PKL di Semarang Gelar Upacara Peringati HUT ke-68 RI
Quote:
Semarang - Ratusan orang pedagang kaki lima (PKL) di Jl. Kartini, Semarang, menghentikan pelayanannya kepada pelanggannya. Mereka spontan ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diperdengarkan dari sebuah mini market tak jauh dari lapak mereka.
Di halaman mini market tersebut rupanya sedang berlangsung upacara peringatan HUT ke-68 RI lengkap dengan prosesi pengibaran bendera. Peserta upacara di sana adalah puluhan orang pemuda anggota sebuah ormas.
Upacara dimulai pada pukul 08.20 WIB, Sabtu (17/8/2013). Selain ikut upacara di halaman mini market, banyak juga para pedagang cukup membentuk barisan di depan lapak masing-masing dengan 'pakaian dinas' masing-masing.
"Terakhir upacara itu tahun 1986. Saya senang ikut upacara tujuh belasan ini. Sebagai PKL kami memperingati hari kemerdekaan. Saya bangga," kata Damaris (47), seorang pedagang batu hias di depan kiosnya.
Ketika bendera dibentangkan dan lagu Indonesia Raya dikumandangkan, serentak seluruh pedagang memberi hormat, termasuk mereka yang masih berada di dalam kios. Salah satunya adalah pedagang soto, Laksana (30). Ia mengaku penting memberikan hormat kepada bendera merah putih, apalagi sudah sejak lulus SD ia tidak pernah mengikuti upacara.
"Ini tadi lagi jualin soto, tapi saya sempatkan hormat. Itu penting, karena untuk mengenang jasa pahlawan yang berjuang untuk Indonesia. Saya terakhir upacara waktu SD," ujarnya.
Petugas upacara dari pembaca doa hingga pemimpin upacara berasal dari PKL, sedangkan inspektur upacara dan pembaca teks proklamasi adalah Kapten Arh Sujono selaku Danramil Semarang Utara Timur. Tawa pedagang sempat pecah ketika pemimpin upacara membubarkan barisan sebelum inspektur meninggalkan podium.
"Pasukan bubar," kata pemimpin upacara, Widi Santoso.
"Eh, belum belum," timpal inspektur upacara diikuti tawa para pedagang.
Usai upacara, aktifitas pedagang kembali normal. Mereka mengaku senang, karena dengan adanya upacara tersebut bisa saling kumpul sekaligus bermaaf-maafan.
HEBAT YAK,MASIH SEMPET SEMPETNYA MEREKA MENGIKUTI UPACARA BENDERA DI TEMPAT YANG SEADANYA