- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Akhir Perjuangan Bapak Proklamator
TS
gratsman
Akhir Perjuangan Bapak Proklamator
dikutip dari
http://idetected.blogspot.com/2010/0...ak-bangsa.html
Mengingatkan kita akan kejamnya Bung Harto dan kroninya (jangan lupa kondisi saat ini adalah akibat di masa lalu- korupsi, kapitalisme terselubung, separatisme, dsb).. Mengingatkan bahwa Politik itu kejam.. bahwa Sejarah itu ditulis oleh orang yang menang perang.. dan bahwa Orang baik itu cepet matinya karena ngalah terus - demi Bangsa ini Bung Karno mengalah untuk diturunkan. Berat dan banyak tantangan untuk menjadi Bapak Negara, membela kepentingan masyarakatnya namun bersedia mati untuk itu.. Jadi ingat kisah2 pejuang nasionalis negara2 lainnya yang banyak dibunuh oleh kapitalis karena menentang kapitalisme..
Monggo disimak gan.. kalau ga keberatan silakan beri komentar Agan2..
Akhir Perjuangan Bapak Proklamator
Posted by Chandra Pratama on 23.15 with 18 comments
Pada postingan kali ini saya akan menuliskan ttg kronologi kepergian Bapak Negara Ir.Soekarno, mengapa Soekarno lagi? Ada dua alasan saya membuat artikel ttg Bung Karno,Pertama karena saya mengaggumi Soekarno, eksistensinya, kegagahan, pidato serta perjuangannya terhadap Nusantara. Kedua karena salah satu temen baru saya merequest ttg Koronologi Kematian Ir.Soekarno. Oke, kita mulai aja ya..
Bung Karno atau Ir. Soekarno lahir di Blitar,Jawa Timur pada 6 Juni 1901– meninggal di Jakarta 21 Juni 1970(pada umur 69 tahun). Sebenarnya saya juga bingung mau memulai postingan ini pada bagian mana,karena banyaknya cerita ttg kematian Bung Karno. Baiklah,kita mulai saja dari akhir Postingan saya yg berjudul Kisah Dua Presiden.
Kronologi
Dari info yg saya ambil dari Wikipedia bahwa kesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965. Sebelumnya, ia telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964. Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat tetapi ia menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional. Ia masih bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai tahanan politik (loh kok tahanan politik? ane bakal jelasin dibawah ntar). Jenazah Soekarno pun dipindahkan dari RSPAD ke Wisma Yasso yang dimiliki oleh Ratna Sari Dewi. Sebelum dinyatakan wafat, pemeriksaan rutin terhadap Soekarno sempat dilakukan oleh Dokter Mahar Marjono yang merupakan anggota tim dokter kepresidenan. Tidak lama kemudian dikeluarkanlah komunike medis yang ditandatangani oleh Ketua Prof. Dr. Mahar Mardjono beserta Wakil Ketua Mayor Jenderal Dr. (TNI AD)Rubiono Kertopati.
Komunike medis tersebut menyatakan urutannya sebagai berikut:
Pada hari Sabtu tanggal 20 Juni 1970 jam 20.30 keadaan kesehatan Ir. Soekarno semakin memburuk dan kesadaran berangsur-angsur menurun.
Tanggal 21 Juni 1970 jam 03.50 pagi, Ir. Soekarno dalam keadaan tidak sadar dan kemudian pada jam 07.00 Ir. Soekarno meninggal dunia.
Tim dokter secara terus-menerus berusaha mengatasi keadaan kritis Ir. Soekarno hingga saat meninggalnya.
Walaupun Soekarno pernah meminta agar dirinya dimakamkan di Istana Batu Tulis, Bogor, namun pemerintah memilih Kota Blitar, Jawa Timur, sebagai tempat pemakaman Soekarno. Hal tersebut ditetapkan lewat Keppres RI No. 44 tahun 1970. Jenazah Soekarno dibawa ke Blitar sehari setelah kematiannya dan dimakamkan keesokan harinya bersebelahan dengan makam ibunya. Upacara pemakaman Soekarno dipimpin oleh Panglima ABRI Jenderal M. Panggabean sebagai inspektur upacara. Pemerintah kemudian menetapkan masa berkabung selama tujuh hari.
soekarno-soeharto-3
-Bung Karno bercengkerama dgn Soeharto, orang yang kelak mengkudetanya-
Status Tahanan Politik
Mengapa Bung Karno menjadi tahanan politik? Ini dikarenakan Kudeta (penggulingan kekuasaan) oleh Soeharto pada 11 Maret 1966 dengan menggunakan Supersemar (Jika teman2 ingin mengetahui lebih ttg Supersemar silahkan baca artikel sebelumnya Kisah Dua Presiden).
Status ini di diberikan kepada Bung Karno setelah pendudukan istana yg dilakukan oleh pasukan dari RPKAD dan Kostrad. Pasca itu, konsekuensi berat masih harus diterima Soekarno karena tuduhan atas keterlibatan peristiwa G 30 S. Meski tanpa bukti, rezim Orde Baru 'memaksa' memindahkan Soekarno dari Jakarta ke Istana Bogor sebagai tahanan politik. Dalam pengawasan yang ketat, kondisi kesehatan Soekarno mulai menurun dan semakin rentan terhadap penyakit. Soekarno memutuskan untuk pindah ke Batu Tulis karena muncul surat keputusan dari pemerintah untuk segera mengosongkan Istana Bogor. Saat itu memang Angkatan Laut, khususnya KKO sangat loyal terhadapBung Karno. Jenderal KKO Hartono - Panglima KKO -pernah berkata , " Hitam kata Bung Karno, hitam kata KKO. Merah kata Bung Karno, merah kata KKO ".
-Wisma Yoso masa kini-
Jika saja saat itu Bung Karno memerintahkan KKO (sekarang Marinir) untuk melawan mahasiswa pendemo dan tentara Soeharto, akan lebih mudah baginya untuk melibas para mahasiswa pendemo dan tantara Soeharto. Karena dia masih didukung oleh KKO(Marinir) Angkatan Udara, beberapa divisi Angkatan Darat seperti Brawijaya dan terutama Siliwangi dengan panglimanya May.Jend Ibrahim Ajie.
Namun Bung Karno tak ingin ada pertumpahan darah,Ia tak ingin negara yg di persatukan secara susah payah ini menjadi medan berdarah. Ia memilih sukarela turun, dan membiarkan dirinya menjadi tumbal sejarah, "The Heroes always Sacrificed".
Selang beberapa bulan, Soekarno diberikan izin oleh pemerintah untuk tinggal di Wisma Yaso Jakarta (disinilah Bung Karno mendapatkan perlakuan buruk). Keadaan Soekarno tetap tidak berbeda, bahkan interogasi makin sering dilakukan oleh Kopkamtib. Akibatnya, kondisi psikis dan fisik Soekarno kian memburuk. Pertengahan tahun 1970 Soekarno mengalami gangguan kesadaran, metabolisme tubuhnya rusak, sehingga diputuskan untuk dibawa ke RSPAD (Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto). Hanya selang beberapa hari, keadaan penyakit yang teramat parah membuat Soekarno tidak dapat lagi bertahan, pada 21 Juni 1970 Soekarno menghembuskan nafas terakhir.
Keadaan memburuk di Wisma Yaso
Keyakinan orang banyak bahwa Bung Karno dibunuh secara perlahan mungkin bisa dilihat dari cara pengobatan proklamator RI ini yang segalanya diatur secara ketat dan represif oleh Presiden Soeharto. Bung Karno ketika sakit ditahan di Wisma Yasso (Yasso adalah nama saudara laki-laki Dewi Soekarno) di Jl. Gatot Subroto. Penahanan ini membuatnya amat menderita lahir dan bathin. Anak-anaknya pun tidak dapat bebas mengunjunginya.
Banyak resep tim dokternya, yang dipimpin dr. Mahar Mardjono, yang tidak dapat ditukar dengan obat. Ada tumpukan resep di sebuah sudut di tempat penahanan Bung Karno. Resep-resep untuk mengambil obat di situ tidak pernah ditukarkan dengan obat. Bung Karno memang dibiarkan sakit dan mungkin dengan begitu diharapkan oleh penguasa baru tersebut agar bisa mempercepat kematiannya.
-keadaan Bung Karno kian memburuk. dapat dilihat Bung Karno terbaring lemah dan rambutnya botak karena sakit-
Permintaan dari tim dokter Bung Karno untuk mendatangkan alat-alat kesehatan dari Cina pun dilarang oleh Presiden Soeharto. “Bahkan untuk sekadar menebus obat dan mengobati gigi yang sakit, harus seizin dia. ” demikian Rachmawati Soekarnoputeri pernah bercerita.
Keadaan Bung Karno sesungguhnya dan kesaksian di Wisma Yoso
Kesaksian beberapa orang disekitar Bung Karno
Dalam catatan Kolonel Saelan, bekas wakil komandan Cakrabirawa,
" Bung karno diinterogasi oleh Tim Pemeriksa Pusat di Wisma Yaso. Pemeriksaan dilakukan dengan cara cara yang amat kasar, dengan memukul mukul meja dan memaksakan jawaban" ."Akibat perlakuan kasar terhadap Bung Karno,penyakitnya makin parah karena memang tidak mendapatkan pengobatan yang seharusnya diberikan. "
dr. Kartono Mohamad yang pernah mempelajari catatan tiga perawat Bung Karno sejak 7 februari 1969 sampai 9Juni 1970 serta mewancarai dokter Bung Karno berkesimpulan telah terjadi penelantaran. "Obat yang diberikan hanya vitamin B, B12 dan duvadillan untuk mengatasi penyempitan darah. Padahal penyakitnya gangguan fungsi ginjal. Obat yang lebih baik dan mesin cuci darah tidak diberikan." (Kompas 11 Mei 2006)
Rachmawati Soekarnoputri, menjelaskan lebih lanjut, "Bung Karno justru dirawat oleh dokter hewan saat diIstana Batutulis. Salah satu perawatnya juga bukan perawat, tetapi dari Kowad. (Korps Wanita Angkatan darat)". (Kompas 13 Januari 2008)
-iring-iringan peti jenazah Bung Karno-
Sungguh miris gan, sangat2 berbeda dengan perlakuan terhadap mantan Presiden Soeharto, yang setiap hari tersedia dokter-dokter dan peralatan canggih untuk memperpanjang hidupnya, dan masih didampingi tim pembela yang dengan sangat gigih membela tuduhan.
Sekalipun Soeharto tidak pernah datang berhadapan dengan pemeriksanya, dan ketika tim kejaksaan harus datang ke rumahnya di Cendana. Mereka harus menyesuaikan dengan jadwal tidur siang sang Presiden!
Apalagi jika kita bandingkan dgn prosesi pemakaman keduanya, tak usah dijelaskan semua pasti sudah tau, sangat2 jauh berbeda..
artikel ini ane dedikasikan untuk alm. Ir.Soekarno,semoga beliau diberikan tempat yg baik disisi-Nya. AMIN..
-Chandra-
http://idetected.blogspot.com/2010/0...ak-bangsa.html
Mengingatkan kita akan kejamnya Bung Harto dan kroninya (jangan lupa kondisi saat ini adalah akibat di masa lalu- korupsi, kapitalisme terselubung, separatisme, dsb).. Mengingatkan bahwa Politik itu kejam.. bahwa Sejarah itu ditulis oleh orang yang menang perang.. dan bahwa Orang baik itu cepet matinya karena ngalah terus - demi Bangsa ini Bung Karno mengalah untuk diturunkan. Berat dan banyak tantangan untuk menjadi Bapak Negara, membela kepentingan masyarakatnya namun bersedia mati untuk itu.. Jadi ingat kisah2 pejuang nasionalis negara2 lainnya yang banyak dibunuh oleh kapitalis karena menentang kapitalisme..
Monggo disimak gan.. kalau ga keberatan silakan beri komentar Agan2..
Quote:
Akhir Perjuangan Bapak Proklamator
Posted by Chandra Pratama on 23.15 with 18 comments
Pada postingan kali ini saya akan menuliskan ttg kronologi kepergian Bapak Negara Ir.Soekarno, mengapa Soekarno lagi? Ada dua alasan saya membuat artikel ttg Bung Karno,Pertama karena saya mengaggumi Soekarno, eksistensinya, kegagahan, pidato serta perjuangannya terhadap Nusantara. Kedua karena salah satu temen baru saya merequest ttg Koronologi Kematian Ir.Soekarno. Oke, kita mulai aja ya..
Bung Karno atau Ir. Soekarno lahir di Blitar,Jawa Timur pada 6 Juni 1901– meninggal di Jakarta 21 Juni 1970(pada umur 69 tahun). Sebenarnya saya juga bingung mau memulai postingan ini pada bagian mana,karena banyaknya cerita ttg kematian Bung Karno. Baiklah,kita mulai saja dari akhir Postingan saya yg berjudul Kisah Dua Presiden.
Kronologi
Dari info yg saya ambil dari Wikipedia bahwa kesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965. Sebelumnya, ia telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964. Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat tetapi ia menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional. Ia masih bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai tahanan politik (loh kok tahanan politik? ane bakal jelasin dibawah ntar). Jenazah Soekarno pun dipindahkan dari RSPAD ke Wisma Yasso yang dimiliki oleh Ratna Sari Dewi. Sebelum dinyatakan wafat, pemeriksaan rutin terhadap Soekarno sempat dilakukan oleh Dokter Mahar Marjono yang merupakan anggota tim dokter kepresidenan. Tidak lama kemudian dikeluarkanlah komunike medis yang ditandatangani oleh Ketua Prof. Dr. Mahar Mardjono beserta Wakil Ketua Mayor Jenderal Dr. (TNI AD)Rubiono Kertopati.
Komunike medis tersebut menyatakan urutannya sebagai berikut:
Pada hari Sabtu tanggal 20 Juni 1970 jam 20.30 keadaan kesehatan Ir. Soekarno semakin memburuk dan kesadaran berangsur-angsur menurun.
Tanggal 21 Juni 1970 jam 03.50 pagi, Ir. Soekarno dalam keadaan tidak sadar dan kemudian pada jam 07.00 Ir. Soekarno meninggal dunia.
Tim dokter secara terus-menerus berusaha mengatasi keadaan kritis Ir. Soekarno hingga saat meninggalnya.
Walaupun Soekarno pernah meminta agar dirinya dimakamkan di Istana Batu Tulis, Bogor, namun pemerintah memilih Kota Blitar, Jawa Timur, sebagai tempat pemakaman Soekarno. Hal tersebut ditetapkan lewat Keppres RI No. 44 tahun 1970. Jenazah Soekarno dibawa ke Blitar sehari setelah kematiannya dan dimakamkan keesokan harinya bersebelahan dengan makam ibunya. Upacara pemakaman Soekarno dipimpin oleh Panglima ABRI Jenderal M. Panggabean sebagai inspektur upacara. Pemerintah kemudian menetapkan masa berkabung selama tujuh hari.
soekarno-soeharto-3
-Bung Karno bercengkerama dgn Soeharto, orang yang kelak mengkudetanya-
Status Tahanan Politik
Mengapa Bung Karno menjadi tahanan politik? Ini dikarenakan Kudeta (penggulingan kekuasaan) oleh Soeharto pada 11 Maret 1966 dengan menggunakan Supersemar (Jika teman2 ingin mengetahui lebih ttg Supersemar silahkan baca artikel sebelumnya Kisah Dua Presiden).
Status ini di diberikan kepada Bung Karno setelah pendudukan istana yg dilakukan oleh pasukan dari RPKAD dan Kostrad. Pasca itu, konsekuensi berat masih harus diterima Soekarno karena tuduhan atas keterlibatan peristiwa G 30 S. Meski tanpa bukti, rezim Orde Baru 'memaksa' memindahkan Soekarno dari Jakarta ke Istana Bogor sebagai tahanan politik. Dalam pengawasan yang ketat, kondisi kesehatan Soekarno mulai menurun dan semakin rentan terhadap penyakit. Soekarno memutuskan untuk pindah ke Batu Tulis karena muncul surat keputusan dari pemerintah untuk segera mengosongkan Istana Bogor. Saat itu memang Angkatan Laut, khususnya KKO sangat loyal terhadapBung Karno. Jenderal KKO Hartono - Panglima KKO -pernah berkata , " Hitam kata Bung Karno, hitam kata KKO. Merah kata Bung Karno, merah kata KKO ".
-Wisma Yoso masa kini-
Jika saja saat itu Bung Karno memerintahkan KKO (sekarang Marinir) untuk melawan mahasiswa pendemo dan tentara Soeharto, akan lebih mudah baginya untuk melibas para mahasiswa pendemo dan tantara Soeharto. Karena dia masih didukung oleh KKO(Marinir) Angkatan Udara, beberapa divisi Angkatan Darat seperti Brawijaya dan terutama Siliwangi dengan panglimanya May.Jend Ibrahim Ajie.
Namun Bung Karno tak ingin ada pertumpahan darah,Ia tak ingin negara yg di persatukan secara susah payah ini menjadi medan berdarah. Ia memilih sukarela turun, dan membiarkan dirinya menjadi tumbal sejarah, "The Heroes always Sacrificed".
Selang beberapa bulan, Soekarno diberikan izin oleh pemerintah untuk tinggal di Wisma Yaso Jakarta (disinilah Bung Karno mendapatkan perlakuan buruk). Keadaan Soekarno tetap tidak berbeda, bahkan interogasi makin sering dilakukan oleh Kopkamtib. Akibatnya, kondisi psikis dan fisik Soekarno kian memburuk. Pertengahan tahun 1970 Soekarno mengalami gangguan kesadaran, metabolisme tubuhnya rusak, sehingga diputuskan untuk dibawa ke RSPAD (Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto). Hanya selang beberapa hari, keadaan penyakit yang teramat parah membuat Soekarno tidak dapat lagi bertahan, pada 21 Juni 1970 Soekarno menghembuskan nafas terakhir.
Keadaan memburuk di Wisma Yaso
Keyakinan orang banyak bahwa Bung Karno dibunuh secara perlahan mungkin bisa dilihat dari cara pengobatan proklamator RI ini yang segalanya diatur secara ketat dan represif oleh Presiden Soeharto. Bung Karno ketika sakit ditahan di Wisma Yasso (Yasso adalah nama saudara laki-laki Dewi Soekarno) di Jl. Gatot Subroto. Penahanan ini membuatnya amat menderita lahir dan bathin. Anak-anaknya pun tidak dapat bebas mengunjunginya.
Banyak resep tim dokternya, yang dipimpin dr. Mahar Mardjono, yang tidak dapat ditukar dengan obat. Ada tumpukan resep di sebuah sudut di tempat penahanan Bung Karno. Resep-resep untuk mengambil obat di situ tidak pernah ditukarkan dengan obat. Bung Karno memang dibiarkan sakit dan mungkin dengan begitu diharapkan oleh penguasa baru tersebut agar bisa mempercepat kematiannya.
-keadaan Bung Karno kian memburuk. dapat dilihat Bung Karno terbaring lemah dan rambutnya botak karena sakit-
Permintaan dari tim dokter Bung Karno untuk mendatangkan alat-alat kesehatan dari Cina pun dilarang oleh Presiden Soeharto. “Bahkan untuk sekadar menebus obat dan mengobati gigi yang sakit, harus seizin dia. ” demikian Rachmawati Soekarnoputeri pernah bercerita.
Keadaan Bung Karno sesungguhnya dan kesaksian di Wisma Yoso
Kesaksian beberapa orang disekitar Bung Karno
Dalam catatan Kolonel Saelan, bekas wakil komandan Cakrabirawa,
" Bung karno diinterogasi oleh Tim Pemeriksa Pusat di Wisma Yaso. Pemeriksaan dilakukan dengan cara cara yang amat kasar, dengan memukul mukul meja dan memaksakan jawaban" ."Akibat perlakuan kasar terhadap Bung Karno,penyakitnya makin parah karena memang tidak mendapatkan pengobatan yang seharusnya diberikan. "
dr. Kartono Mohamad yang pernah mempelajari catatan tiga perawat Bung Karno sejak 7 februari 1969 sampai 9Juni 1970 serta mewancarai dokter Bung Karno berkesimpulan telah terjadi penelantaran. "Obat yang diberikan hanya vitamin B, B12 dan duvadillan untuk mengatasi penyempitan darah. Padahal penyakitnya gangguan fungsi ginjal. Obat yang lebih baik dan mesin cuci darah tidak diberikan." (Kompas 11 Mei 2006)
Rachmawati Soekarnoputri, menjelaskan lebih lanjut, "Bung Karno justru dirawat oleh dokter hewan saat diIstana Batutulis. Salah satu perawatnya juga bukan perawat, tetapi dari Kowad. (Korps Wanita Angkatan darat)". (Kompas 13 Januari 2008)
-iring-iringan peti jenazah Bung Karno-
Sungguh miris gan, sangat2 berbeda dengan perlakuan terhadap mantan Presiden Soeharto, yang setiap hari tersedia dokter-dokter dan peralatan canggih untuk memperpanjang hidupnya, dan masih didampingi tim pembela yang dengan sangat gigih membela tuduhan.
Sekalipun Soeharto tidak pernah datang berhadapan dengan pemeriksanya, dan ketika tim kejaksaan harus datang ke rumahnya di Cendana. Mereka harus menyesuaikan dengan jadwal tidur siang sang Presiden!
Apalagi jika kita bandingkan dgn prosesi pemakaman keduanya, tak usah dijelaskan semua pasti sudah tau, sangat2 jauh berbeda..
artikel ini ane dedikasikan untuk alm. Ir.Soekarno,semoga beliau diberikan tempat yg baik disisi-Nya. AMIN..
-Chandra-
tien212700 memberi reputasi
1
1.4K
Kutip
5
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan