Kaskus

Entertainment

pain555Avatar border
TS
pain555
PEMBUNUHAN BERANTAI Polisi Lebih Serius Daripada Bom Bunuh Diri
Pembunuhan berantai polisi adalah penyerangan frontal terhadap simbol kedaulatan negara, saat ini yang dibunuh polisi, bukan tidak mungkin mereka yang bersuara vokal terhadap teroris atau ideologi politiknya akan mengalami nasib serupa

Politikus sibuk membicarakan calres 2014 sedangkan rakyat menjerit melihat PEMBUNUHAN BERANTAI, ekspat pun bernapas lega karena mereka tidak lagi menjadi target, sudah ada martir martir anggota polisi yang gajinya hanya cukup untuk KHL tapi keral dicaci maki dan diludahi demonstran, dtembaki teroris.

Jangan lupa polisi yang dituding tambun, hidup mewah mungkin hanya yang di atas, yang dbawah itu mereka yang djemur d bawah terik matahari, dilempari batu demonstran, dan terakhir DIBUNUH saat akan bertugas MENJAGA KEAMANAN di saat kita tidur



Jenazah Dua Polisi Pondok Aren Dibawa ke Rumah Duka
Keluarga masih syok dengan insiden penembakan tersebut.
ddd
Sabtu, 17 Agustus 2013, 06:49 Finalia Kodrati, Eka Permadi
Ilustrasi ambulans(iStock)
BERITA TERKAIT

Pesan Terakhir Aiptu Kus Hendratna Kepada Anak
Buru Penembak, Polisi Geledah Rumah Kontrakan di Depok
Mobil Tim Buser Pondok Aren Rusak Parah
Jenazah Aiptu Kus Hendratna Disambut Isak Tangis
Mabes Polri: Ada Pola Sama dari Aksi Penembakan Polisi
Follow us on
VIVAnews - Autopsi jenazah kedua anggota polisi Pondok Aren selesai pukul 04.00 WIB. Autopsi dilakukan dari pukul 00.30 WIB, sejak kedua jenazah dibawa dari RS. Premier di kawasan Bintaro. 

Keluarga dan beberapa rekan korban dari Polsek Pondok Aren, Tangerang Selatan melakukan salat jenazah di depan kedua peti. Sedangkan beberapa anggota keluarga perempuan nampak di luar menunggu sambil berdoa.

"Jenazah akan dibawa ke rumah duka dulu. Rencananya akan diterbangkan ke Wates, Yogyakarta nanti. Itu tempat asal keluarga almarhum. Keluarga sudah menunggu untuk pemakaman di sana" kata Budi Rianto, paman almarhum Aipda Kus hendratma, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Ia menjelaskan almarhum meninggalkan seorang istri, Ana Sunaringati dan tiga orang anak. 

"Keluarga masih syok saat mendengar kabar kematian almarhum. Kabar didapat dari adik sepupu yang juga anggota polisi. Kebetulan sedang bertugas. Dengar kabar saya dan keluarga lain langsung menuju RS Polri," ujarnya.

Jenazah almarhum Aipda Kus Hendratma dibawa menggunakan ambulans Polri dengan nomor polisi B 1046 PL ke rumah duka di Kampung Kebon Manggis, Pondok Kacang Timur, Tangerang Selatan.

Sedangkan almarhum Bripda Ahmad Maulana dibawa dengan ambulans polisi dengan nomor polisi B 8263 CZ, dan diberangkatkan ke rumah duka Jalan Musyawarah, RT.06 RW 04, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan.

"Keluarganya nggak ada yang datang ke rumah sakit. Semuanya syok. Anaknya tiga masih kecil kecil. Yang bungsu baru umur tiga bulan," kata rekannya sesama anggota Buser, Resmob, Polsek Pondok Aren yang tidak mau disebutkan namanya.

Ia menambahakn dirinya belum tahu di mana jenazah akan dimakamkan. "Kita mau antar dulu ke rumah duka. Nanti baru dibicarakan di mana akan dimakamkan. Kita belum komunikasi banyak dengan keluarga. 

Kedua jenazah diberangkatkan pukul 05.30 WIB. Kedua ambulans dikawal mobil sedan patroli Polsek Pondok Aren di bagian depan dan belakang.

0
1.5K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan