- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Maca' cih?'] Penertiban PKL Tanah Abang Ditengarai Berlatar Dendam Pilkada


TS
matrayuma
[Maca' cih?'] Penertiban PKL Tanah Abang Ditengarai Berlatar Dendam Pilkada
Siang, Agan-agan. Masih panjang kayaknya neh urusan Tanah Abang 


Jakarta, Sayangi.com - Tokoh Betawi Dani Anwar menduga, ada unsur "dendam Pilkada" dalam upaya penertiban pedagang kaki lima yang dilakukan Pemrov DKI di Tanah Abang.
Dugaan itu mengemuka saat warga Tanah Abang bertemu di acara Halal Bihalal "Silahturahmi Kumpul Bareng Masyarakat Tanah Abang" (Sikumbang). Di acara itu, hadir segenap tokoh dan sesepuh Tanah Abang, diantaranya KH. Syukur Yakub, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Jakarta Dani Anwar, Wakil Ketua DPRD Jakarta Lulung Lunggana, dan M. Yusuf bin Muhi alias Bang Ucu.
Lebih jauh, anggota DPD Dani Anwar bertutur, persoalan penertiban PKL di Tanah Abang saat ini harus disikapi serius, sebab menurutnya, hampir semua warga Tanah Abang bergantung hidupnya di sana. "Mumpung momennya bagus dan semuanya kumpul, ayo kita bahas persoalan penertiban PKL di wilayah kita dengan melihat arogansi Wakil Gubernur Ahok dalam menyikapi penertiban PKL ini. Kalau memang merugikan, kita sebagai warga Tanah Abang mesti bersikap," tandas Dani, Senin (19/8).
Kata Dani, yang pernah menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, memang harus diakui penertiban PKL akan berimbas pada warga Tanah Abang, apalagi terkait rencana penutupan tempat pemotongan hewan kambing. Di tempat pemotongan kambing (jagal) tersebut hampir semuanya adalah warga Tanah Abang yang menggantungkan isi perutnya di sana.
"Coba kalau ditutup, warga tanah abang yang bekerja di sana kemana lagi harus kerja," tanya Dani. Tidak hanya itu, Dani berpendapat, rumah potong hewan kambing merupakan ciri khas Tanah Abang. Sebab Tanah Abang selain terkenal dengan ilmu silatnya, juga dengan tempat potong hewan jagalnya. "Kalau jagal di Tanah Abang ini dihilangkan, berarti Pemprov sudah menghilangkan tradisi yang ada di Tanah Abang."
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Dani Anwar menduga ada "balas dendam Pilkada" dibalik keputusan-keputusan Pemrov itu. Sebab di Kecamatan Tanah Abang ini suara pasangan Jokowi-Ahok rendah. "Saya pribadi menduganya ke arah sana. Melihat persoalan saat ini dan yang akan terjadi mendatang di Tanah Abang, saya minta warga Tanah Abang tetap bersatu dan menjalin ukhuah islamiyah," pintanya.
Hal yang sama diungkapkan sesepuh Tanah Abang KH. Syukur Yakub. "Tali silaturahmi dan kekompakan warga Tanah Abang mesti dijaga, jangan sampai terpecah belah."
Sementara Wakil Ketua DPRD Lulung Lunggana menyatakan, warga Tanah Abang akan membentuk tim advokasi yang bertujuan merehabilitasi nama baik mereka. "Selama ini di media dibilang Tanah Abang sarang preman. Hal itu tidak benar. Penangkapan preman di Tanah Abang oleh Kepolisian tidak pernah terbukti. Mereka yang tertangkap sudah dipulangkan semua," pungkasnya.
Sumbernya ada di sini: http://www.sayangi.com/megapolitan1/...dendam-pilkada



Quote:
Jakarta, Sayangi.com - Tokoh Betawi Dani Anwar menduga, ada unsur "dendam Pilkada" dalam upaya penertiban pedagang kaki lima yang dilakukan Pemrov DKI di Tanah Abang.
Dugaan itu mengemuka saat warga Tanah Abang bertemu di acara Halal Bihalal "Silahturahmi Kumpul Bareng Masyarakat Tanah Abang" (Sikumbang). Di acara itu, hadir segenap tokoh dan sesepuh Tanah Abang, diantaranya KH. Syukur Yakub, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Jakarta Dani Anwar, Wakil Ketua DPRD Jakarta Lulung Lunggana, dan M. Yusuf bin Muhi alias Bang Ucu.
Lebih jauh, anggota DPD Dani Anwar bertutur, persoalan penertiban PKL di Tanah Abang saat ini harus disikapi serius, sebab menurutnya, hampir semua warga Tanah Abang bergantung hidupnya di sana. "Mumpung momennya bagus dan semuanya kumpul, ayo kita bahas persoalan penertiban PKL di wilayah kita dengan melihat arogansi Wakil Gubernur Ahok dalam menyikapi penertiban PKL ini. Kalau memang merugikan, kita sebagai warga Tanah Abang mesti bersikap," tandas Dani, Senin (19/8).
Kata Dani, yang pernah menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, memang harus diakui penertiban PKL akan berimbas pada warga Tanah Abang, apalagi terkait rencana penutupan tempat pemotongan hewan kambing. Di tempat pemotongan kambing (jagal) tersebut hampir semuanya adalah warga Tanah Abang yang menggantungkan isi perutnya di sana.
"Coba kalau ditutup, warga tanah abang yang bekerja di sana kemana lagi harus kerja," tanya Dani. Tidak hanya itu, Dani berpendapat, rumah potong hewan kambing merupakan ciri khas Tanah Abang. Sebab Tanah Abang selain terkenal dengan ilmu silatnya, juga dengan tempat potong hewan jagalnya. "Kalau jagal di Tanah Abang ini dihilangkan, berarti Pemprov sudah menghilangkan tradisi yang ada di Tanah Abang."
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Dani Anwar menduga ada "balas dendam Pilkada" dibalik keputusan-keputusan Pemrov itu. Sebab di Kecamatan Tanah Abang ini suara pasangan Jokowi-Ahok rendah. "Saya pribadi menduganya ke arah sana. Melihat persoalan saat ini dan yang akan terjadi mendatang di Tanah Abang, saya minta warga Tanah Abang tetap bersatu dan menjalin ukhuah islamiyah," pintanya.
Hal yang sama diungkapkan sesepuh Tanah Abang KH. Syukur Yakub. "Tali silaturahmi dan kekompakan warga Tanah Abang mesti dijaga, jangan sampai terpecah belah."
Sementara Wakil Ketua DPRD Lulung Lunggana menyatakan, warga Tanah Abang akan membentuk tim advokasi yang bertujuan merehabilitasi nama baik mereka. "Selama ini di media dibilang Tanah Abang sarang preman. Hal itu tidak benar. Penangkapan preman di Tanah Abang oleh Kepolisian tidak pernah terbukti. Mereka yang tertangkap sudah dipulangkan semua," pungkasnya.
Sumbernya ada di sini: http://www.sayangi.com/megapolitan1/...dendam-pilkada
0
6.4K
Kutip
87
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan