- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Segera kembalikan aset Indonesia, World Bank!
TS
EconomicHitman
Segera kembalikan aset Indonesia, World Bank!
SBY: Kita pinjamkan Sri Mulyani ke Bank Dunia
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pagi ini Senin (19/8) menghadiri acara kongres pertama Diaspora Indonesia di JCC, Jakarta. Dalam acara ini, hadir Managing Director Bank Dunia Sri Mulyani serta sekitar 6.000 anggota Diaspora Indonesia dari penjuru dunia.
Dalam acara ini, SBY merasa tersanjung dengan sikap nasionalisme para Diaspora yang telah bertahun-tahun hidup di luar negeri. Namun yang menarik, dalam pidatonya SBY menyebut salah satu Diaspora Indonesia yakni Sri Mulyani.
"Ada juga Sri Mulyani, Ekonom terbaik yang kita pinjamkan ke bank dunia. Orang Indonesia pertama yang memegang jabatan tersebut," ucap SBY dalam pidatonya yang disambut tawa para tamu undangan di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (19/8).
Acara ini juga dihadiri beberapa menteri kabinet Indonesia bersatu Jilid II seperti Menteri Perhubungan E.E Mangindaan, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, serta Menteri Perindustrian M.S Hidayat.
Acara sudah dimulai semenjak pukul 11.00 WIB yang dibuka oleh curhatan para perwakilan Diaspora Indonesia dari berbagai negara mulai dari Afrika Selatan hingga Madagaskar.
sumber
Sri Mulyani "Pulang Kampung"
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 5 juta warga Indonesia tinggal di luar negeri. Hari ini mereka melakukan seremoni untuk pulang kampung. Salah satu tokoh yang menjadi bintang adalah Sri Mulyani Indrawati, yang kini menjadi Managing Director di Bank Dunia.
Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan, pemerintah menggelar acara Kongres Diaspora Indonesia sebagai ajang bertemunya para pekerja asli Indonesia di luar negeri. Ajang ini merupakan ajang kongres kedua setelah pertama kali diadakan di Amerika Serikat tahun lalu.
"Sejak setahun dirilis di Amerika Serikat, ada 52 jaringan di luar negeri di 26 negara. Jumlah warga Indonesia yang berada di luar negeri mencapai 5 juta warga serta dengan keturunannya akan mencapai tidak kurang dari 8 juta orang," kata Marty dalam sambutan 2nd Congress of Indonesian Diaspora di Jakarta Convention Center, Senin (19/8/2013).
Marty menambahkan, masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri ini memiliki pekerjaan beragam mulai dari akademisi, profesional, pengusaha hingga ibu rumah tangga. Lantas dengan ragam pekerjaan yang dimiliki, pemerintah ingin meminta kontribusi dari masyarakat untuk membangun Indonesia di sekarang dan masa mendatang.
"Di manapun setiap insan berada bisa berkontribusi ke negara. Jangan lupakan Indonesia. Jika Indonesia membutuhkan (masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri ini), lekas baliklah ke tanah air (untuk membangun negara)," tambahnya.
Salah satu tokoh yang bersinar di acara Diaspora adalah Sri Mulyani Indrawati. Mantan menteri keuangan ini sejak awal acara seminar sudah menjadi perhatian masyarakat yang mendatangi acara tersebut.
Namun Sri Mulyani enggan berkomentar saat media menanyakan segala hal tentangnya. Bahkan salah satu wanita paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes ini juga masih belum mau berbicara soal prediksi Bank Dunia tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apalagi soal rencana pencalonannya menjadi calon wakil presiden di tahun depan.
"Nanti ya. Saya nanti akan bicara semua jam 2. Tunggu saja ya," kata Sri Mulyani.
sumber
Sri Mulyani: Nilai Pungutan Remitansi Terlalu Tinggi
JAKARTA - Banyakanya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri membuat total pengiriman uang (dana) yang dibawa masuk oleh pekerja migran alias remitansi di Indonesia meningkat. Namun, biaya remitansi tersebut dinilai masih tinggi.
Managing Director World Bank (WB) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, banyak TKI yang megirim kembali gaji ke Indonesia. Pada triwulan I-2013 saja, tercatat dana yang masuk mencapai USD8,5 juta, naik dari triwulan yang sama di tahun sebelumnya.
Sayangnya, dia menilai saat ini biaya remitansi tersebut masih tinggi. "Banyak remitansi yang dikirimi, mereka bayar 15-20 persen. Harusnya bisa dikurangi 5 persen, dengan dikurangi 5 persen lebih rendah, uang akan bisa digunakan," kata dia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (19/8/2013).
Selain itu, dia menilai perlunya ada kemudahan di negara-negara Asia. Kemudahan tersebut, yakni dengan tidak memberikan visa. "Seperti kalau di India, bisa memberi ID yang kita datang ke sana enggak perlu visa lagi, dan bisa menggunakan seluruh ID," kata dia.
Adapun sumber aliran masuk remitansi berasal dari beberapa negara yakni, Hong Kong, Singapura, Arab Saudi, Qatar, Malaysia, Brunei Darussalam dan Taiwan. Sedangkan aliran masuk remitansi yang terbesar hanya ada dua negara, yakni Malaysia dan Arab Saudi. Dimana kedua negara tersebut merupakan kantung terbesar TKI.
sumber
Segera pulang ke Indonesia dan jadi calon RI1 untuk 2014, Ibu Sri
Kasian negara tercinta Indonesia ini, nama-nama yg beredar untuk dipilih jadi pemimpin di 2014 kebanyakan merupakan penguasa partai yg sudah tua-tua tanpa kompetensi dan track record yg tidak baik.
Bantu masyarakat Indonesia supaya punya opsi pilihan yg terbaik untuk pemilu presiden 2014.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pagi ini Senin (19/8) menghadiri acara kongres pertama Diaspora Indonesia di JCC, Jakarta. Dalam acara ini, hadir Managing Director Bank Dunia Sri Mulyani serta sekitar 6.000 anggota Diaspora Indonesia dari penjuru dunia.
Dalam acara ini, SBY merasa tersanjung dengan sikap nasionalisme para Diaspora yang telah bertahun-tahun hidup di luar negeri. Namun yang menarik, dalam pidatonya SBY menyebut salah satu Diaspora Indonesia yakni Sri Mulyani.
"Ada juga Sri Mulyani, Ekonom terbaik yang kita pinjamkan ke bank dunia. Orang Indonesia pertama yang memegang jabatan tersebut," ucap SBY dalam pidatonya yang disambut tawa para tamu undangan di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (19/8).
Acara ini juga dihadiri beberapa menteri kabinet Indonesia bersatu Jilid II seperti Menteri Perhubungan E.E Mangindaan, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, serta Menteri Perindustrian M.S Hidayat.
Acara sudah dimulai semenjak pukul 11.00 WIB yang dibuka oleh curhatan para perwakilan Diaspora Indonesia dari berbagai negara mulai dari Afrika Selatan hingga Madagaskar.
sumber
Sri Mulyani "Pulang Kampung"
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 5 juta warga Indonesia tinggal di luar negeri. Hari ini mereka melakukan seremoni untuk pulang kampung. Salah satu tokoh yang menjadi bintang adalah Sri Mulyani Indrawati, yang kini menjadi Managing Director di Bank Dunia.
Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan, pemerintah menggelar acara Kongres Diaspora Indonesia sebagai ajang bertemunya para pekerja asli Indonesia di luar negeri. Ajang ini merupakan ajang kongres kedua setelah pertama kali diadakan di Amerika Serikat tahun lalu.
"Sejak setahun dirilis di Amerika Serikat, ada 52 jaringan di luar negeri di 26 negara. Jumlah warga Indonesia yang berada di luar negeri mencapai 5 juta warga serta dengan keturunannya akan mencapai tidak kurang dari 8 juta orang," kata Marty dalam sambutan 2nd Congress of Indonesian Diaspora di Jakarta Convention Center, Senin (19/8/2013).
Marty menambahkan, masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri ini memiliki pekerjaan beragam mulai dari akademisi, profesional, pengusaha hingga ibu rumah tangga. Lantas dengan ragam pekerjaan yang dimiliki, pemerintah ingin meminta kontribusi dari masyarakat untuk membangun Indonesia di sekarang dan masa mendatang.
"Di manapun setiap insan berada bisa berkontribusi ke negara. Jangan lupakan Indonesia. Jika Indonesia membutuhkan (masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri ini), lekas baliklah ke tanah air (untuk membangun negara)," tambahnya.
Salah satu tokoh yang bersinar di acara Diaspora adalah Sri Mulyani Indrawati. Mantan menteri keuangan ini sejak awal acara seminar sudah menjadi perhatian masyarakat yang mendatangi acara tersebut.
Namun Sri Mulyani enggan berkomentar saat media menanyakan segala hal tentangnya. Bahkan salah satu wanita paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes ini juga masih belum mau berbicara soal prediksi Bank Dunia tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apalagi soal rencana pencalonannya menjadi calon wakil presiden di tahun depan.
"Nanti ya. Saya nanti akan bicara semua jam 2. Tunggu saja ya," kata Sri Mulyani.
sumber
Sri Mulyani: Nilai Pungutan Remitansi Terlalu Tinggi
JAKARTA - Banyakanya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri membuat total pengiriman uang (dana) yang dibawa masuk oleh pekerja migran alias remitansi di Indonesia meningkat. Namun, biaya remitansi tersebut dinilai masih tinggi.
Managing Director World Bank (WB) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, banyak TKI yang megirim kembali gaji ke Indonesia. Pada triwulan I-2013 saja, tercatat dana yang masuk mencapai USD8,5 juta, naik dari triwulan yang sama di tahun sebelumnya.
Sayangnya, dia menilai saat ini biaya remitansi tersebut masih tinggi. "Banyak remitansi yang dikirimi, mereka bayar 15-20 persen. Harusnya bisa dikurangi 5 persen, dengan dikurangi 5 persen lebih rendah, uang akan bisa digunakan," kata dia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (19/8/2013).
Selain itu, dia menilai perlunya ada kemudahan di negara-negara Asia. Kemudahan tersebut, yakni dengan tidak memberikan visa. "Seperti kalau di India, bisa memberi ID yang kita datang ke sana enggak perlu visa lagi, dan bisa menggunakan seluruh ID," kata dia.
Adapun sumber aliran masuk remitansi berasal dari beberapa negara yakni, Hong Kong, Singapura, Arab Saudi, Qatar, Malaysia, Brunei Darussalam dan Taiwan. Sedangkan aliran masuk remitansi yang terbesar hanya ada dua negara, yakni Malaysia dan Arab Saudi. Dimana kedua negara tersebut merupakan kantung terbesar TKI.
sumber
Segera pulang ke Indonesia dan jadi calon RI1 untuk 2014, Ibu Sri
Kasian negara tercinta Indonesia ini, nama-nama yg beredar untuk dipilih jadi pemimpin di 2014 kebanyakan merupakan penguasa partai yg sudah tua-tua tanpa kompetensi dan track record yg tidak baik.
Bantu masyarakat Indonesia supaya punya opsi pilihan yg terbaik untuk pemilu presiden 2014.
0
3.2K
29
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan