- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Perlemahan moneter indonesia apakah by disain ????
TS
arsitekbagus
Perlemahan moneter indonesia apakah by disain ????
Diserang sentimen negatif, IHSG kembali terkoreksi
Dana Aditiasari
Selasa, 20 Agustus 2013 − 08:03 WIB
Diserang sentimen negatif, IHSG kembali terkoreksi
Ilustrasi
Sindonews.com - Kejatuhan sejumlah bursa saham regional diperparah dengan terus anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika (USD/IDR) menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian gontai dan jatuh ke jurang yang lebih dalam.
Seolah membuktikan pandangan miring tersebut, dari sisi teknikal pun, IHSG terlihat berada pada tren bearish atau tren pelemahan.
"IHSG akan bergerak di kisaran 4.236- 4.463. Pola three black crows terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish continuation di hari Selasa," kata Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Selasa (20/8/2013).
Faktor kejatuhan IHSG tersebut terutama dipicu oleh berita tentang Wall Street yang kembali turun di hari keempat, dimana Dow Jones turun 70,73 poin (0,47 persen) ditutup di level 15.081,47.
Selama empat hari, Dow Jones turun 440,27 poin (2,87 persen), diikuti kenaikan The Vix 5,08 persen ditutup di level 15,1 didorong lebih kecilnya laba bersih Macy's, Wal-Mart dan Kohl's serta lemahnya outlook Cisco.
Seolah belum cukup dengan sentimen negatif tersebut, dari dalam negeri sendiri kejatuhan USD/IDR turut menggerus kekuatan IHSG dan menyebabkannya terperosok lebih dalam di zona merah.
"Sudah berulang kali saya mengatakan salah satu concern pemicu kejatuhan IHSG, khususnya Senin yang turun tajam mencapai 255,14 poin (5,584 persen) diiringi net sell asing Rp1,78 triliun sehingga net sell asing YTD mencapai Rp8,41 triliun adalah USD/IDR yang kian lama kian melemah dan belum saya dengar bagaimana cara pemerintah mengatasinya," pungkas Edwin.
Singkatnya, lanjut dia, ada dua faktor penyebab kejatuhan tajam USD/IDR dan IHSG dalam perdagangan Senin, yakni fundamental dan sentimen.
Termasuk kategori fundamental, yakni pertama adalah soal ekspektasi inflasi Agustus yang masih tinggi. Kedua, tidak dinaikkannya BI rate. Ketiga, terjadinya defisit anggaran, defisit perdagangan dan defisit current account mencapai 4,4 persen di Q2/2013.
Sementara yang ke empat adalah adanya berita tentang perlambatan GDP. Kelima, soal berita dari Thailand yang mulai masuk resesi serta rencana pengurangan paket stimulus The Fed.
Sedangkan yang bersifat Sentimen memperparah kejatuhan USD/IDR dan IHSG, yakni Komentar beberapa pejabat pemerintah dari presiden, menteri dan level dibawahnya, yang tidak kondusif dan tidak pada tempatnya bahkan cenderung menunjukkan ketidakmengertian mereka akan kondisi market sebenarnya.
"So, yang saya tunggu adalah bagaimana penyelesaian pertanyaan di atas, apa yang akan dilakukan pemerintah untuk menahan kejatuhan USD/IDR dan mengharapkan agar para pejabat pemerintah sebaiknya puasa berbicara yang tidak kondusif," tutup dia.
(rna)
sumber
http://ekbis.sindonews.com/read/2013...ali-terkoreksi
agan agan yg doyan beropini mare komeng ...
Dana Aditiasari
Selasa, 20 Agustus 2013 − 08:03 WIB
Diserang sentimen negatif, IHSG kembali terkoreksi
Ilustrasi
Sindonews.com - Kejatuhan sejumlah bursa saham regional diperparah dengan terus anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika (USD/IDR) menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian gontai dan jatuh ke jurang yang lebih dalam.
Seolah membuktikan pandangan miring tersebut, dari sisi teknikal pun, IHSG terlihat berada pada tren bearish atau tren pelemahan.
"IHSG akan bergerak di kisaran 4.236- 4.463. Pola three black crows terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish continuation di hari Selasa," kata Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Selasa (20/8/2013).
Faktor kejatuhan IHSG tersebut terutama dipicu oleh berita tentang Wall Street yang kembali turun di hari keempat, dimana Dow Jones turun 70,73 poin (0,47 persen) ditutup di level 15.081,47.
Selama empat hari, Dow Jones turun 440,27 poin (2,87 persen), diikuti kenaikan The Vix 5,08 persen ditutup di level 15,1 didorong lebih kecilnya laba bersih Macy's, Wal-Mart dan Kohl's serta lemahnya outlook Cisco.
Seolah belum cukup dengan sentimen negatif tersebut, dari dalam negeri sendiri kejatuhan USD/IDR turut menggerus kekuatan IHSG dan menyebabkannya terperosok lebih dalam di zona merah.
"Sudah berulang kali saya mengatakan salah satu concern pemicu kejatuhan IHSG, khususnya Senin yang turun tajam mencapai 255,14 poin (5,584 persen) diiringi net sell asing Rp1,78 triliun sehingga net sell asing YTD mencapai Rp8,41 triliun adalah USD/IDR yang kian lama kian melemah dan belum saya dengar bagaimana cara pemerintah mengatasinya," pungkas Edwin.
Singkatnya, lanjut dia, ada dua faktor penyebab kejatuhan tajam USD/IDR dan IHSG dalam perdagangan Senin, yakni fundamental dan sentimen.
Termasuk kategori fundamental, yakni pertama adalah soal ekspektasi inflasi Agustus yang masih tinggi. Kedua, tidak dinaikkannya BI rate. Ketiga, terjadinya defisit anggaran, defisit perdagangan dan defisit current account mencapai 4,4 persen di Q2/2013.
Sementara yang ke empat adalah adanya berita tentang perlambatan GDP. Kelima, soal berita dari Thailand yang mulai masuk resesi serta rencana pengurangan paket stimulus The Fed.
Sedangkan yang bersifat Sentimen memperparah kejatuhan USD/IDR dan IHSG, yakni Komentar beberapa pejabat pemerintah dari presiden, menteri dan level dibawahnya, yang tidak kondusif dan tidak pada tempatnya bahkan cenderung menunjukkan ketidakmengertian mereka akan kondisi market sebenarnya.
"So, yang saya tunggu adalah bagaimana penyelesaian pertanyaan di atas, apa yang akan dilakukan pemerintah untuk menahan kejatuhan USD/IDR dan mengharapkan agar para pejabat pemerintah sebaiknya puasa berbicara yang tidak kondusif," tutup dia.
(rna)
sumber
http://ekbis.sindonews.com/read/2013...ali-terkoreksi
agan agan yg doyan beropini mare komeng ...
0
1.8K
19
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan