"Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi." (HR Bukhari no 5985 dan Muslim no 2557)

"Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturrahmi niscaya umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya akan mencintainya." (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod no 58, hasan)

Silaturahmi sudah kita pahami fadhilahnya bisa memperpanjang umur dan menambah rejeki. Panjang umur dalam hal ini berupa memang umurnya ditambah, dengan ijin Allah SWT atau walau umurnya memang sudah ditetapkan sedemikian, akan tetapi harum namanya dikenang sepanjang masa, dan manfaatnya terus dirasakan. Seperti halnya Nabi Muhammad saw, dan ulama-ulama besar.

Rasulullah SAW bersabda: "Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan baik amalannya, dan sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan jelek amalannya." (HR Ahmad)

Setiap perbuatan yang kita jalankan, berdampak pula terhadap aspek lahiriyahnya. Misalnya ketika kita lapar, kemudian makan daging, kita menyangka daging biasa, daging sapi, ternyata itu sesungguhnya daging tikus. Sadar atau tidak, sengaja atau tidak, Anda tetap akan berpengaruh terhadap kesehatan, tubuh menjadi berpenyakit. Dan inilah yang dimaksud dengan dampak lahiriyah itu. Meski pun syariat tidak akan menyinggung ganjaran neraka, karena tidak sengaja, akan tetapi tetap saja Anda akan berpenyakit karena memakannya.

Diriwayatkan Sayyid Ja'far as-Sadiq berkata: "Segala hal yang kita lakukan di dunia ini memiliki dampak pada usia kita.”

Maka kita bisa memandang bahwa ada semacam kesesuaian antara amal atau perbuatan manusia dengan umurnya. Sehingga kita bisa menarik persepsi bahwa amal atau perilaku itu merefleksikan taqdir usia manusia. Ini sangat penting.

Contohnya adalah silaturahmi yang merupakan amalan mahsyur dapat memperpanjang umur. Jika umur manusia telah ditetapkan maka apa arti panjang umur itu sendiri? Dengan demikian kita tahu bahwa kita dapat mengubahnya dengan amalan kita. Secara syariat kita dapat memperpanjang umur dengan bersilaturahmi. Selain itu kita juga dapat memperpendek usia dengan amalan tertentu, contohnya dengan perbuatan (nauzubillah) zina. Perbuatan tersebut akan menyebabkan kematian seketika. Apa sebab dari banyaknya kematian seketika seperti serangan jantung? Penyebabnya adalah zina, seperti banyak diberitakan di berbagai media massa.

Dengan demikian manusia bisa hidup lebih lama dari usia yang telah ditetapkan untuknya berkat amal kebajikannya, dan manusia bisa meninggal lebih cepat dari yang telah ditetapkan untuknya karena perbuatan dosanya. Ini berarti panjang umur bisa karena amal kebajikan dan kematian cepat bisa karena dosa dan maksiat.

Namun, kita jangan mengambil kesimpulan ketika terdapat orang yang meninggal muda, dengan memvonisnya karena dosanya. Pemahaman ini merupakan untuk diri kita agar berhati-hati dalam berbuat, bukan untuk memvonis orang lain. Maka dari itu mesti kita khawatirkan nasib kita bahwa dosa bisa memperpendek usia, dan berharaplah bahwa ketaatan serta amal kebajikan akan memperpanjang usia kita.