KABANJAHE-PM

Jangan sembarangan memprotes suara penyanyi, walau terdengar tak merdu. Sarwono (33) meregang nyawa ditikam Sugito Girsang (28) yang tak terima suaranya dihina ketika asik bernyanyi.

Pertikaian berdarah tersebut terjadi di pakter tuak Jalan Rakoetta Berahmana (Jalan Kota Cane) Gang Rukun, Kel. Lau Cimba, Kabanjahe tepatnya halaman rumah Kiswanto, Sabtu (17/8) dinihari sekira pukul 01.30 WIB.

Semua bermula ketika korban dan pelaku serta teman-teman mereka menikmati tuak. Seiring waktu, gelas demi gelas tuak mereka tenggak. Untuk mengisi kekosongan, para parmitu tersebut coba memeriahkan suasana lewat lagu-lagu yang diiringi gitar.

Tidak mampu menahan hasrat menyumbangkan lagu, Sugito pun menyanyi tanpa diminta teman-temannya. Namun baru beberapa bait melantunkan syair, konsentrasi pria berusia 28 tahun ini buyar akibat bentakan korban.

“Ngapain kau nyanyi, suara kau pun tak bagus. Sesuka hatimu saja nyanyi. Lebih baik kau pulang saja,” ujar warga Jalan Rakoetta Brahmana Gang Karya Lorong Satu, Kel. Lau Cimba, Kabanjahe, ini mengulang ucapan korban.

Merasa dipermalukan, keduanya pun terlibat pertengkaran. Tidak ingin membuat suasana gaduh berlarut, beberapa teman mereka berupaya melerai.

Kadung emosi, Sugito tak menghiraukan larangan teman-temannya. Didorong amarah yang meluap-luap, dia langsung mengeluarkan pisau dari pinggang kirinya.

Selanjutnya, pisau dihujamkan ke betis dan paha Sarwono sebanyak 3 liang. Melihat banyaknya darah keluar, oleh saksi, korban dilarikan ke RSUD Kabanjahe.

Nahas, banyaknya darah yang keluar saat dalam perjalanan membuat tim medis tidak mampu berbuat banyak. Nyawa pria yang kesehariannya bekerja sebagai kuli bangunan itu pun melayang.

Sugito sendiri, begitu tersadar dengan tindakan yang dilakukannya, langsung menyerahkan diri ke Polres Tanah Karo guna mempertanggung jawabkan perbuatannya. Hingga kemarin (17/8) siang, parbotot ini menjalani pemeriksaan di ruang Jahtanras Polres Karo.

Disela pemeriksaan, Sugito mengaku menyesali perbuatannya. Katanya, dia sama sekali tidak berniat membunuh Sarwono. “Waktu itu aku spontan menarik pisau dan menikamkannya,” sesal Sugito.

(fer/bud)

http://www.posmetro-medan.com/?p=12209

inilah orang-orang yg berpikiran pendek, sependek jembhutnya