Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

handriviannoaAvatar border
TS
handriviannoa
Jantung Seorang Muadzin Mengumandangkan Adzan Oleh : dr. Khalid bin Abdul Aziz Al- Ju
Oleh : dr. Khalid bin Abdul Aziz Al-Jubair, Sp.JP
Dokter Jasim al-Haditsy seorang penasehat
jantung anak di Amir Sulthan Center Untuk
Penyakit Jantung’ Rumah Sakit Angkatan
Bersenjata Riyadh, megkisahkan kepadaku, “Salah
seorang rekanku yang bisa dipercaya bercerita
kepadaku, bahwa suatu malam saat ia sedang
bertugas di rumah sakit , ada seorang pasien yang
meninggal dunia, maka ia segera memastikan akan
kematian pasien tersebut, ia meletakkan stetoskop
di atas dadanya hingga ia mendengarkan suara,
Allahu akbar, Allahu akbar, Asyhadu alla ilaha
illallah’…
Ia berkata, “Saya rasa adzan subuh”. Kemudian
saya bertanya kepada perawatnya, “Jam berapa
sekarang?” ia menjawab,”Jam satu malam.”
Saya tahu bahwa saat ini belum tiba saatnya adzan
subuh, kemudian saya kembali meletakkan stetoskop
di atas dadanya dan saya kembali mendengarkan
adzan tersebut selengkapnya.
Saya bertanya kepada keluarga orang ini, tentang
keadaanya semasa hidup, mereka menjelaskan, “Ia
bekerja sebagai muadzin pada sebuah masjid,
biasanya ia datang ke masjid seperempat jam
sebelum tiba waktunya atau kadang lebih awal lagi,
ia selalu mengkhatamkan Al Qur’an dalam tiga hari
dan sangat menjaga lisannya dari kesalahan”.







Tanggal lima belas Bulan Ramadhan 1421 H, seorang
jamaah shalat pingsan di Masjid saat ia
mengumandangkan iqamah shalat subuh, dengan
segera tiga orang dari jamaah shalat membawanya
ke Rumah Sakit Angkatan Bersenjata di Riyadh.
Orang itu kemudian sadar saat mereka masih dalam
perjalanan menuju rumah sakit. Sekonyong-konyong
ia berdzikir seakan-akan tidak pernah terjadi
apapun.
Sesampainya di instalasi gawat darurat, ia
disambut oleh seorang pemeriksa jantung yang
menceritakan kisah ini kepadaku, “Kami menemukan
adanya peradangan mematikan yang parah sekali
pada sebagian besar jantungnya”. Kondisi iu
membuat kami tercengang.
Saat saya berusaha untuk membawanya ke ruang
ICU, tiba-tiba saya mendengar suara tasbih dan
tahlil, dan ia membisikkan sesuatu ke telinga salah
seorang rekanku lalau tersenyum sambil membaca,
“Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna
Muhammad Rasulullah” . Setelah itu jiwanya
terbang menuju keharibaan Tuhan-nya.
Rekanku yang mendengar bisikan orang tersebut
tiba-tiba menangis tersedu-sedu. Aku kaget atas
kejadian ini dan segera menanyakan keadaanya. Ia
berkata, “Orang ini telah membisikkan kepadaku,
Dokter! Usahlah Anda menyibukkan diri, sungguh
aku akan mati, aku telah melihat surga, insyaAllah
aku akan segera menuju ke sana, aku melihatnya
sekarang, sungguh aku melihatnya.”Saat orang ini ditanya tentang riwayat hidup (sisi
kehidupan) orang yang telah meninggal ini, ia
berkata, “Ia sangat menjaga dua perkara:
Pertama, ia dan muadzin selalu saling dahulu
mendahului untuk datang ke masjid, kadang
muadzin mendahuluinya dan lebih sering ia yang
datang terlebih dahulu.
Kedua, ia tidak dikenal kecualii sebagai pribadi
yang baik. Allah Ta’ala telah menjaganya dari
perbuatan keji dan mungkar, ia tidak pernah
berbohong atau menggunjing orang lain”.
Allah telah mencukupinya dan Allah telah
menjaminnya. Dan sungguh kita tidak bisa
memberikan rekomendasi apapun untuk siapapun di
hadapan Allah.




nh gan sumbernya dari buku yang dikasih sama istri ane




Diubah oleh handriviannoa 16-08-2015 05:03
0
2.9K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan