- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pertempuran Stalingrad, Pertempuran Terbesar dalam Sejarah


TS
DBRedemption
Pertempuran Stalingrad, Pertempuran Terbesar dalam Sejarah




Quote:
Sejak awal peperangan dimulai di Front Timur pada pertengahan tahun 1941, Uni Soviet hampir tidak pernah mengalami kemenangan sedikitpun kecuali keberhasilannya dalam menggagalkan serbuan tentara Wehrmacht Jerman ke kota Moskow pada akhir tahun 1941. Situasi yang dihadapi militer Uni Soviet pada waktu itu benar-benar genting, jika terus menerus seperti itu, maka tidak mustahil jika Jerman akan dapat menguasai seluruh Uni Soviet bagian barat atau justru menguasai Uni Soviet secara keseluruhan. Uni Soviet memutuskan untuk menghentikan kemajuan pasukan Jerman, namun hingga sejauh itu belum ada suatu titik yang menentukan yang dapat menangkis serbuan pasukan agresor. Semua berubah ketika Jerman memutuskan menyerang Stalingrad, sebuah kota kecil di pingiran sungai Volga. Kota Stalingrad bukanlah kota strategis yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, kota tersebut juga tidak mempunyai target historis maupun ideologis. Hitler tertarik untuk merebut kota itu semata-mata karena kota tersebut mempunyai nama Stalin (Stalingrad = Kota Stalin). Di mata Hitler, merebut kota Stalingrad dapat menjadi obat luka bagi kegagalannya setahun sebelumnya dalam merebut kota Moskow.

Pasukan Jerman (Wehrmacht) Dalam Upaya Merebut Kota Stalingrad
Grup Tentara Selatan (Army Group South), sebenarnya bertujuan untuk merebut Ukraina yang kaya akan hasil alam dan terus menuju kaukasus untuk merebut ladang-ladang minyak yang ada di sana. Namun semenjak Hitler menginginkan merebut Kota Stalingrad, pasukan itu dibagi menjadi dua. Satu tetap menuju ke selatan, menuju ke Kaukasus sedangkan pasukan kedua atau disebut sebagai Tentara ke 6 (6th Army) dipimpun oleh Jendral Paulus bergerak menuju Stalingrad.
Jendral Paulus adalah Jendral Jerman yang brilian dalam membuat dan membangun strategi pasukan secara besar, namun satu kelemahan Jendral itu yang akan berakibat fatal kemudian, Jendral Paulus adalah seorang Jendral Staf yang belum pernah memimpin pasukan bahkan setingkat resimen sekalipun. Dia terbiasa berada di balik meja untuk membangun strategi perang di markas besar Wehrmacht di Berlin. Promosinya untuk memimpin Tentara ke 6 adalah sebuah promosi besar. Tentara ke 6 bukan saja merupakan ujung tombak serangan Grup Tentara Selatan namun juga merupakan sekumpulan tentara veteran yang telah bertempur semenjak pendudukan Perancis. Tentara ke 6 juga dibekali peralatan terbaik untuk pasukan Jerman pada waktu itu. Singkat kata, Tentara ke 6 pimpinan Jendral Paulus adalah pasukan istimewa.
Sementara itu, pasukan Uni Soviet, Tentara Merah telah berhasil menghimpun kembali kekuatannya di belakang sungai volga. Tentara ini merupakan perpaduan dari Tentara Merah yang selamat dari pengepungan besar selama tahun 1941 dan rekrutmen baru yang masih segar. Beberapa tentara yang berasal dari Siberia juga dipindahkan setelah Uni Soviet mengetahui secara pasti bahwa Jepang tidak mempunyai minat untuk menyerang Uni Soviet dari arah timur. Beberapa peralatan tempur Uni Soviet yang dapat menandingi Jerman sudah rampung pengerjaannya, diantaranya terdapat Tank T-34 dan Peluncur Roket Katyusha. T-34 ini bahkan menjadi salah satu tank terbaik sepanjang Perang Dunia ke 2 karena kemampuan manuver dan mudahnya produksi tank ini sehingga hingga akhir perang, tank ini mencapai jumlah produksi lebih dari 33 ribu unit.
Serangan Jerman dimulai pada tanggal 23 Agustus 1942, sebuah tanggal yang sedikit ganjil untuk memulai sebuah kampanye serangan besar. Mengingat musim dingin yang segera datang. Meskipun begitu, karena baiknya persiapan dan pengalaman dari Tentara ke 6 yang telah panjang serangan ini nampak akan memperoleh sukses besar pada awalnya. Beberapa divisi Rumania, Italia, Hungaria, dan bahkan Spanyol turut serta dalam kampanye itu. Tugas mereka adalah mengamankan sayap serangan dan daerah yang telah dikuasai untuk membersihkannya dari partisan. Kekuatan mereka berkisar 300 ribu orang dengan 3000 artileri, 500 tank dan lebih dari 600 pesawat. Sementara itu kekuatan awal pasukan Uni Soviet berkisar 200 ribu orang dengan 2000 artileri, 400 tank dan 300 pesawat pada awal invasi. Namun kekuatan itu membengkak menjadi lebih dari 1,1 juta pasukan pada akhir pertempuran.
Awal operasi ini begitu meyakinkan, Hitler secara pribadi bahkan pernah mengumumkan kemenangan secara mutlak di Stalingrad dalam sebuah rapat besar partai NAZI. Namun yang terjadi di lapangan sungguh berbeda. Musim dingin yang mulai datang benar-benar menyiksa pasukan Jerman yang kurang peralatannya untuk menghadapi musim dingin Rusia yang begitu luar biasa. Sementara itu pasokan suplay makanan dan perlengkapan lain tetap menjadi kendala karena serangan partisan dan buruknya infrastruktur di Uni Soviet.
Strategi Uni Soviet untuk menghadang serangan Jerman adalah memerangkap Tentara ke 6 di dalam kota Stalingrad, sehingga ia seakan membiarkan tentara Jerman itu menyapu dataran sekitar kota Stalingrad dengan kecepatan kilat. Tentara ke 6 memang mempunyai peralatan yang lebih dari cukup disamping pengalaman mereka yang telah panjang dalam pertempuran. Namun sejauh itu, tentara ke 6 belum pernah melakoni peperangan dalam kota sehingga pengalaman mereka dapat dikatakan tak berguna.

Sniper Rusia dalam Pertempuran Stalingrad
Kecepatan Tentara ke 6 dalam menyapu wilayah sekitar Stalingrad tiba-tiba menyusut begitu mereka berada di dalam kota Stalingrad. Kota yang telah menjadi reruntuhan terutama oleh pemboman hebat yang dilakukan oleh tentara Jerman sendiri justru menjadi salah satu unsur penghambat laju tentara Jerman. Sementara itu Uni Soviet menyebar ratusan penembak jitu di setiap sudut kota yang telah remuk itu. Membuat teror Stalingrad semakin menjadi-jadi. Salah satu penembak jitu itu, Vasili Zaitsev bahkan menjadi legenda dan pernah di ceritakan kembali dalam sebuah film berjudul 'Enemy at the Gates'. Puncak kelajuan tentara Jerman adalah jusrtu ketika mereka telah menguasai lebih dari 90% wilayah kota. Invasi itu kini benar-benar berhenti dan seluruh cadangan Tentara Merah yang berada di belakang sungai Volga kini perlahan-lahan mulai merangsek melalui sayap pertahanan yang dijaga pasukan satelit Jerman (Rumania, Italia dan Spanyol). Pasukan itu secara kualitas berada jauh dari pasukan Jerman sehingga dengan mudah dihancurkan oleh Tentara Merah yang berkekuatan lebih dari satu juta orang di wilayah itu.
Paulus tahu bahwa situasi ini akan semakin buruk jika ia tidak segera bertindak. Langkah pertama yang ia lakukan adalah meminta ijin Hitler untuk mengundurkan diri sebelum pengepungan oleh Tentara Merah selesai. Namun ijin itu ditolak, Hitler justru menjanjikan pasukan bantuan, Grup Tentara A yang sementara itu sedang dalam perjalanan ke Kaukasus untuk membantu Tentara ke 6. Paulus insaf dengan permintaan Hitler itu, walaupun sebagian besar pemikir militer Jerman pada waktu itu mengatakan lain. Satu-satunya jalan yang seharusnya dilakukan Jerman pada waktu itu adalah menarik seluruh Tentara Grup Selatan sebelum terlambat.
Ketika pengepungan tentara merah telah selesai pada akhir januari 1943, Jerman sebenarnya masih mempunyai peluang dengan mendobrak wilayah terlemah dari pengepungan tentara merah. Namun sekali lagi Hitler menolak permintaan itu. Untuk yang satu ini, beberapa pengamat militer membenarkan karena jika dobrakan dilakukan, yang terjadi justru akan terkepungnya sisa dari seluruh Tentara Grup Selatan yang masih berada di Kaukasus. Hitler tidak punya pilihan lain selain mengorbankan Tentara ke 6 yang telah terkepung di dalam Kota Stalingrad daripada membiarkan seluruh Grup Tentara Selatan hancur berantakan. Momen untuk menyelamatkan seluruh tentara Grup Selatan telah lewat.
Hitler mengangkat Paulus menjadi Marsekal Darat pada 30 Januari 1943. Pengangkatan Paulus menjadi Marsekal Darat itu memberikan sinyal, selama ini tidak ada Marsekal Darat di dunia yang menyerah kepada lawannya, karena memang selama ini Marsekal Darat hanya memimpin di belakang layar. Itu berarti bahwa Hitler secara tidak langsung meminta Paulus untuk bunuh diri demi kehormatan tentara Jerman dan dengan begitu, maka moral tentara Jerman tidak runtuh. Namun Paulus menyatakan lain, ia lebih memilih untuk menyerah besarta lebih dari 50 ribu pasukan Jerman yang masih bertahan di dalam Stalingrad. Nasib pasukan yang menyerah itu buruk sekali, hanya 5000 orang yang dipulangkan dengan selamat di tahun 1956. Sementara Jendral Paulus sendiri memilih untuk berkolaborasi dengan Tentara Merah, semata-mata sebagai rasa protesnya terhadap keputusan Hitler terhadap dirinya sendiri dan tentaranya.

Pasukan Jerman (Wehrmacht) Dalam Upaya Merebut Kota Stalingrad
Grup Tentara Selatan (Army Group South), sebenarnya bertujuan untuk merebut Ukraina yang kaya akan hasil alam dan terus menuju kaukasus untuk merebut ladang-ladang minyak yang ada di sana. Namun semenjak Hitler menginginkan merebut Kota Stalingrad, pasukan itu dibagi menjadi dua. Satu tetap menuju ke selatan, menuju ke Kaukasus sedangkan pasukan kedua atau disebut sebagai Tentara ke 6 (6th Army) dipimpun oleh Jendral Paulus bergerak menuju Stalingrad.
Jendral Paulus adalah Jendral Jerman yang brilian dalam membuat dan membangun strategi pasukan secara besar, namun satu kelemahan Jendral itu yang akan berakibat fatal kemudian, Jendral Paulus adalah seorang Jendral Staf yang belum pernah memimpin pasukan bahkan setingkat resimen sekalipun. Dia terbiasa berada di balik meja untuk membangun strategi perang di markas besar Wehrmacht di Berlin. Promosinya untuk memimpin Tentara ke 6 adalah sebuah promosi besar. Tentara ke 6 bukan saja merupakan ujung tombak serangan Grup Tentara Selatan namun juga merupakan sekumpulan tentara veteran yang telah bertempur semenjak pendudukan Perancis. Tentara ke 6 juga dibekali peralatan terbaik untuk pasukan Jerman pada waktu itu. Singkat kata, Tentara ke 6 pimpinan Jendral Paulus adalah pasukan istimewa.
Sementara itu, pasukan Uni Soviet, Tentara Merah telah berhasil menghimpun kembali kekuatannya di belakang sungai volga. Tentara ini merupakan perpaduan dari Tentara Merah yang selamat dari pengepungan besar selama tahun 1941 dan rekrutmen baru yang masih segar. Beberapa tentara yang berasal dari Siberia juga dipindahkan setelah Uni Soviet mengetahui secara pasti bahwa Jepang tidak mempunyai minat untuk menyerang Uni Soviet dari arah timur. Beberapa peralatan tempur Uni Soviet yang dapat menandingi Jerman sudah rampung pengerjaannya, diantaranya terdapat Tank T-34 dan Peluncur Roket Katyusha. T-34 ini bahkan menjadi salah satu tank terbaik sepanjang Perang Dunia ke 2 karena kemampuan manuver dan mudahnya produksi tank ini sehingga hingga akhir perang, tank ini mencapai jumlah produksi lebih dari 33 ribu unit.
Serangan Jerman dimulai pada tanggal 23 Agustus 1942, sebuah tanggal yang sedikit ganjil untuk memulai sebuah kampanye serangan besar. Mengingat musim dingin yang segera datang. Meskipun begitu, karena baiknya persiapan dan pengalaman dari Tentara ke 6 yang telah panjang serangan ini nampak akan memperoleh sukses besar pada awalnya. Beberapa divisi Rumania, Italia, Hungaria, dan bahkan Spanyol turut serta dalam kampanye itu. Tugas mereka adalah mengamankan sayap serangan dan daerah yang telah dikuasai untuk membersihkannya dari partisan. Kekuatan mereka berkisar 300 ribu orang dengan 3000 artileri, 500 tank dan lebih dari 600 pesawat. Sementara itu kekuatan awal pasukan Uni Soviet berkisar 200 ribu orang dengan 2000 artileri, 400 tank dan 300 pesawat pada awal invasi. Namun kekuatan itu membengkak menjadi lebih dari 1,1 juta pasukan pada akhir pertempuran.
Awal operasi ini begitu meyakinkan, Hitler secara pribadi bahkan pernah mengumumkan kemenangan secara mutlak di Stalingrad dalam sebuah rapat besar partai NAZI. Namun yang terjadi di lapangan sungguh berbeda. Musim dingin yang mulai datang benar-benar menyiksa pasukan Jerman yang kurang peralatannya untuk menghadapi musim dingin Rusia yang begitu luar biasa. Sementara itu pasokan suplay makanan dan perlengkapan lain tetap menjadi kendala karena serangan partisan dan buruknya infrastruktur di Uni Soviet.
Strategi Uni Soviet untuk menghadang serangan Jerman adalah memerangkap Tentara ke 6 di dalam kota Stalingrad, sehingga ia seakan membiarkan tentara Jerman itu menyapu dataran sekitar kota Stalingrad dengan kecepatan kilat. Tentara ke 6 memang mempunyai peralatan yang lebih dari cukup disamping pengalaman mereka yang telah panjang dalam pertempuran. Namun sejauh itu, tentara ke 6 belum pernah melakoni peperangan dalam kota sehingga pengalaman mereka dapat dikatakan tak berguna.

Sniper Rusia dalam Pertempuran Stalingrad
Kecepatan Tentara ke 6 dalam menyapu wilayah sekitar Stalingrad tiba-tiba menyusut begitu mereka berada di dalam kota Stalingrad. Kota yang telah menjadi reruntuhan terutama oleh pemboman hebat yang dilakukan oleh tentara Jerman sendiri justru menjadi salah satu unsur penghambat laju tentara Jerman. Sementara itu Uni Soviet menyebar ratusan penembak jitu di setiap sudut kota yang telah remuk itu. Membuat teror Stalingrad semakin menjadi-jadi. Salah satu penembak jitu itu, Vasili Zaitsev bahkan menjadi legenda dan pernah di ceritakan kembali dalam sebuah film berjudul 'Enemy at the Gates'. Puncak kelajuan tentara Jerman adalah jusrtu ketika mereka telah menguasai lebih dari 90% wilayah kota. Invasi itu kini benar-benar berhenti dan seluruh cadangan Tentara Merah yang berada di belakang sungai Volga kini perlahan-lahan mulai merangsek melalui sayap pertahanan yang dijaga pasukan satelit Jerman (Rumania, Italia dan Spanyol). Pasukan itu secara kualitas berada jauh dari pasukan Jerman sehingga dengan mudah dihancurkan oleh Tentara Merah yang berkekuatan lebih dari satu juta orang di wilayah itu.
Paulus tahu bahwa situasi ini akan semakin buruk jika ia tidak segera bertindak. Langkah pertama yang ia lakukan adalah meminta ijin Hitler untuk mengundurkan diri sebelum pengepungan oleh Tentara Merah selesai. Namun ijin itu ditolak, Hitler justru menjanjikan pasukan bantuan, Grup Tentara A yang sementara itu sedang dalam perjalanan ke Kaukasus untuk membantu Tentara ke 6. Paulus insaf dengan permintaan Hitler itu, walaupun sebagian besar pemikir militer Jerman pada waktu itu mengatakan lain. Satu-satunya jalan yang seharusnya dilakukan Jerman pada waktu itu adalah menarik seluruh Tentara Grup Selatan sebelum terlambat.
Ketika pengepungan tentara merah telah selesai pada akhir januari 1943, Jerman sebenarnya masih mempunyai peluang dengan mendobrak wilayah terlemah dari pengepungan tentara merah. Namun sekali lagi Hitler menolak permintaan itu. Untuk yang satu ini, beberapa pengamat militer membenarkan karena jika dobrakan dilakukan, yang terjadi justru akan terkepungnya sisa dari seluruh Tentara Grup Selatan yang masih berada di Kaukasus. Hitler tidak punya pilihan lain selain mengorbankan Tentara ke 6 yang telah terkepung di dalam Kota Stalingrad daripada membiarkan seluruh Grup Tentara Selatan hancur berantakan. Momen untuk menyelamatkan seluruh tentara Grup Selatan telah lewat.
Hitler mengangkat Paulus menjadi Marsekal Darat pada 30 Januari 1943. Pengangkatan Paulus menjadi Marsekal Darat itu memberikan sinyal, selama ini tidak ada Marsekal Darat di dunia yang menyerah kepada lawannya, karena memang selama ini Marsekal Darat hanya memimpin di belakang layar. Itu berarti bahwa Hitler secara tidak langsung meminta Paulus untuk bunuh diri demi kehormatan tentara Jerman dan dengan begitu, maka moral tentara Jerman tidak runtuh. Namun Paulus menyatakan lain, ia lebih memilih untuk menyerah besarta lebih dari 50 ribu pasukan Jerman yang masih bertahan di dalam Stalingrad. Nasib pasukan yang menyerah itu buruk sekali, hanya 5000 orang yang dipulangkan dengan selamat di tahun 1956. Sementara Jendral Paulus sendiri memilih untuk berkolaborasi dengan Tentara Merah, semata-mata sebagai rasa protesnya terhadap keputusan Hitler terhadap dirinya sendiri dan tentaranya.
Spoiler for Kiriman dari Kaskuser:
Quote:
Original Posted By kriegs►jerman mulai menginvasi russia pada musim panas 1941, operasi barbarossa
wilayah russia yang luas dengan perbatasan terbentang sejauh 300.000km membuat operasi ini berjalan lama gan
karena belum begitu kuat dalam segi kavaleri dan arsenal tapi melimpah dari segi manpower, maka jutaan orang harus dikirim buat menghalau laju pasukan jerman.
jerman pun sudah menguasai stalingard dan leningard, serta mengepung moskow (istilahnya udah sampe bekasi waktu mau nyerang jakarta)
hingga musim dingin 1944 datang dan mengubah alur pertempuran
tank2 jerman pada rusak ga bisa buat perang
sayang korban dari red army sendiri udah jutaan orang gan
mau ga menang gimana?
ente disuruh maju cuma bawa peluru, dan temen ente yang bawa senapannya (ente kudu nyari senapan sendiri).
kalo ente mundur, bakalan dianggap penghianat dan ditembak ditempat ama komandan ente -oreder 227
di russia emang mereka terbiasa berburu, jadi ga canggung kalo disuruh perang jadi sniper.
"it take more courage to retreat than to davance" - russian army
wilayah russia yang luas dengan perbatasan terbentang sejauh 300.000km membuat operasi ini berjalan lama gan
karena belum begitu kuat dalam segi kavaleri dan arsenal tapi melimpah dari segi manpower, maka jutaan orang harus dikirim buat menghalau laju pasukan jerman.
jerman pun sudah menguasai stalingard dan leningard, serta mengepung moskow (istilahnya udah sampe bekasi waktu mau nyerang jakarta)
hingga musim dingin 1944 datang dan mengubah alur pertempuran
tank2 jerman pada rusak ga bisa buat perang
sayang korban dari red army sendiri udah jutaan orang gan
mau ga menang gimana?
ente disuruh maju cuma bawa peluru, dan temen ente yang bawa senapannya (ente kudu nyari senapan sendiri).
kalo ente mundur, bakalan dianggap penghianat dan ditembak ditempat ama komandan ente -oreder 227
di russia emang mereka terbiasa berburu, jadi ga canggung kalo disuruh perang jadi sniper.
"it take more courage to retreat than to davance" - russian army
Quote:
Original Posted By Shadowroad►Meskipun ane ngfans Hitler, ada yang ane gak suka dari sifatnya yaitu melakukan serangan yang tidak perlu
Contohnya nyerang Stalingrad
Padahal alasannya cuma menyandang nama Stalin
Kalaupun menang, itupun cuma buat moral Hitler yang naik, bukan Wehrmacht
Kenapa gak fokus nyerang Moskow aja? bukankah kota itu adalah jantung Uni Soviet
Atau kalau memang terlalu sulit, lebih baik memotong jalan logistik Red Army dulu baru nyerang Moskow
Eman banget menurut ane.
Kalau Soviet kalah kan, Hitler bisa menyapu Inggris di front Afrika Utara. Kalau udah selesai, bisa nyerang Inggris lagi setelah gagalnya Battle of Britain lalu nerusin Operation Sea Lion
Setelah Eropa jatuh, Hitler bisa memandang Amerika.
Oh iya gan, alasan kenapa Hitler nyerang Uni Soviet waktu deket2 musim dingin itu karena Hitler mempunyai tugas yaitu membantu pasukan Italia yang terdesak oleh pasukan Yunani
Emang awalnya Operation Barbarossa dilaksanakan jauh2 dari musim dingin
Ya karena alasan Italia lah jadi tertunda
Padahal musim dingin Russia sudah pernah mengalahkan penakluk dunia yang sebelumnya yaitu Napoleon Bonaparte
Contohnya nyerang Stalingrad
Padahal alasannya cuma menyandang nama Stalin
Kalaupun menang, itupun cuma buat moral Hitler yang naik, bukan Wehrmacht
Kenapa gak fokus nyerang Moskow aja? bukankah kota itu adalah jantung Uni Soviet
Atau kalau memang terlalu sulit, lebih baik memotong jalan logistik Red Army dulu baru nyerang Moskow
Eman banget menurut ane.
Kalau Soviet kalah kan, Hitler bisa menyapu Inggris di front Afrika Utara. Kalau udah selesai, bisa nyerang Inggris lagi setelah gagalnya Battle of Britain lalu nerusin Operation Sea Lion
Setelah Eropa jatuh, Hitler bisa memandang Amerika.
Oh iya gan, alasan kenapa Hitler nyerang Uni Soviet waktu deket2 musim dingin itu karena Hitler mempunyai tugas yaitu membantu pasukan Italia yang terdesak oleh pasukan Yunani
Emang awalnya Operation Barbarossa dilaksanakan jauh2 dari musim dingin
Ya karena alasan Italia lah jadi tertunda
Padahal musim dingin Russia sudah pernah mengalahkan penakluk dunia yang sebelumnya yaitu Napoleon Bonaparte
Hanya segitu aja dari ane, mudah-mudahan bisa membawa hikmah bagi yang membacanya.
Spoiler for BAHAYA:
Ane cuma minta
aja kok

SUMBER
Diubah oleh DBRedemption 05-09-2013 06:38
0
14K
Kutip
28
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan