Menurut bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, hak siar Premier League yang harga asal nya 39 juta dollar untuk 3 tahun, naik drastis menjadi 90 juta dollar (nah kali 10ribu
deh tuh untuk kurs rupiah).

Harga Seperti itu tidak Mungkin untuk dicapai oleh Para stasiun tv swasta nasional. Mengingat Meskipun ditambah dana Sponsor mereka tetap merugi meskipun acara Premier League tetap sukses.

Akhirnya hal ini dimanfaatkan oleh TV berbayar,Orange TV, Yang mempunyai dana berlebih, untuk mengambil hak siar Premier League Secara esklusif. Oh yah tadi ane lupa bilang, hak siar
Premier League dijual dengan sistem Lelang dengan Tawaran awal 90 juta dollar. Nah dari Orange Tv memberi
jatah untuk SCTV dan Indosiar masing- masing satu pertandingan setiap minggu-nya. Dan sepertinya Kedua tv swasta tersebut Tidak memiliki kuasa untuk Memilih pertandingan mana yang akan disiarkan. Nah itu-lah Kenapa tidak ada stasiun tv swasta Yang menyiarkan secara penuh Premier League.

Ane ngga benci atau gimana ke Orange TV, betul memang itu hak mereka Untuk meng-esklusif-kan tayangan Premier League, secara mereka berani bayar mahal. Tapi Setahu ane sepakbola dari dulu Adalah milik semua lapisan masyarakat. Tontonan rakyat.

Kalau seperti ini kayak Menyalahi esensi sepakbola yang milik semua orang, (Kalo gak salah biaya Pemasangan Dan instalasi Orange TV kurang lebih 1 juta Rupiah dan biaya Perbulannya 80-100ribu, Segitulah kira-kira, gak Semua sanggup kan Mengeluarkan biaya sebesar itu.

Sekarang kita sudah di jaman
sepakbola adalah benar-Benar telah Menjadi bisnis. It's kind of sad.Semoga yang membaca Menjadi bijak dalam Melihat permasalahan ini. Meskipun Sulit melihat BPL secara Langsung di tv, semoga tidak mengurangi Kecintaan kita terhadap Sepak Bola.

Intinya : Tv Lokal Swasta Kalah Tender dengan Orange Tv Dan Nexmedia Karena Patokan Harga Yg 90 Juta Dollar dan Mereka (Orange Tv Dan Nexmedia) Mampu Membayar Itu Serta Indosiar Dan Sctv Pun Juga tak Bisa Memilih. Mana pertandingan yg Harus Mereka Siarkan. (Random = Acak).