- Beranda
- Komunitas
- Female
- Wedding & Family
[butuh masukan] Antara perpisahan dan menyimpan rasa cinta dengan anak buah
TS
sepokt
[butuh masukan] Antara perpisahan dan menyimpan rasa cinta dengan anak buah
Met tengah malam Agan dan Sista disini...
Ane gak tau pertanyaan ini related dengan forum ini atau tidak, yang jelas ane butuh masukan dan penguatan diri dari Agan and Sista..
Gini ceritanya..
Ane cowok.. Merasa mempunyai satu2nya sifat yang lemah yaitu sering gak kuasa menghadapi kondisi perpisahan.
Ane mempunyai anak buah yang belakangan ane sayang dan menyimpan rasa cinta. Cinta bukan berdasarkan kecantikan belaka tetapi cinta karena sifat dan perilakunya..
2 minggu lagi dia mau resign dengan alasan mo balik ke kampung.
Ane sempat bicara langsung untuk menunda setidaknya sebulan lagi dia resign. Gayung bersambut, dia menunda bahkan 1 setengah bulan kemudian dengan alasan dia senang kalau dapat membuat saya senang.
Sampai disini terlihat biasa ceritanya, tapi kondisi kita yang membuat tidak biasa..
Ane tau letak salahnya dimana, tapi jujur Gan and Sis, kalau sudah menyentuh perasaan, semua jadi buram jalan keluarnya..
Kondisi kami adalah sudah sama2 menikah..
Hubungan saya dengan anak buah tidak macam2, tidak pernah berduaan, tidak pernah mengumbar perasaan.. saya hanya menyimpan rasa cinta..
Yang semakin memberatkan saya adalah, dia pulang kedaerah asalnya yang jauhh banget.. bisa dibilang mungkin sulit untuk bertemu kembali..
Itu membuat saya gak kuasa menerima keadaan dia tidak lagi berada disekitar saya..
Dibalik itu, kondisi ane sangat mencintai istri ane. walau dia sedang ditimpa cobaan sakit keras sejak 8 tahun lalu, tepatnya setahun setelah ane menikah.., sehingga hidup ane full ngurusin istri..
Tapi itu bukan alasan buat ane untuk mudah mencintai orang lain..
Hanya kali ini ane merasa cinta dengan bawahan yang dilubuk hati yang paling dalam, ane ingin dia tau dan ada disekitar ane berada.. itu saja..
Ane gak mikir mau menikahi dia.. nggak Gan n Sis..
Ane butuh masukan Gan n Sis...
Ane gak kuasa kalau disuruh melupakan anak buah ane..
Apakah ane perlu menyampaikan perasaan ke anak buah..?
Jujur, ane hanya ingin menyampaikan saja, tidak butuh jawaban. karena ane berharap itu yang akan membuat rasa ini tidak terpendam lagi..
Apakah ane harus menyampaikan perasaan ini Gan n Sis..?
Bagaimana cara yang pantas untuk menyampaikannya..?
Makasih ya Gan n Sis..
Ane butuh masukan..
Update tepat 1 minggu setelahnya...
Agan dan Sista yang sangat membantu saya...
Terima kasih banyak untuk mengingatkan saya kembali kejalur yang benar..
Pada awalnya memang hasrat menutupi penuh dari realita yang rasional..
Tanggapan alus dan keras cukup membuat mata saya kembali terbuka bahwa diluar sana banyak yang mentertawakan rencana bodoh saya..
Bagi saya simple, gak mungkin mayoritas adalah salah... pasti saya akan menjadi mereka bila saya tidak mengalaminya...
Akhirnya semua ini saya anggap teguran awal untuk mengingatkan saya untuk kembali kejalur semestinya.. seperti kata Momod : someone needs a slap in the face just to get back on track !!
Sore tadi saya bicara dengan dia, bahwa saya ingin melihat dia resign sesuai dengan rencana yang terbaik bagi dia.. Tanpa ada keharusan atau kemauan saya untuk menundanya.. Pikirkan rencana terbaik dengan suaminya..
Bila memang harus bulan ini tidak apa-apa, bila bulan depan silahkan..
Saya hanya minta dia untuk tetap bekerja sesuai kemampuan terbaik dia disisa waktu dia bergabung dengan saya, demi memberi contoh terbaiknya kepada bawahannya..
Saya sama sekali tidak menyinggung dan tidak mau menyinggung apa yang saya sembunyikan..
Saya cuma cerita bahwa saya sangat senang bisa bertemu dengan karyawan yang tulus seperti dia..
Dan saya ingin dia resign dengan baik dan sesuai dengan apa maunya, seperti dia bekerja sesuai apa yang saya mau..
.....
Setelah pembicaraan tadi selesai, maka saya memulai seperti apa yang disarankan rekan2 disini..
Saya yakin bahwa saya bisa kembali ke jalur yang rasional...
Ane gak tau pertanyaan ini related dengan forum ini atau tidak, yang jelas ane butuh masukan dan penguatan diri dari Agan and Sista..
Gini ceritanya..
Ane cowok.. Merasa mempunyai satu2nya sifat yang lemah yaitu sering gak kuasa menghadapi kondisi perpisahan.
Ane mempunyai anak buah yang belakangan ane sayang dan menyimpan rasa cinta. Cinta bukan berdasarkan kecantikan belaka tetapi cinta karena sifat dan perilakunya..
2 minggu lagi dia mau resign dengan alasan mo balik ke kampung.
Ane sempat bicara langsung untuk menunda setidaknya sebulan lagi dia resign. Gayung bersambut, dia menunda bahkan 1 setengah bulan kemudian dengan alasan dia senang kalau dapat membuat saya senang.
Sampai disini terlihat biasa ceritanya, tapi kondisi kita yang membuat tidak biasa..
Ane tau letak salahnya dimana, tapi jujur Gan and Sis, kalau sudah menyentuh perasaan, semua jadi buram jalan keluarnya..
Kondisi kami adalah sudah sama2 menikah..
Hubungan saya dengan anak buah tidak macam2, tidak pernah berduaan, tidak pernah mengumbar perasaan.. saya hanya menyimpan rasa cinta..
Yang semakin memberatkan saya adalah, dia pulang kedaerah asalnya yang jauhh banget.. bisa dibilang mungkin sulit untuk bertemu kembali..
Itu membuat saya gak kuasa menerima keadaan dia tidak lagi berada disekitar saya..
Dibalik itu, kondisi ane sangat mencintai istri ane. walau dia sedang ditimpa cobaan sakit keras sejak 8 tahun lalu, tepatnya setahun setelah ane menikah.., sehingga hidup ane full ngurusin istri..
Tapi itu bukan alasan buat ane untuk mudah mencintai orang lain..
Hanya kali ini ane merasa cinta dengan bawahan yang dilubuk hati yang paling dalam, ane ingin dia tau dan ada disekitar ane berada.. itu saja..
Ane gak mikir mau menikahi dia.. nggak Gan n Sis..
Ane butuh masukan Gan n Sis...
Ane gak kuasa kalau disuruh melupakan anak buah ane..
Apakah ane perlu menyampaikan perasaan ke anak buah..?
Jujur, ane hanya ingin menyampaikan saja, tidak butuh jawaban. karena ane berharap itu yang akan membuat rasa ini tidak terpendam lagi..
Apakah ane harus menyampaikan perasaan ini Gan n Sis..?
Bagaimana cara yang pantas untuk menyampaikannya..?
Makasih ya Gan n Sis..
Ane butuh masukan..
Update tepat 1 minggu setelahnya...
Agan dan Sista yang sangat membantu saya...
Terima kasih banyak untuk mengingatkan saya kembali kejalur yang benar..
Pada awalnya memang hasrat menutupi penuh dari realita yang rasional..
Tanggapan alus dan keras cukup membuat mata saya kembali terbuka bahwa diluar sana banyak yang mentertawakan rencana bodoh saya..
Bagi saya simple, gak mungkin mayoritas adalah salah... pasti saya akan menjadi mereka bila saya tidak mengalaminya...
Akhirnya semua ini saya anggap teguran awal untuk mengingatkan saya untuk kembali kejalur semestinya.. seperti kata Momod : someone needs a slap in the face just to get back on track !!
Sore tadi saya bicara dengan dia, bahwa saya ingin melihat dia resign sesuai dengan rencana yang terbaik bagi dia.. Tanpa ada keharusan atau kemauan saya untuk menundanya.. Pikirkan rencana terbaik dengan suaminya..
Bila memang harus bulan ini tidak apa-apa, bila bulan depan silahkan..
Saya hanya minta dia untuk tetap bekerja sesuai kemampuan terbaik dia disisa waktu dia bergabung dengan saya, demi memberi contoh terbaiknya kepada bawahannya..
Saya sama sekali tidak menyinggung dan tidak mau menyinggung apa yang saya sembunyikan..
Saya cuma cerita bahwa saya sangat senang bisa bertemu dengan karyawan yang tulus seperti dia..
Dan saya ingin dia resign dengan baik dan sesuai dengan apa maunya, seperti dia bekerja sesuai apa yang saya mau..
.....
Setelah pembicaraan tadi selesai, maka saya memulai seperti apa yang disarankan rekan2 disini..
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Saya yakin bahwa saya bisa kembali ke jalur yang rasional...
tata604 memberi reputasi
1
6.1K
123
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan