napas bawah. Sumbatan ini dapat disebabkan oleh pembengkakan akibat infeksi pernapasan (seperti bronkiolitis atau pneumonia), asma, atau akibat adanya suatu yang tersangkut di jalan napas.Pada keadaan seperti ini, hubungilah dokter, kecuali kalau anak anda sudah sering mengalami masalah ini dan anda telah mempunyai obat, seperti inhaler atau nebulizer, disertai dengan petunjuk penggunaan obat tersebut untuk menangani asma di rumah. Apabila anak tidak membaik dengan pengobatan tersebut,hubungi dokter.
Spoiler for 4. Batuk Stridor:
Berbeda dengan mengi, stridor merupakan suara napas yang berisik dan kasar yang terdengar pada saat anak menghirup napas. Jika terdengar stridor, segera hubungi dokter.
Stridor, paling sering disebabkan oleh pembengkakan di jalan napas atas, biasanya akibat croup karena virus. Namun, kadang-kadang dapat juga timbul akibat adanya benda asing yang menyumbat jalan napas atau akibat infeksi yang lebih berat yaitu epiglotitis. Epiglotitis rnerupakan keadaan yang mengancam jiwa, dimana epiglotis mengalami pembengkakan dan menutupi aliran udara ke paru. Penyebab pembengkakan epiglotis yang paling sering adalah adalah infeksi bakteri Haemophilus influenzae tipe B (Hib). Namun, epiglotitis dapat juga timbul karena penyebab lain seperti luka bakar karena air panas, cedera di tenggorokan, dan berbagai infeksi virus dan bakteri.
Stridor, paling sering disebabkan oleh pembengkakan di jalan napas atas, biasanya akibat croup karena virus. Namun, kadang-kadang dapat juga timbul akibat adanya benda asing yang menyumbat jalan napas atau akibat infeksi yang lebih berat yaitu epiglotitis. Epiglotitis rnerupakan keadaan yang mengancam jiwa, dimana epiglotis mengalami pembengkakan dan menutupi aliran udara ke paru. Penyebab pembengkakan epiglotis yang paling sering adalah adalah infeksi bakteri Haemophilus influenzae tipe B (Hib). Namun, epiglotitis dapat juga timbul karena penyebab lain seperti luka bakar karena air panas, cedera di tenggorokan, dan berbagai infeksi virus dan bakteri.
Quote:
Ada 2 cara Penanganan Batuk
Spoiler for Penanganan Profesional:
Penanganan Profesional
Salah satu cara terbaik untuk mendiagnosis batuk adalah dengan mendengar. Dokter akan menentukan cara penanganannya antara lain berdasarkan bunyi batuknya. Karena sebagian besar penyakit pernapasan disebabkan oleh virus, dokter tidak perlu meresepkan antibiotika pada banyak kasus batuk. Antibiotika tidak digunakan untuk pencegahan. Antibiotika dapat digunakan untuk "mengobati" infeksi bakteri tetapi antibiotika tidak mempunyai efek terhadap virus.
Pada common colds, antibiotika tidak diperlukan karena karena antibiotika tidak mempercepat penyembuhan dan tidak mencegah komplikasi. Jika dicurigai pneumonia atau infeksi bakteria lainnya, dokter mungkin akan meresepkan antibiotika. Penggunaan antibiotika yang tidak tepat menyebabkan bakteri menjadi kebal (resisten) terhadap antibiotika. Resistensi ini merupakan masalah berat yang mengkhawatirkan seluruh dunia dan dapat menimbulkan penyakit yang serius dan kematian. Untuk mencegah resistensi ini, maka hal-hal yang perlu dilakukan antara lain adalah jangan meminta antibiotika pada dokter jika anda/anak anda mengalami pilek (colds). Di lain pihak, jika anda mendapat antibiotika untuk infeksi bakteri, gunakan sesuai petunjuk dokter; jangan berbagi antibiotika dengan orang lain.
Pada umumnya, obat-obat batuk tidak diperlukan. Obat-obat ini, baik yang diresepkan atau yang dijua! bebas, mungkin mempunyai efek samping yang tidak menyenangkan dan bahkan dapat berbahaya bag! bay! dan anak kecil. Biasanya yang paling baik ialah dengan membiarkan perjalanan penyakitnya, hingga penyakit itu sembuh dengan sendirinya.
Pneumonia, pertusis, RSV, dan kasus croup yang berat, mungkin perlu rawat inap di rumah sakit. Biasanya hal ini diperlukan hanya untuk pemantauan ketat dan untuk memastikan kecukupan asupan cairan. Kadang-kadang, jika anak mengalami kesulitan bernapas, diberikan oksigen.
Salah satu cara terbaik untuk mendiagnosis batuk adalah dengan mendengar. Dokter akan menentukan cara penanganannya antara lain berdasarkan bunyi batuknya. Karena sebagian besar penyakit pernapasan disebabkan oleh virus, dokter tidak perlu meresepkan antibiotika pada banyak kasus batuk. Antibiotika tidak digunakan untuk pencegahan. Antibiotika dapat digunakan untuk "mengobati" infeksi bakteri tetapi antibiotika tidak mempunyai efek terhadap virus.
Pada common colds, antibiotika tidak diperlukan karena karena antibiotika tidak mempercepat penyembuhan dan tidak mencegah komplikasi. Jika dicurigai pneumonia atau infeksi bakteria lainnya, dokter mungkin akan meresepkan antibiotika. Penggunaan antibiotika yang tidak tepat menyebabkan bakteri menjadi kebal (resisten) terhadap antibiotika. Resistensi ini merupakan masalah berat yang mengkhawatirkan seluruh dunia dan dapat menimbulkan penyakit yang serius dan kematian. Untuk mencegah resistensi ini, maka hal-hal yang perlu dilakukan antara lain adalah jangan meminta antibiotika pada dokter jika anda/anak anda mengalami pilek (colds). Di lain pihak, jika anda mendapat antibiotika untuk infeksi bakteri, gunakan sesuai petunjuk dokter; jangan berbagi antibiotika dengan orang lain.
Pada umumnya, obat-obat batuk tidak diperlukan. Obat-obat ini, baik yang diresepkan atau yang dijua! bebas, mungkin mempunyai efek samping yang tidak menyenangkan dan bahkan dapat berbahaya bag! bay! dan anak kecil. Biasanya yang paling baik ialah dengan membiarkan perjalanan penyakitnya, hingga penyakit itu sembuh dengan sendirinya.
Pneumonia, pertusis, RSV, dan kasus croup yang berat, mungkin perlu rawat inap di rumah sakit. Biasanya hal ini diperlukan hanya untuk pemantauan ketat dan untuk memastikan kecukupan asupan cairan. Kadang-kadang, jika anak mengalami kesulitan bernapas, diberikan oksigen.
Spoiler for Penanganan di Rumah:
Penanganan di Rumah
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah untuk membuat anak lebih nyaman saat ia sedang batuk. Namun, konsultasi ke dokter tetap diperlukan pada keadaan-keadaan seperti yang telah dijelaskan di atas.
Jika anak menderita asma, pastikan bahwa anda telah menerima petunjuk penanganan asma dari dokter anak. Pantau perkembangan anak dengan seksama selama serangan asma dan berikan obat-obat asma sesuai petunjuk dokter.
Jika anak-hidungnya tersumbat, bersihkan hidungnya sebelum memberikan makanannya. Untuk membersihkan lendir yang menyumbat hidung dapat digunakan tetes hidung yang mengandung garam fisiologis (NaCI 0,9%) sebanyak 2 tetes pada masing-masing hidung 15- 20 menit sebelum makan. Tetes hidung NaCI 0,9% tidak memiliki efek samping. Jangan gunakan tetes hidung yang mengandung obat lain, karena obat tersebut dapat diserap dalam jumlah yang berlebihan.
Cara lain untuk membersihkan lendir yang menyumbat hidung yaitu dengan alat hisap yang terbuat dari karet. Jangan lupa untuk memencet alat tersebut terlebih dahulu, kemudian ujung karet dimasukkan ke satu lubang hidung, lalu perlahan keluarkan dan lepaskan pencetan pada alat tersebut. Cara ini akan mengeluarkan lendir yang menyumbat hidung dan memudahkan anak bernapas kembali. Teknik ini lebih mudah dilakukan pada bayi berusia kurang dari 6 bulan. Anak yang lebih besar mungkin akan menolak cara ini. Penggunaan garam fisiologis lebih dianjurkan daripada cara ini karena alat hisap tidak mudah didapatkan dan penghisapan yang tidak hati-hati dapat menyakitkan.
Jika anak anda mengalami colds, beristirahatlah di rumah. Hal ini akan membantu penyembuhannya dan menghindarkan penularan pada orang lain. Ingat, cuci tangan merupakan hal yang penting untuk mencegah penularan.
Jika anak terbangun pada malam hari dengan batuk seperti menggonggong", bawa anak ke kamar mandi,. tutup pintu, dan putar keran shower air hangat selama beberapa menit hingga memenuhi bathtub. Jika tidak ada shower air hangat, anda dapat memasukkan air panas ke dalam ember dan biarkan ruangan menjadi penuh uap. Duduklah bersama anak di lantai kamar mandi selama sekitar 20 menit. Uap air akan membantu anak bernapas lebih mudah. Bacakanlah buku cerita supaya anak merasa nyaman.
Jaga agar lingkungan tetap lembab (AC justru membuat ruangan menjadi kering).
Minuman dingin seperti jus dapat memberi rasa nyaman. Hindari minuman bersoda atau minuman asam karena dapat merangsang saluran cerna.
Jangan berikan anak (terutama bayi dan anak kecil) obat-obat batuk yang dijual bebas tanpa petunjuk khusus dari dokter. Kebanyakan obat-obat ini menekan batuk sehingga dapat membahayakan anak. Batuk tidak boleh ditekan karena batuk justru membantu mengeluarkan sekret/kotoran yang kadang-kadang timbul pada penyakit pernapasan. Pada beberapa keadaan, obat-obat ini bahkan menimbulkan efek samping yang berbahaya bila diberikan pada bayi dan anak yang masih sangat kecil. Selain itu, pedoman dosis obat-obat yang dijual bebas untuk anak seringkali berdasarkan pedoman dosis untuk dewasa (bukan diformulasi khusus untuk bayi), jadi obat tersebut mungkin tidak bekerja secara tepat seperti yang diinginkan.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah untuk membuat anak lebih nyaman saat ia sedang batuk. Namun, konsultasi ke dokter tetap diperlukan pada keadaan-keadaan seperti yang telah dijelaskan di atas.
Jika anak menderita asma, pastikan bahwa anda telah menerima petunjuk penanganan asma dari dokter anak. Pantau perkembangan anak dengan seksama selama serangan asma dan berikan obat-obat asma sesuai petunjuk dokter.
Jika anak-hidungnya tersumbat, bersihkan hidungnya sebelum memberikan makanannya. Untuk membersihkan lendir yang menyumbat hidung dapat digunakan tetes hidung yang mengandung garam fisiologis (NaCI 0,9%) sebanyak 2 tetes pada masing-masing hidung 15- 20 menit sebelum makan. Tetes hidung NaCI 0,9% tidak memiliki efek samping. Jangan gunakan tetes hidung yang mengandung obat lain, karena obat tersebut dapat diserap dalam jumlah yang berlebihan.
Cara lain untuk membersihkan lendir yang menyumbat hidung yaitu dengan alat hisap yang terbuat dari karet. Jangan lupa untuk memencet alat tersebut terlebih dahulu, kemudian ujung karet dimasukkan ke satu lubang hidung, lalu perlahan keluarkan dan lepaskan pencetan pada alat tersebut. Cara ini akan mengeluarkan lendir yang menyumbat hidung dan memudahkan anak bernapas kembali. Teknik ini lebih mudah dilakukan pada bayi berusia kurang dari 6 bulan. Anak yang lebih besar mungkin akan menolak cara ini. Penggunaan garam fisiologis lebih dianjurkan daripada cara ini karena alat hisap tidak mudah didapatkan dan penghisapan yang tidak hati-hati dapat menyakitkan.
Jika anak anda mengalami colds, beristirahatlah di rumah. Hal ini akan membantu penyembuhannya dan menghindarkan penularan pada orang lain. Ingat, cuci tangan merupakan hal yang penting untuk mencegah penularan.
Jika anak terbangun pada malam hari dengan batuk seperti menggonggong", bawa anak ke kamar mandi,. tutup pintu, dan putar keran shower air hangat selama beberapa menit hingga memenuhi bathtub. Jika tidak ada shower air hangat, anda dapat memasukkan air panas ke dalam ember dan biarkan ruangan menjadi penuh uap. Duduklah bersama anak di lantai kamar mandi selama sekitar 20 menit. Uap air akan membantu anak bernapas lebih mudah. Bacakanlah buku cerita supaya anak merasa nyaman.
Jaga agar lingkungan tetap lembab (AC justru membuat ruangan menjadi kering).
Minuman dingin seperti jus dapat memberi rasa nyaman. Hindari minuman bersoda atau minuman asam karena dapat merangsang saluran cerna.
Jangan berikan anak (terutama bayi dan anak kecil) obat-obat batuk yang dijual bebas tanpa petunjuk khusus dari dokter. Kebanyakan obat-obat ini menekan batuk sehingga dapat membahayakan anak. Batuk tidak boleh ditekan karena batuk justru membantu mengeluarkan sekret/kotoran yang kadang-kadang timbul pada penyakit pernapasan. Pada beberapa keadaan, obat-obat ini bahkan menimbulkan efek samping yang berbahaya bila diberikan pada bayi dan anak yang masih sangat kecil. Selain itu, pedoman dosis obat-obat yang dijual bebas untuk anak seringkali berdasarkan pedoman dosis untuk dewasa (bukan diformulasi khusus untuk bayi), jadi obat tersebut mungkin tidak bekerja secara tepat seperti yang diinginkan.
*Diambil dari berbagai sumber, definisi "batuk" diambil dari sini
Semoga Bermanfaat,
klo berkenan

Diubah oleh ryanwar 20-08-2013 13:02
0
3.3K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan