Kalau anda melihat Logo Google hari ini, anda mungkin akan berbangga karena Google turut memeriahkan perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 68, yang jauh pada hari ini, 17 Agustus 2013. Namun khusus untuk kali ini, saya menilainya berbeda, tidak berlebihan jika saya cukup “menyesal” dan “kecewa” ketika melihat desain kreatifitas Google pada hari ini.
Biasanya untuk memperingati hari besar nasional maupun internasional, termasuk hari ulang tahun para tokoh dunia, khususnya para penemu yang telah berjasa bagi perkembanganm ilmu dan pengetahuan manusia. Google melalui desain kreatifitasnya yang dikenal dengan Google Doodle, merubah tampilan logo utamanya
Walau secara harafiah doodle dapat diartikan sebagai kegiatan mencorat-coret atau menggambar tanpa tujuan (verb: to scribble or draw aimlessly) atau bentuk, gambar, dll, yang dibuat tanpa tujuan (noun: shape, picture, etc., drawn aimlessly), namun dalam kenyataanya Goole Doodle mengandung makna yang dalam untuk menghormati berbagai negara dan tokoh-tokoh besar dunia lainnya.
Saya sejak lama memang senang mengamati Googel Doodle, disamping mengaggumi seni kreatifitasnya, saya “tergoda” untuk mempelajari banyak hal terutama sejarah para tokoh dunia di balik Doodle yang biasanya tampil dengan desain yang menarik.
Silahkan saja anda amati Google Doodle hari ini, hurup “O” kedua dari Google, diganti dengan gambar burung, yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan. Kalau anda menyebut gambar tersebut mewakili seekor burung biasa, boleh saja, namun karena kehadiran Doodle hari ini bertujuan untuk memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Maka kuat dugaan bahwa gambar burung yang dimaksud adalah lambang negara kita, ”Garuda Pancasila”.
Pita yang biasanya dicengkeram oleh “Garuda” tersebut didisain menjadi panjang hingga melalui beberapa hurup di samping kanan dan kirinya. Entah maksudnya apa, namun mungkin sengaja didisain sedemikian rupa agar dapat mempertegas bentuk hurup “G” dan “e” yang diwarnai merah dan putih, berikut hurup “o” pertama, “g” kedua.
Ah ini disain biasa? Boleh saja jika anda menilai seperti itu, saya mungkin terlalu “lebay” atau terlalu sensi dan bertingkah seolah-olah bak “patriot” kesiangan. Namun bila anda mau melihat lebih jauh tentang Google Doodle lainya yang sengaja dibuat oleh Google untuk memperingati hari kemerdekaan beberap negara di dunia, khususnya desain Doodle yang mengikut sertakan atau menampilkan lambang negara (yang terhormat) dari negara-negara terkait.
Bila anda melihat beberapa Doodle dibawah ini, anda dapat melihat dengan jelas bahwa Google cukup menghormati negara-negara terkait dengan menghadirkan lambang negaranya secara utuh atau nyaris sama untuk ditempatkan dalam desain Doodle. Bandingkan juga dengan Doodle hari ini dan silahkan simpulkan sendiri, seperti bulu pada sayap, bukannya 17 helai bulu pada masing-masing sayap tetapi hanya 9, begitu juga bulu pad aekor, bukannya 8 helai tetapi hanya 6.
Spoiler for Albania:
Quote:
Spoiler for Gatau Negara Apa:
Quote:
Spoiler for Bolivia:
Quote:
Spoiler for Croatia:
Quote:
Spoiler for Dominican:
Quote:
Spoiler for Indonesia:
Quote:
Spoiler for Kenya:
Quote:
Spoiler for Lithuania:
Quote:
Spoiler for Moldova:
Quote:
Spoiler for Portugal:
QUOTE]
Ya! Memang benar, pada 15 Januari 2013, Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan bahwa masyarakat boleh menggunakan lambang Garuda Pancasila dalam berbagai bentuk dan kegiatan selama hal itu merupakan bentuk ekspresi kecintaan terhadap negara, seperti yang diberitakan Merdeka.com pada 16/01/2013, dan juga banyak berita online lainnya.
Putusan MK itu “mengabulkan sebagian” dari permohonan pengujian Pasal 57 khususnya huruf d Undang-undang (UU) Nomor Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, dan Lambang Negara serta Lagu kebangsaan. Pasal 57 huruf d berbunyi: “Setiap orang dilarang menggunakan Lambang Negara untuk keperluan selain yang diatur dalam undang-undang ini“.
Tentu saja yang dimaksud MK lambang Garuda Pancasila yang dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam berbagai kesempatan tentu Garuda Pancasila yang sesuai, tidak di “preteli” sesuka hati atas nama kecintaan terhadap negara.
Ok lah, gugatan lambang Garuda di kaos Timnas Sepak Bola memang tidak dapat diterima (ditolak) oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Juni 2011, bahkan penggugat dihukum untuk membayar denda. Hal ini ternyata relevan dengan putusan MK tersebut, dan memang tidak menjadi masalah, karena Timnas tentu saja membawa nama negara.
Namun bagaimana dengan kasus PT Sumi Indo Wiring System (SIWS) Purwakarta, Jawa Barat yang membuat stempel kepanitiaan menggunakan gambar yang menyerupai lambang negara Burung Garuda pada akhir Desember 2010. Seperti diberitakan Merdeka (16/01/2013), pada tanggal 3 Oktober 2011, majelis hakim Pengadilan Negeri Purwakarta memutuskan kedua terdakwa dinyatakan bersalah dan menghukum 1 bulan penjara dan 3 bulan hukuman percobaan, walau putusan tersebut tidak perlu dijalankan asalkan kedua terdakwa tidak melakukan tindak pidana apapun selama 3 bulan.
Kalau dua kasus di atas terkait dengan warga Negara Indonesia, bagaimana dengan warga Negara asing? Masih ingat Kaos Armani Exchange bergambar Garuda Pada Januari 2010? Ternyata banyak orang protes karena mengangap hal tersebut sebagu bentuk pelecehan lambang negara dan tidak menghormati perjuangan para pendiri bangsa Indonesia.
Tapi ternyata tidak semua orang protes, ada juga yang mendukung dan bahkan bangga, karena lambang negara Indonesia menjadi inspirasi bagi seorang desainer kenamaan asal Italia.
Walau para pendukung yang bangga terhadap kaos Armani, ternyata pada akhirnya pihak Armani melalui situsnya meminta maaf atas penggunaan gambar yang menyerupai burung Garuda Pancasila.
“Masalah ini menjadi perhatian kami dan barang tersebut sudah ditarik dari website kami. Kami meminta maaf kalau ada pihak-pihak yang tersinggung akibat hal tersebut,” tulis pernyataan tersebut. Kasus ini kemudian tidak berlanjut ke ranah hukum. Lebih lanjut menurut merdeka.com
Lalu bagaimana menurut anda dengan Google Doodle hari ini? Pasti banyak yang memiliki pendapat yang berbeda. Namun tidak berlebihan, walau dianggap “lebay”, pagi ini saya telah mengirimkan email keberatan kepada Google.inc melalui Head Public Policy and Government Relation. PT Google Indonesia, Setral Senayan II Lt 16. Jalan Asia Afrika No.8 Jakarta 10270
Seandainya saja Google ikut merayakan kemerdekaan R.I pada hari ini, disajikan melalui desain Doodle yang “apik” seperti 4 sebelumnya.
Spoiler for Indonesia:
Quote:
[/QUOTE]
Dibalik Pembuatan Google Doodle (Empat Doodle untuk Indonesia)
Quote:
Dalam kamus bebas online, doodle berarti mencorat-coret atau menggambar tanpa tujuan (verb: to scribble or draw aimlessly) atau bentuk, gambar, dll, yang dibuat tanpa tujuan (noun: shape, picture, etc., drawn aimlessly). Dalam pengertian lain doodle diartikan sebagai hasil gambar atau coretan yang dihasilkan pada saat fokus/kosentrasi kita sendang ke tempat lain. Hal ini bisa digambarkaan pada contoh stereotip mencoret-coret yang dapat ditemukan pada buku catatan seorang siswa ketika dia melamun atau kehilangan minat dalam kelas. Tentu walau tanpa tujuan, coretan yang kadang berupa gambar absrtrak itu dapat mempunyai makna tersendiri yang dapat dijelaskan oleh yang bersangkutan.
Hal yang sama juga dialami oleh Larry dan Sergey, pendiri google. Bermain-main dengan logo perusahaan untuk menunjukan keberadaan mereka. pada festival Burning Man di gurun Nevada, tahun 1998. Pada saat itu logo google digambar dengan sebuah gambar tongkat yang ditempatkan di belakang hurup “O” kedua dalam kata Google. Maksud daripada gambar yang dibuat itu, menunjukan bahwa Larry dan Sergey tidak hanya berada di kantor mereka namun juga berada di luar kantor dalam kegiatan publik.
Setahun kemudian yaitu tahun 1999, hasil coretan mereka diteruskan dengan menyewa pekerja lepas (freelancer), namun hasilnya tidak memuaskan. Kemudian mereka berpaling kepada Dennis Hwang, yang magang di Google pada waktu itu. Denis akhirnya menciptakan Doodle untuk Bastille Day. Senang dengan hasilnya Denis diangkat sebagai Kepala Doodler di Google. Mulai saat itu Doodles dikenal sebagai perubahan dekoratif yang dibuat untuk logo Google untuk merayakan hari libur, hari peringatan, serta kehidupan seniman terkenal dan ilmuwan.
Quote:
[QUOTE]Saat ini Tim doodle telah menciptakan lebih dari 300 doodle untuk Google.com di Amerika Serikat dan lebih dari 700 telah dirancang secara internasional
Quote:
Tim Desainer
Ada sebuah tim desainer yang berada di balik corat-coret yang anda lihat di Google.com. Pemimpin utama yaitu Dennis Hwang yang dibantu oleh Michael Lopez, Ryan Germick, Susie Sahim dan Jennifer Hom.
Spoiler for Pembuatan Google Doodle:
Quote:
Quote:
Mau ikutan design doodle dan mendapat imbalan khusus apabila diterima ? Ajak juga anak-anak anda untuk membuat design Doodle dan tentukan temanya. Mumpung menjelang ulang tahun kemerdekaan R.I tahun ini. Desain dapat dikirim ke proposals@google.com. dengan ukuran kertas 8.5″ x 11″