Assalamualaikum dan salam sejahtera buat semua Enterpreneur Kaskus.

Ijinkan ane yang masih newbie ini untk berbagi sedikit pengalaman ane dibidang usaha yang sedang ane tekuni saat ini.

Prolog...
"You have a dream. You have a good planning. But there is no action. But you have not move on. People say: It's Bullshit"

Pasti semua sudah pada tau ungkapan diatas. Semua berawal dari mimpi dan imajinasi. Lalu dikonsepkan dalam sebuah perencanaan. Namun jika tanpa tindak lanjut, maka semuanya sama saja dengan NOL.
"maybe yes, maybe no".

My story...
Adapun usaha yang ane tekuni saat ini adalah usaha Sangkar Burung. Mencoba untk mengembangkan usaha keluarga besar istri ane yg udah ditekuni sejak bertahun-tahun, namun belum ada perkembangan kesejahteraan keluarga yang berarti.
Bayangkan saja gan 1 sangkar kecil dijual di kios2 burung seputaran bogor hanya maksimal 30rb, padahal kwalitas produknya sangat jauh di atas produk sejenis yang beredar di pasaran, namun di bakul2 yang menerima disamakan semua harga belinya.

Lalu ane ambil inisiatif untk memasarkan via online lewat facebook dgn menaikkan harga jual pertama-tama sekitar 50% dari harga pasar.
Bulan2 pertama launching via online belum ada penjualan berarti. Ane mulai berfikir keras kenapa dagangan ane gak laku-laku.
Lalu ane dpatkan beberapa kesimpulan:
1. Target pasar: Produk ane adalah produk hobbiest.
Dimana para hobbiest tentu memiliki komunitas2 tersendiri yang tidak bisa diakses oleh orang umum. Walaupun ada, mungkin hanya beberapa. Inilah alasan utama kenapa produk ane belum laku2 juga. Karna pecuma saja ane ngiklanin di facebook jika target pasar nya bukan orang yang membutuhkan. Ini sangat berbeda dengan produk2 umum lain nya misal pakaian, aksesoris ataupun gadget yg setiap orang mungkin bisa memerlukan nya.
Sejak itu ane aktif mencari dan bergabung dengan grup2 pecinta burung yang ada di facebook, jumlah nya ada ratusan.
2. Kepercayaan pembeli.
Karna ane termasuk baru dalam bisnis dan komunitas ini, tentu sangat susah untk mengambil hati para anggota komunitas dengan produk2 yang ane tawarkan.
Untk mengatasi ini ane aktif menjalin silaturrahmi dengan para anggota komunitas terutama dengan para pembesar2 nya. Hingga ane mendapatkan status verified dan recommend seller dari beberapa komunitas.
3. Kwalitas produk.
Walaupun kwalitas produk2 ane sudah diatas produk lain nya yang beredar di pasaran dan dgn harga yang tidak jauh berbeda, namun tetap saja mash harus banyak perbaikan2 di sana sini. Mengingat untk produk hobbiest intinya adalah kepuasan tersendiri bagi pemakainya, jika mereka puas maka berapapun harga nya tidak masalah.

Setelah menyimpulkan beberapa hal di atas, maka ane mulai action untk menentukan langkah2 strategis guna mendongkrak penjualan produk ane.

Namun ternyata itu hanya langkah awal, mash banyak halang rintang yg musti ane taklukin.

To be continued...