- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Domestik
Berselancar di Gelombang Tujuh Hantu Teluk Meranti
TS
kitajimaland
Berselancar di Gelombang Tujuh Hantu Teluk Meranti
Spoiler for Activity:
Kegiatan
Ada banyak kegiatan dapat dilakukan di sungai, seperti berenang, berperahu, tubing, atau arung jeram. Akan tetapi pernahkah Anda membayangkan bisa berselancar (surfing) di sungai?
Seperti kita ketahui, lokasi selancar biasanya di laut dengan ombak besar meski tidak semua laut bisa menjadi lokasi selancar. Lalu bagaimana bisa sebuah sungai memiliki gelombang seperti di laut? Jawabannya dapat Anda temukan di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Sungai Kampar, demikian nama tempat selancar ini. Percaya atau tidak, di sungai ini memungkinkan peselancar menikmati gelombang sungai (tidal bore). Gelombang Bono bisa bergulung-gulung selama 1 - 2 jam lamanya tanpa jeda. Ini jelas suatu hal yang nyaris jarang terjadi pada gelombang laut yang hanya bertahan dalam hitungan menit. Tempat tersebut terbilang ganas dan disarankan hanya bagi peselancar berpengalaman. Gelombang Bono adalah nama yang diberikan penduduk lokal untuk ombak di sungai ini dan peselancar internasional mengakuinya sebagai gelombang sungai terpanjang dan terbaik di dunia.
Gelombang Bono merupakan fenomena alam yang terjadi akibat bertemunya arus pasang air laut dengan arus pasang air sungai saat bulan purnama. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai bulan besar. Bulan purnama terjadi setiap tanggal 10-20 dalam perhitungan bulan Melayu (Arab) atau pada kisaran bulan Agustus-Desember. Terbentuknya gelombang tersebut didukung kondisi alam dimana terdapat penyempitan pertemuan arus sebab adanya sebuah pulau yang membelah bagian muara Sungai Kampar. Kemunculan Bono biasanya ditandai dengan suara gemuruh seperti guntur diiringi hembusan angin kencang.
Hebatnya lagi, gelombang bono yang dikenal dengan sebutan gelombang tujuh hantu (seven ghosts) itu bisa membentuk tujuh lapis gelombang berurutan dan bahkan menciptakan kubah (barrel) layaknya ombak di laut. Saat pasang tinggi kabarnya ketinggian gelombang ini dapat mencapai 6 meter dengan kecepatan 40 kilometer per jam. Saat datang dari arah muara menuju hulu sungai maka suaranya akan menderu keras dan mampu mengikis tanah dan pepohonan di pinggir sungai.
Keberadaan gelombang bono ini kini menjadikan Sungai Kampar sebagai destinasi wisata andalan di Riau. Selama dua tahun terakhir, kedahsyatan gelombang bono telah mengundang banyak peselancar lokal dan internasional untuk menjajalnya seperti dari Brasil, Inggris, Jerman, Kanada, Belgia, Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan lainnya. Walau pun untuk menuju tempat ini terbilang jauh namun tidak menyurutkan niat peselancar untuk menyambanginya ke lokasi terpencil sekira 150 km dari Kota Pekanbaru. Di dunia ini hanya ada beberapa sungai lain yang mirip gelombang bono, yaitu Qiantang River di Haining di China; Araguari River di Amapa State, Brazil; Severn Bore di Gloucestershire, Inggris; dan Turnagain Arm Tidal Bore (Cook Inlet) di Alaska, USA.
Pada Februari 2013 lalu, Steve King, seorang peselancar sungai asal Inggris, berhasil memecahkan rekor dunia di tempat ini dengan berselancar terpanjang dan terlama. Total rekor yang ia pecahkan menempuh jarak sekira 20,65 km (12,8 mil) selama 1 jam 4 menit. Catatan rekor tersebut mengalahkan rekor sebelumnya di Sungai Severn Bore, Inggris yang juga atas namanya sendiri dengan catatan rekor 12,23 km (7,6 mil) ditambah 2,66 (1,65 mil) selama 1 jam 6 menit.
Ada banyak kegiatan dapat dilakukan di sungai, seperti berenang, berperahu, tubing, atau arung jeram. Akan tetapi pernahkah Anda membayangkan bisa berselancar (surfing) di sungai?
Seperti kita ketahui, lokasi selancar biasanya di laut dengan ombak besar meski tidak semua laut bisa menjadi lokasi selancar. Lalu bagaimana bisa sebuah sungai memiliki gelombang seperti di laut? Jawabannya dapat Anda temukan di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Sungai Kampar, demikian nama tempat selancar ini. Percaya atau tidak, di sungai ini memungkinkan peselancar menikmati gelombang sungai (tidal bore). Gelombang Bono bisa bergulung-gulung selama 1 - 2 jam lamanya tanpa jeda. Ini jelas suatu hal yang nyaris jarang terjadi pada gelombang laut yang hanya bertahan dalam hitungan menit. Tempat tersebut terbilang ganas dan disarankan hanya bagi peselancar berpengalaman. Gelombang Bono adalah nama yang diberikan penduduk lokal untuk ombak di sungai ini dan peselancar internasional mengakuinya sebagai gelombang sungai terpanjang dan terbaik di dunia.
Gelombang Bono merupakan fenomena alam yang terjadi akibat bertemunya arus pasang air laut dengan arus pasang air sungai saat bulan purnama. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai bulan besar. Bulan purnama terjadi setiap tanggal 10-20 dalam perhitungan bulan Melayu (Arab) atau pada kisaran bulan Agustus-Desember. Terbentuknya gelombang tersebut didukung kondisi alam dimana terdapat penyempitan pertemuan arus sebab adanya sebuah pulau yang membelah bagian muara Sungai Kampar. Kemunculan Bono biasanya ditandai dengan suara gemuruh seperti guntur diiringi hembusan angin kencang.
Hebatnya lagi, gelombang bono yang dikenal dengan sebutan gelombang tujuh hantu (seven ghosts) itu bisa membentuk tujuh lapis gelombang berurutan dan bahkan menciptakan kubah (barrel) layaknya ombak di laut. Saat pasang tinggi kabarnya ketinggian gelombang ini dapat mencapai 6 meter dengan kecepatan 40 kilometer per jam. Saat datang dari arah muara menuju hulu sungai maka suaranya akan menderu keras dan mampu mengikis tanah dan pepohonan di pinggir sungai.
Keberadaan gelombang bono ini kini menjadikan Sungai Kampar sebagai destinasi wisata andalan di Riau. Selama dua tahun terakhir, kedahsyatan gelombang bono telah mengundang banyak peselancar lokal dan internasional untuk menjajalnya seperti dari Brasil, Inggris, Jerman, Kanada, Belgia, Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan lainnya. Walau pun untuk menuju tempat ini terbilang jauh namun tidak menyurutkan niat peselancar untuk menyambanginya ke lokasi terpencil sekira 150 km dari Kota Pekanbaru. Di dunia ini hanya ada beberapa sungai lain yang mirip gelombang bono, yaitu Qiantang River di Haining di China; Araguari River di Amapa State, Brazil; Severn Bore di Gloucestershire, Inggris; dan Turnagain Arm Tidal Bore (Cook Inlet) di Alaska, USA.
Pada Februari 2013 lalu, Steve King, seorang peselancar sungai asal Inggris, berhasil memecahkan rekor dunia di tempat ini dengan berselancar terpanjang dan terlama. Total rekor yang ia pecahkan menempuh jarak sekira 20,65 km (12,8 mil) selama 1 jam 4 menit. Catatan rekor tersebut mengalahkan rekor sebelumnya di Sungai Severn Bore, Inggris yang juga atas namanya sendiri dengan catatan rekor 12,23 km (7,6 mil) ditambah 2,66 (1,65 mil) selama 1 jam 6 menit.
Spoiler for Accommodation:
Akomodasi
Untuk kebutuhan akomodasi di kawasan Teluk Meranti terdapat sejumlah homestay sederhana yang bisa disewa. Penduduk setempat pun bersedia menjadikan rumah mereka sebagai penginapan. Tarif per malamnya terbilang terjangkau, sekira Rp60.000,- hingga Rp100.000 per malam. Untuk memenuhi kebutuhan makan tidak sulit karena terdapat sejumlah tempat makan dengan olahan ikan dari Sungai Kampar.
Untuk kebutuhan akomodasi di kawasan Teluk Meranti terdapat sejumlah homestay sederhana yang bisa disewa. Penduduk setempat pun bersedia menjadikan rumah mereka sebagai penginapan. Tarif per malamnya terbilang terjangkau, sekira Rp60.000,- hingga Rp100.000 per malam. Untuk memenuhi kebutuhan makan tidak sulit karena terdapat sejumlah tempat makan dengan olahan ikan dari Sungai Kampar.
Spoiler for Transportation:
Transportasi
Untuk menyaksikan Bono, perjalanan yang harus dicapai tidak mudah mengingat Sungai Kampar terletak di Teluk Meranti yang merupakan daerah terpencil dan terbilang jauh, yakni sekira 150 km dari Pekanbaru. Kondisi jalan yang belum memadai dapat mempengaruhi lama dan kenyamanan perjalanan. Untuk itu perlu perhitungan matang saat hendak menuju Sungai Kampar, baik saat menggunakan kendaraan darat atau pun speedboat.
Dari Pekanbaru menuju Teluk Meranti menghabiskan waktu sekira 5-7 jam perjalanan. Pertama-tama, Anda berkendara menuju Pangkalan Kerinci sejauh 70 kilometer yang memakan waktu selama 2 jam. Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Teluk Meranti melalui Kecamatan Bunut sekira 3 jam.
Selain transportasi darat, Anda juga dapat memilih sarana transportasi air (speedboat) di Pangkalan Kerinci. Perjalanan ini memakan waktu sekira 2 jam. Biaya sewa speedboat berkapasitas 6-8 orang adalah sekira Rp300.000,-. Akan tetapi, waspadalah menumpang speedboat di saat dekat dengan kedatangan bono. Biasanya, tidak semua speedboat mau mengantar Anda melintasi Sungai Kampar mengingat bono sangat berbahaya.
Untuk menyaksikan Bono, perjalanan yang harus dicapai tidak mudah mengingat Sungai Kampar terletak di Teluk Meranti yang merupakan daerah terpencil dan terbilang jauh, yakni sekira 150 km dari Pekanbaru. Kondisi jalan yang belum memadai dapat mempengaruhi lama dan kenyamanan perjalanan. Untuk itu perlu perhitungan matang saat hendak menuju Sungai Kampar, baik saat menggunakan kendaraan darat atau pun speedboat.
Dari Pekanbaru menuju Teluk Meranti menghabiskan waktu sekira 5-7 jam perjalanan. Pertama-tama, Anda berkendara menuju Pangkalan Kerinci sejauh 70 kilometer yang memakan waktu selama 2 jam. Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Teluk Meranti melalui Kecamatan Bunut sekira 3 jam.
Selain transportasi darat, Anda juga dapat memilih sarana transportasi air (speedboat) di Pangkalan Kerinci. Perjalanan ini memakan waktu sekira 2 jam. Biaya sewa speedboat berkapasitas 6-8 orang adalah sekira Rp300.000,-. Akan tetapi, waspadalah menumpang speedboat di saat dekat dengan kedatangan bono. Biasanya, tidak semua speedboat mau mengantar Anda melintasi Sungai Kampar mengingat bono sangat berbahaya.
Spoiler for Culinary:
Kuliner
Selain memiliki keunikan gelombang sungai, di Teluk Meranti, Anda dapat mencicipi kuliner khas masyarakat pinggiran sungai. Olahan ikan dari Sungai Kampar patut dicoba terutama ikan patin dan udang galah.
Selain memiliki keunikan gelombang sungai, di Teluk Meranti, Anda dapat mencicipi kuliner khas masyarakat pinggiran sungai. Olahan ikan dari Sungai Kampar patut dicoba terutama ikan patin dan udang galah.
Spoiler for Picture Gallery:
SUMBER
Diubah oleh kitajimaland 19-08-2013 09:10
0
1.2K
Kutip
1
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan