- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hati2 Gan, ATM Belum Bisa Deteksi Uang Palsu


TS
ferrykurniawan1
Hati2 Gan, ATM Belum Bisa Deteksi Uang Palsu


Quote:
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Agus (43) mengaku masih trauma mengambil uang di ATM, yang letaknya jauh dari banknya. Itu karena ia baru mendapatkan uang palsu dari ATM di Kecamatan Kotabaru, tepatnya di dekat Polsek Jelutung, Kota Jambi.
"Saya ambil uang Kamis (18/7/2013) sore sebesar Rp 300 ribu. Lalu, saya belanja di minimarket dekat ATM untuk beli beras. Eh, pas saya bayar, kasirnya menolak uang saya," katanya kepada Tribun Jambi (Tribun Network), Sabtu (20/7/2013).
"Kasir bilang, salah satu uang saya pecahan Rp 50 ribu palsu. Lah, saya protes dong, itu saya dapat dari ATM. Cuma mau bagaimana lagi, katanya palsu. Saya malu, akhirnya saya ganti. Karena belanjaan waktu itu cuma Rp 200 ribuan," imbuhnya.
Pria yang bekerja sebagai penjual mesin fotokopi mengaku saat itu perasaannya dongkol. Cuma, dia memilih diam dan membawa pulang uang palsu.
"Besoknya, Jumat (19/7/2013) saya ambil uang lagi di ATM Mandiri di pasar. Di sana saya bilang ke satpamnya, kemarin dapat uang palsu. Terus, satpamnya suruh melapor ke dalam. Sayang uangnya tidak saya bawa, lagian ngapain uang palsu saya bawa-bawa, tidak ada gunanya juga," tuturnya.
Pria berdarah Minang mengaku heran, bagaimana mungkin di dalam ATM ada uang palsu. Ia sedari awal tidak pernah berpikir, atau curiga uang itu palsu. "Saya tidak komplain, ke sana saya hanya memberitahu, heran saja. Aneh, kok bisa dari ATM ada uang palsu," paparnya.
Abdul Manan, pimpinan Bank Mandiri cabang Dr Sutomo saat dikonfirmasi Tribun, meminta nasabah tersebut datang langsung ke Bank Mandiri Gatot Subroto. Ia meminta agar nasabah tersebut melaporkan dan menerangkan tentang uang palsu yang diduga dari ATM.
"Selama ini belum ada kejadian uang palsu di ATM Mandiri Jambi. Karena, uang di ATM sudah diperiksa dan diseleksi. Tapi, kami kan enggak tahu juga apakah tertukar di tempat dia belanja atau memang petugas yang mengisi boksnya di ATM. Ini bisa saja tanpa sepengetahuan kami. Karena, yang mengisi di ATM pihak ketiga vendor yang dikontrak," jelasnya.
Uang di ATM di dekat Bank Mandiri, terangnya, diisi langsung oleh pihak Bank Mandiri. Sedangkan uang untuk ATM di luar Bank Mandiri, diisi oleh vendor yang telah dikontrak Bank Mandiri. Dengan catatan, semua kebutuhan uang yang dimasukkan ke ATM, tetap dari Bank Mandiri.
Penelusuran Tribun, peristiwa serupa juga pernah terjadi di ATM milik bank lain di Kota Semarang dan Pontianak. Namun, di Jambi kejadian ini adalah yang pertama kali dilaporkan. Pihak Bank Indonesia (BI) Jambi memastikan uang yang disebarkan tidak ada yang palsu, termasuk uang dari Bank Mandiri.
"Kami selalu memberikan uang asli, tidak ada di kami uang palsu. Cuma, Bank Mandiri kan tidak memasukkan sendiri uang ke ATM, tapi melalui pihak ketiga," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Jambi Dede Suprayitno.
Dede mengakui, teknologi mesin ATM saat ini belum mampu menyortir atau mendeteksi uang palsu.
"Mestinya bank bertanggung jawab kalau itu berasal dari banknya. Masyarakat tidak bisa disalahkan, karena kadang tidak tahu juga membedakan mana yang asli mana yang tidak," tutur Dede.
"Mestinya banknya memeriksa walaupun pihak ketiga yang melakukan. Bank harus mengoreksi bahwa uang yang dimasukkan ke ATM adalah uang yang seyogyanya bukan uang palsu," tegasnya.
Menurutnya, masyarakat sudah terlanjur percaya bahwa uang dari ATM adalah asli, sehingga sudah seharusnya bank menjaga kepercayaan itu. Bank tidak bisa hanya menyalahkan pihak ketiga. Sebab, menurut Dede, yang bertanggung jawab terhadap ATM adalah bank yang bersangkutan.
"Bank harus meneliti bahwa uang yang dimasukkan memang benar-benar asli. Bila perlu satu lembar satu lembar diteliti. Artinya disortir dulu, sehingga jangan sampai uang palsu masuk (ke ATM)," ujarnya.
Ia pun meminta nasabah yang bersangkutan berhadapan langsung dengan bank. Meskipun tampak lemah, nasabah harus berupaya meyakinkan pihak bank, bahwa uang tersebut memang ia dapatkan dari ATM, sehingga ia berhak mendapatkan penggantinya dengan uang asli.
Sumber :
http://id.berita.yahoo.com/atm-belum...235524661.html
"Saya ambil uang Kamis (18/7/2013) sore sebesar Rp 300 ribu. Lalu, saya belanja di minimarket dekat ATM untuk beli beras. Eh, pas saya bayar, kasirnya menolak uang saya," katanya kepada Tribun Jambi (Tribun Network), Sabtu (20/7/2013).
"Kasir bilang, salah satu uang saya pecahan Rp 50 ribu palsu. Lah, saya protes dong, itu saya dapat dari ATM. Cuma mau bagaimana lagi, katanya palsu. Saya malu, akhirnya saya ganti. Karena belanjaan waktu itu cuma Rp 200 ribuan," imbuhnya.
Pria yang bekerja sebagai penjual mesin fotokopi mengaku saat itu perasaannya dongkol. Cuma, dia memilih diam dan membawa pulang uang palsu.
"Besoknya, Jumat (19/7/2013) saya ambil uang lagi di ATM Mandiri di pasar. Di sana saya bilang ke satpamnya, kemarin dapat uang palsu. Terus, satpamnya suruh melapor ke dalam. Sayang uangnya tidak saya bawa, lagian ngapain uang palsu saya bawa-bawa, tidak ada gunanya juga," tuturnya.
Pria berdarah Minang mengaku heran, bagaimana mungkin di dalam ATM ada uang palsu. Ia sedari awal tidak pernah berpikir, atau curiga uang itu palsu. "Saya tidak komplain, ke sana saya hanya memberitahu, heran saja. Aneh, kok bisa dari ATM ada uang palsu," paparnya.
Abdul Manan, pimpinan Bank Mandiri cabang Dr Sutomo saat dikonfirmasi Tribun, meminta nasabah tersebut datang langsung ke Bank Mandiri Gatot Subroto. Ia meminta agar nasabah tersebut melaporkan dan menerangkan tentang uang palsu yang diduga dari ATM.
"Selama ini belum ada kejadian uang palsu di ATM Mandiri Jambi. Karena, uang di ATM sudah diperiksa dan diseleksi. Tapi, kami kan enggak tahu juga apakah tertukar di tempat dia belanja atau memang petugas yang mengisi boksnya di ATM. Ini bisa saja tanpa sepengetahuan kami. Karena, yang mengisi di ATM pihak ketiga vendor yang dikontrak," jelasnya.
Uang di ATM di dekat Bank Mandiri, terangnya, diisi langsung oleh pihak Bank Mandiri. Sedangkan uang untuk ATM di luar Bank Mandiri, diisi oleh vendor yang telah dikontrak Bank Mandiri. Dengan catatan, semua kebutuhan uang yang dimasukkan ke ATM, tetap dari Bank Mandiri.
Penelusuran Tribun, peristiwa serupa juga pernah terjadi di ATM milik bank lain di Kota Semarang dan Pontianak. Namun, di Jambi kejadian ini adalah yang pertama kali dilaporkan. Pihak Bank Indonesia (BI) Jambi memastikan uang yang disebarkan tidak ada yang palsu, termasuk uang dari Bank Mandiri.
"Kami selalu memberikan uang asli, tidak ada di kami uang palsu. Cuma, Bank Mandiri kan tidak memasukkan sendiri uang ke ATM, tapi melalui pihak ketiga," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Jambi Dede Suprayitno.
Dede mengakui, teknologi mesin ATM saat ini belum mampu menyortir atau mendeteksi uang palsu.
"Mestinya bank bertanggung jawab kalau itu berasal dari banknya. Masyarakat tidak bisa disalahkan, karena kadang tidak tahu juga membedakan mana yang asli mana yang tidak," tutur Dede.
"Mestinya banknya memeriksa walaupun pihak ketiga yang melakukan. Bank harus mengoreksi bahwa uang yang dimasukkan ke ATM adalah uang yang seyogyanya bukan uang palsu," tegasnya.
Menurutnya, masyarakat sudah terlanjur percaya bahwa uang dari ATM adalah asli, sehingga sudah seharusnya bank menjaga kepercayaan itu. Bank tidak bisa hanya menyalahkan pihak ketiga. Sebab, menurut Dede, yang bertanggung jawab terhadap ATM adalah bank yang bersangkutan.
"Bank harus meneliti bahwa uang yang dimasukkan memang benar-benar asli. Bila perlu satu lembar satu lembar diteliti. Artinya disortir dulu, sehingga jangan sampai uang palsu masuk (ke ATM)," ujarnya.
Ia pun meminta nasabah yang bersangkutan berhadapan langsung dengan bank. Meskipun tampak lemah, nasabah harus berupaya meyakinkan pihak bank, bahwa uang tersebut memang ia dapatkan dari ATM, sehingga ia berhak mendapatkan penggantinya dengan uang asli.
Sumber :
http://id.berita.yahoo.com/atm-belum...235524661.html
0
2.1K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan