- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Balas budi kita dan negara untuk pejuang veteran kemerdekaan


TS
bagusguspram
Balas budi kita dan negara untuk pejuang veteran kemerdekaan

"Dulu aku adalah PEJUANG, sekarang aku menjadi GELANDANGAN di Negaraku sendiri, tempat dimana darah dan nyawaku pernah ku pertaruhkan demi bangsa ini... "
miris sekali rasanya saat pagi tadi membuka Facebook dan menemukan gambar-gambar diatas yang diupload bertepatan ketika masyarakat indonesia sedang bersorak sorai merayakan hari kemerdekaan bangsanya. sebenarnya gambar diatas itu hanya salah satu dari sekian ratus kisah veteran pejuang kemerdekaan yang masih mempertahankan hidupnya demi melihat perkembangan bangsa yang dulu ia perjuangkan dengan keringat dan darahnya. jika dahulu mereka berjuang untuk memerdekakan bangsanya, sampai kini mereka pun masih berjuang untuk menyambung hidup walau dengan perlakuan yang tidak layak mereka terima sebagai veteran pejuang.
Diantara mereka, ada yang menyambung hidup dengan cara bekerja mengayuh becak, berjualan jamu dari pintu ke pintu dan banyak juga yang menjadi gelandangan karena rumahnya digusur oleh kepentingan kepentingan individualisme tak beradab. Tunjangan yang dijanjikan pemerintah pun jumlahnya tak seberapa bahkan masih dibawah UMR rata-rata. Perlakuan yang mereka dapatkan dari pemerintah terlihat sangat tidak layak jika dibandingkan dengan jasa jasa mereka saat memperjuangkan kemerdekaan dulu. lantas apakah arti pahlawan ?Mungkin pemerintah terlalu miskin untuk membalas jasa-jasa pejuang veteran. Membalas dengan materi saja pemerintah tidak sanggup membayar jasa pejuang, apalagi dengan moral?
benar sih jasa pejuang itu ga bisa dibayar dengan uang dan materi karena pasti nilainya tak terhingga. harusnya jasa dan perjuangan mereka dibayar dengan semangat kebangsaan yang luhur untuk meneruskan perjuangan mereka. Mungkin dengan perbuatan-perbuatan seperti itu para pejuang akan selalu tersenyum saat mengayuh becak ataupun saat berjualan jamu disisa hidupnya, karena mereka berpikir perjuangannya itu tidak sia-sia. tapi kenyataannya apa? kenyatannya para pemimpin pemimpin bangsa ini menikmati kemerdekaan diatas tengkorak dan darah para pejuang dengan berbagai tindakan yang tidak beradab. banyak sekali pejabat yang korup. kekuasaan eksekutif, legislatif maupun yudikatif kini sudah tidak bisa dipercaya lagi. mereka yang seharusnya dipercaya meneruskan perjuangan dengan tekad membangun bangsa tapi kenyataannya mereka berlomba-lomba mencari keuntungan di dunia perpolitikan.
mungkin pernah terbesit di dalam pemikiran beberapa pejuang veteran, kalau mereka lebih memilih bangsa ini dijajah bangsa lain saja daripada bangsa ini dijajah oleh penjajah berdarah merah dan bertulang putih, bangsanya sendiri. Jika diperhatikan kutipan kata kata bung karno benar juga. " Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” Seharusnya mereka mereka lah para koruptor yang menjadi musuh negara, karena mereka tidak lebih baik dibanding para penjajah di masa lampau. tapi itu sulit sekali karena sampai sekarang tikus sulit diberantas. tikus tikus busuk itu merampas hak hak rakyat, menghambat pembangunan, membiarkan rakyat hidup menderita, apa bedanya dengan bangsa belanda atau jepang yang dulu menjajah Indonesia? Bedanya kalau penjajah bertindak secara sadis dan tidak berkeprimanusiaan tetapi meninggalkan beberapa peninggalan yang baik dan berguna bagi bangsa, tapi koruptor memang tidak terlihat sadis tapi nyatanya mereka tidak meninggalkan setitik kebaikan sedikitpun.
Bukan hanya pemerintah saja yang patut membalas jasa para pejuang, tapi kita sebagai rakyat juga patut membalasnya jika kita punya kesadaran. kita bisa merasakan kebebasan seperti saat ini itu semua berkat jasa para pahlawan, baik pahlawan nasional, pahlawan ploklamasi maupun pahlawan revolusi. Melakukan pengamalan pancasila secara utuh saja kita sudah dirasa cukup untuk membayar harga perjuangan para pahlawan nasional. Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang sudah tidak bisa ditawar dan menjadi dasar terbentuknya negara ini. Pancasila tidak dirumuskan oleh satu orang, melainkan dari berbagai sumber pemikiran manusia yang beragam, dan konsep perumusan pancasila tidak dibuat dalam satu waktu saja melainkan diadopsi dari ratusan tahun kehidupan bangsa indonesia. Bukti dari semua itu dapat dilihat dari lambang pancasila, seekor burung garuda dewasa yang memiliki perisai mencengkram erat sebuah tulisan " Bhineka Tunggal Ika "
Sangat disayangkan saat banyak sekali oknum rakyat tidak bertanggungjawab dalam bertindak serta tidak menghargai jasa para pahlawan yang sudah merumuskan konsep pancasila. Beberapa orang diantara mereka menghalalkan dirinya untuk bertindak anarkhi demi menegakkan kepentingan satu golongan (agama/ politik dsb ) . Bukankah bung karno pernah berkata, " Kita ingin mendirikan satu Negara "semua buat semua", bukan satu Negara untuk satu orang, bukan satu Negara untuk satu golongan, tetapi kita mendirikan Negara "semua buat semua".
Tetapi oknum oknum itu memanfaatkan kemerdekaan untuk menegakan kekuasaan satu golongan tanpa memperhatikan golongan lain. lantas Mereka menganggap kepentingan golongannya diatas kepentingan bangsanya. Lantas bagi mereka apa arti bhineka tunggal ika? sepertinya mereka tidak memahami itu. kalau ingin menegakan satu golongan kenapa tidak dilakukan sejak dulu? saat indonesia belum merdeka? kenapa semua ini dilakukan setelah bangsa indonesia telah bersatu padu bertekad memperjuangkan kemerdekaan dan setelah berhasil mendapatkannya? apakah itu bukan merupakan suatu bentuk penghianatan ? seharusnya mereka menaruh ideologi kebangsaan lebih tinggi satu tingkat diatas kepentingan golongannya. tapi jika mereka tetap ingin mendirikan golongannya diatas ideologi bangsa, silahkan kejar burung garuda itu dan lepaskan tulisan bhineka tunggal ika yang berada pada cengkramannya kalau saja mereka berani menentang rasa nasionalisme rakyat indonesia.
kalau dilihat dari dua sudut kehidupan yang berbeda tadi, bangsa ini terlihat belum bisa membayar jasa-jasa para pejuang. sebagian besar rakyat bangsa indonesia lebih memilih memikirkan masa depan pribadinya dan mengesampingkan hal hal yang berbau kenegaraan bahkan melupakan sejarah. andai saja bangsa ini blom merdeka, mereka semua tidak bisa seperti ini. tetapi disaat mereka bisa menikmatinya saat ini mereka melupakannya. ya tapi itu manusiawi, manusia itu mahkluk yg egois.
melihat kalender sekarang adalah tepat di hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke- 68. di usia sekarang ini banyak sekali masalah yang terjadi di Indonesia. jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara-negara tetangganya yang notabene hari kemerdekaannya baru seumur jagung atau jauh setelah kemerdekaan RI. mengapa bisa demikian? itu semua kembali pada cerita diatas. mari kita tengok perkataan bung karno yang lain. " Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawan dan sejarah bangsanya ". kurang lebih demikian.
67 tahun seharusnya Indonesia sudah menjadi bangsa yang besar, disegani dan dipandang bangsa bangsa lain. tapi karena sikap bangsanya sendiri yang sampai sekarang belum bisa menghargai antar masyarakatnya, kita belum diizinkan menjadi bangsa yang besar. karena itu belajarlah menghargai orang lain, jika kita ingin menjadi orang yang dihargai. saling menghargai adalah sifat asli bangsa Indonesia. buatlah para pahlawan dan pejuang bangsa ini tidur dengan tersenyum karena kita sudah membalas jasa jasanya dan jadilah pahlawan bagi generasimu mendatang karena kamu telah berjuang mempertahankan sikap asli bangsa indonesia. mempertahankan lebih sulit daripada meraihnya, jadi perjuangkanlah itu
0
2.6K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan