- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[HOT] Berita Terbaru Tentang Siska


TS
deadface
[HOT] Berita Terbaru Tentang Siska
Dengan membaca Thread ini, agan akan mengerti siapa dalangnya
Selamat membaca

![[HOT] Berita Terbaru Tentang Siska](https://dl.kaskus.id/img./content/2013/08/15/526/850114/5coJTnzp0e.jpg)
Selamat membaca

![[HOT] Berita Terbaru Tentang Siska](https://dl.kaskus.id/img./content/2013/08/15/526/850114/5coJTnzp0e.jpg)
Quote:
Polisi akan Rekonstruksi Pembunuhan Sisca, Siap Buka-bukaan di Pengadilan
Polisi mempercepat pengusutan kasus pembunuhan Sisca Yofie (34). Rekonstruksi akan digelar dalam waktu dekat. Orang-orang yang mengetahui kejadian, para saksi diimbau terlibat.
"Senin atau Minggu akan dilakukan rekonstruksi," kata Kabidhumas Polda Jabar Kombes Martinus Sitompul usai menemui Kompolnas di Mapolda Jabar, Jumat (16/8/2013) malam.
"Akan kita percepat sampai di pengadilan, kita dengar dan buka (kasusnya)," tambahnya.
Martinus mengakui ada beberapa asumsi mengenai kronologi dan pengusutan kasus tersebut. Polisi juga memiliki asumsi dan hipotesa. Namun berdasarkan pemeriksaan terhadap pelaku, saksi, dan barang bukti, kejadian itu merupakan penjambretan.
"Siapapun yang mendengar dan melihat kejadian itu, silakan hubungi kami," tandasnya.
Sebelumnya, warga di lokasi kejadian, Jl Cipedes Tengah, Sukajadi, Bandung, melihat korban dibacok kemudian diseret dan akhirnya tewas mengenaskan, Senin (5/8) lalu. Sedangkan pelaku menyatakan korban terseret karena rambut terlilit di gir motor.
Kompolnas turun tangan dalam kasus ini. Mereka mendatangi RS Hasan Sadikin, tempat autopsi korban, bertemu dengan pelaku dan jajaran Polrestabes Bandung, dan bertemu dengan Kompol A yang pernah memiliki hubungan khusus dengan korban, Jumat (16/8). Hasil utuh penelusuran itu akan disampaikan 2-3 hari mendatang.
Polisi mempercepat pengusutan kasus pembunuhan Sisca Yofie (34). Rekonstruksi akan digelar dalam waktu dekat. Orang-orang yang mengetahui kejadian, para saksi diimbau terlibat.
"Senin atau Minggu akan dilakukan rekonstruksi," kata Kabidhumas Polda Jabar Kombes Martinus Sitompul usai menemui Kompolnas di Mapolda Jabar, Jumat (16/8/2013) malam.
"Akan kita percepat sampai di pengadilan, kita dengar dan buka (kasusnya)," tambahnya.
Martinus mengakui ada beberapa asumsi mengenai kronologi dan pengusutan kasus tersebut. Polisi juga memiliki asumsi dan hipotesa. Namun berdasarkan pemeriksaan terhadap pelaku, saksi, dan barang bukti, kejadian itu merupakan penjambretan.
"Siapapun yang mendengar dan melihat kejadian itu, silakan hubungi kami," tandasnya.
Sebelumnya, warga di lokasi kejadian, Jl Cipedes Tengah, Sukajadi, Bandung, melihat korban dibacok kemudian diseret dan akhirnya tewas mengenaskan, Senin (5/8) lalu. Sedangkan pelaku menyatakan korban terseret karena rambut terlilit di gir motor.
Kompolnas turun tangan dalam kasus ini. Mereka mendatangi RS Hasan Sadikin, tempat autopsi korban, bertemu dengan pelaku dan jajaran Polrestabes Bandung, dan bertemu dengan Kompol A yang pernah memiliki hubungan khusus dengan korban, Jumat (16/8). Hasil utuh penelusuran itu akan disampaikan 2-3 hari mendatang.
Berita aneh nih... silahkan telaah...
Quote:
Kompol A Kirim Anak Buah 'Kuntit' Sisca, Kompolnas: Itu Bentuk Perhatian
Kompol A diketahui mengirimkan 2 anak buah memantau Sisca Yofie (34). Berdasar penelusuran Kompolnas, tindakan itu tak bertujuan negatif.
"Menurut keterangan Kompol A, itu hanya bentuk perhatian, memberi perlindungan jarak jauh," kata komisioner Kompolnas Hamidah Abdurachman di Mapolda Jabar, Jumat (16/8/2013) malam.
Hamidah menambahkan, Kompolnas tidak fokus pada masalah tersebut tapi pada dugaan keterlibatan Kompol A dalam kematian Sisca. Kesimpulan sementara, perwira yang bertugas di Bidhumas Polda Jabar itu tidak terkait dengan kasus itu.
"Kita transparan. Tidak ada yang ditutupi, tidak ada rekayasa,"kata Hamidah yang datang dengan didamping dua komisioner lainnya, Edi S Hasibuan dan M Nasser.
Ulah Kompol A mengirim anak buah untuk memantau Sisca terungkap berdasarkan keterangan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno. "Kompol A menyuruh anak buahnya mengamati korban. Satpam di kompleks itu mengakui. Anak buah Kompol A berpangkat bintara inisial EE," jelas Sutarno di kantornya, Selasa (13/8) lalu.
Sisca diketahui sudah menjauh dari Kompol A yang sudah beristri. Tapi Kompol A tak mau putus. Untuk menghindari, Sisca bahkan sampai pindah kos 3 kali.
"Sudah lama anak buahnya disuruh mengamati Sisca," jelas Sutarno.
Sutarno menegaskan, tindakan Kompol tidak ada kaitan dengan kematian Sisca. Dalam pemeriksaaan, kasus itu murni penjambretan. Dua pelaku telah diamankan dan diproses
Kompol A diketahui mengirimkan 2 anak buah memantau Sisca Yofie (34). Berdasar penelusuran Kompolnas, tindakan itu tak bertujuan negatif.
"Menurut keterangan Kompol A, itu hanya bentuk perhatian, memberi perlindungan jarak jauh," kata komisioner Kompolnas Hamidah Abdurachman di Mapolda Jabar, Jumat (16/8/2013) malam.
Hamidah menambahkan, Kompolnas tidak fokus pada masalah tersebut tapi pada dugaan keterlibatan Kompol A dalam kematian Sisca. Kesimpulan sementara, perwira yang bertugas di Bidhumas Polda Jabar itu tidak terkait dengan kasus itu.
"Kita transparan. Tidak ada yang ditutupi, tidak ada rekayasa,"kata Hamidah yang datang dengan didamping dua komisioner lainnya, Edi S Hasibuan dan M Nasser.
Ulah Kompol A mengirim anak buah untuk memantau Sisca terungkap berdasarkan keterangan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno. "Kompol A menyuruh anak buahnya mengamati korban. Satpam di kompleks itu mengakui. Anak buah Kompol A berpangkat bintara inisial EE," jelas Sutarno di kantornya, Selasa (13/8) lalu.
Sisca diketahui sudah menjauh dari Kompol A yang sudah beristri. Tapi Kompol A tak mau putus. Untuk menghindari, Sisca bahkan sampai pindah kos 3 kali.
"Sudah lama anak buahnya disuruh mengamati Sisca," jelas Sutarno.
Sutarno menegaskan, tindakan Kompol tidak ada kaitan dengan kematian Sisca. Dalam pemeriksaaan, kasus itu murni penjambretan. Dua pelaku telah diamankan dan diproses
Quote:
Periksa 8 Saksi, Polda Jabar Siap Sidang Kompol A Terkait Sisca
Polda Jabar telah memeriksa Kompol Albertus Eko Rudi, perwira yang pernah punya hubungan khusus dengan Sisca Yofie. 8 Saksi diperiksa. Sidang disiplin siap digelar.
"Sudah diperiksa hubungannya sejak kapan, dimana. Kira-kira minggu depan, berkas selesai. Atas saran bidang hukum, 2-3 minggu lagi sidang pelanggaran disiplin digelar," kata Kabidhumas Polda Jabar Kombes Martinus Sitompul usai menemui Kompolnas di Mapolda Jabar, Jumat (16/8/2013) malam.
Martinus menyebutkan pihaknya sudah memeriksa barang bukti berupa foto, surat, dan lain-lain. Atas dasar itu, ada dugaan pelanggaran disiplin oleh Kompol A.
"Tapi kita lakukan azas praduga tak bersalah," katanya.
Soal sanksi, Martinus menyebut ada beragam tingkatan. Mulai dari teguran tertulis, mutasi hingga pembebasan jabatan. "Nanti dicari mana yang paas. Bisa satu atau kumulatif," tegasnya.
Saat ini, Kompol Albertus bertugas seperti biasa. Martinus membenarkan keterangan Kompolnas yang menyatakan Kompol A shock. "Wajar kalau ada perasaan bersalah," katanya.
Dalam menelusir kasus pembunuhan Sisca, Kompolnas yang diwakili 3 komisioner, Edi S Hasibuan, Hamidah Abdurachman, dan M Nasser, mengunjungi RS Hasan Sadikin, lokasi kejadian di Jl Cipedes Tengah, bertemu pelaku pembunuhan, dan berdialog dengan Kompol A di Polda Jabar. Mengenai apakah Sisca diseret pelaku atau terseret motor, mereka akan menyimpulkannya 2-3 hari mendatang.
Polda Jabar telah memeriksa Kompol Albertus Eko Rudi, perwira yang pernah punya hubungan khusus dengan Sisca Yofie. 8 Saksi diperiksa. Sidang disiplin siap digelar.
"Sudah diperiksa hubungannya sejak kapan, dimana. Kira-kira minggu depan, berkas selesai. Atas saran bidang hukum, 2-3 minggu lagi sidang pelanggaran disiplin digelar," kata Kabidhumas Polda Jabar Kombes Martinus Sitompul usai menemui Kompolnas di Mapolda Jabar, Jumat (16/8/2013) malam.
Martinus menyebutkan pihaknya sudah memeriksa barang bukti berupa foto, surat, dan lain-lain. Atas dasar itu, ada dugaan pelanggaran disiplin oleh Kompol A.
"Tapi kita lakukan azas praduga tak bersalah," katanya.
Soal sanksi, Martinus menyebut ada beragam tingkatan. Mulai dari teguran tertulis, mutasi hingga pembebasan jabatan. "Nanti dicari mana yang paas. Bisa satu atau kumulatif," tegasnya.
Saat ini, Kompol Albertus bertugas seperti biasa. Martinus membenarkan keterangan Kompolnas yang menyatakan Kompol A shock. "Wajar kalau ada perasaan bersalah," katanya.
Dalam menelusir kasus pembunuhan Sisca, Kompolnas yang diwakili 3 komisioner, Edi S Hasibuan, Hamidah Abdurachman, dan M Nasser, mengunjungi RS Hasan Sadikin, lokasi kejadian di Jl Cipedes Tengah, bertemu pelaku pembunuhan, dan berdialog dengan Kompol A di Polda Jabar. Mengenai apakah Sisca diseret pelaku atau terseret motor, mereka akan menyimpulkannya 2-3 hari mendatang.
Quote:
Ini Kondisi Rambut Sisca versi Dokter Forensik
Kebenaran rambut Sisca Yofie yang disebut masuk kedalam gear motor masih menjadi teka-teki masyarakat. Lalu apa jawaban dari dokter forensik mengenai hal tersebut.
Kepala Bagian Forensik RS Hasan Sadikin, Noorman Herryadi, mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan terhadap fisik korban pihaknya menemukan adanya potongan pada bagian rambut.
"Patahan itu memang ada. Bagian yang terpotong itu rambut belakang," kata Noorman, Kamis (15/8/2013).
Ditanya seberapa banyak bagian yang terpotong, Noorman mengatakan cukup banyak. "Ya lumayan. Soalnya luas juga," terangnya.
Disinggung apakah selain dipotong ada rambut korban yang terlepas, Noorman memastikan hal tersebut tidak ada.
"Tidak ada rambut yang lepas. Untuk kulit (kepala) juga tidak ada yang terkelupas," katanya.
Noorman juga mengaku tidak menemukan bekas rudapaksaan dan cairan sperma laki-laki pada tubuh korban.
Kebenaran rambut Sisca Yofie yang disebut masuk kedalam gear motor masih menjadi teka-teki masyarakat. Lalu apa jawaban dari dokter forensik mengenai hal tersebut.
Kepala Bagian Forensik RS Hasan Sadikin, Noorman Herryadi, mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan terhadap fisik korban pihaknya menemukan adanya potongan pada bagian rambut.
"Patahan itu memang ada. Bagian yang terpotong itu rambut belakang," kata Noorman, Kamis (15/8/2013).
Ditanya seberapa banyak bagian yang terpotong, Noorman mengatakan cukup banyak. "Ya lumayan. Soalnya luas juga," terangnya.
Disinggung apakah selain dipotong ada rambut korban yang terlepas, Noorman memastikan hal tersebut tidak ada.
"Tidak ada rambut yang lepas. Untuk kulit (kepala) juga tidak ada yang terkelupas," katanya.
Noorman juga mengaku tidak menemukan bekas rudapaksaan dan cairan sperma laki-laki pada tubuh korban.
Quote:
Saat Diseret, Pelaku Pegang Tangan Sisca Bukan Rambut
Meninggalnya Sisca Yofie masih terus menjadi misteri. Salah seorang saksi mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan. Saksi mata tersebut mengaku melihat aksi sadis pelaku saat menyeret Sisca dari jarak sekitar tiga meter.
Salah seorang warga Memet (bukan nama sebenarnya) menceritakan, awalnya usai buka puasa dia bersama dua orang lainnya mengobrol di depan rumah.
"Pas ngobrol saya denger suara motor gandeng (bising), kira-kira 3-5 meter di depan saya. Mata saya fokus ke belakang dan melihat boneka awalnya, namun pas lihat mukanya ternyata seorang perempuan," tutur Memet saat ditemui di rumahnya, Jumat (16/8/2013).
Dia menceritakan, saat kejadian pelaku yang duduk di belakang (Wawan-red) memegang tangan korban, bukan memegang rambutnya. Saat itu posisi korban berada di samping kanan, bukan di samping kiri tempat gear motor berada. Rumah saksi berjarak 250 sampai 300 meter dari kosan korban.
"Itu jelas, soalnya keliatan sekali. Pas saya sadar itu perempuan saya langsung teriak 'Woy woy eta jelema digugusur kitu (woy woy itu orang diseret gitu), namun motor langsung tancap gas," katanya.
Lantaran bisingnya suara motor, istrinya yang sedang sakit pun langsung keluar rumah dan sempat melontarkan umpatan.
Ditanya apakah saat itu kondisi korban sudah berlumuran darah, Memet memastikan jika wajah korban bersih dan baju korban belum serusak seperti saat ditemukan di lokasi tempat tergeletaknya Sisca.
"Pelaku memegang tangan, jadi pas itu keliatan wajah korban noleh ke kiri ke arah saya. Pas dilihat gak ada bekas darah, masih bersih dan wajah korban saat itu tidak menyentuh tanah," bebernya.
Memet menduga, pelaku sempat berhenti di sekitar jalan menuju TKP dan mengganti posisinya dengan tangan kiri untuk menyeret korban. "Soalnya pas saya liat pegang tangan korban pakai tangan kanan, tapi pas rekaman CCTV posisinya sudah berubah pakai tangan kiri," terangnya.
Meninggalnya Sisca Yofie masih terus menjadi misteri. Salah seorang saksi mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan. Saksi mata tersebut mengaku melihat aksi sadis pelaku saat menyeret Sisca dari jarak sekitar tiga meter.
Salah seorang warga Memet (bukan nama sebenarnya) menceritakan, awalnya usai buka puasa dia bersama dua orang lainnya mengobrol di depan rumah.
"Pas ngobrol saya denger suara motor gandeng (bising), kira-kira 3-5 meter di depan saya. Mata saya fokus ke belakang dan melihat boneka awalnya, namun pas lihat mukanya ternyata seorang perempuan," tutur Memet saat ditemui di rumahnya, Jumat (16/8/2013).
Dia menceritakan, saat kejadian pelaku yang duduk di belakang (Wawan-red) memegang tangan korban, bukan memegang rambutnya. Saat itu posisi korban berada di samping kanan, bukan di samping kiri tempat gear motor berada. Rumah saksi berjarak 250 sampai 300 meter dari kosan korban.
"Itu jelas, soalnya keliatan sekali. Pas saya sadar itu perempuan saya langsung teriak 'Woy woy eta jelema digugusur kitu (woy woy itu orang diseret gitu), namun motor langsung tancap gas," katanya.
Lantaran bisingnya suara motor, istrinya yang sedang sakit pun langsung keluar rumah dan sempat melontarkan umpatan.
Ditanya apakah saat itu kondisi korban sudah berlumuran darah, Memet memastikan jika wajah korban bersih dan baju korban belum serusak seperti saat ditemukan di lokasi tempat tergeletaknya Sisca.
"Pelaku memegang tangan, jadi pas itu keliatan wajah korban noleh ke kiri ke arah saya. Pas dilihat gak ada bekas darah, masih bersih dan wajah korban saat itu tidak menyentuh tanah," bebernya.
Memet menduga, pelaku sempat berhenti di sekitar jalan menuju TKP dan mengganti posisinya dengan tangan kiri untuk menyeret korban. "Soalnya pas saya liat pegang tangan korban pakai tangan kanan, tapi pas rekaman CCTV posisinya sudah berubah pakai tangan kiri," terangnya.
Quote:
Kapolda Jabar Perintahkan Penyidik Gunakan Lie Detector
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suhardi Alius, meminta Polrestabes Bandung menuntaskan pengungkapan kasus pembunuhan Sisca Yofie. Dia pun meminta Polrestabes Bandung menggunakan alat pendeteksi kebohongan atau lie detector.
"Saya minta didatangkan lie detector untuk memastikan pengakuan tersangka," ujar Suhardi di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (16/8/2013).
Alat tersebut digunakan untuk proses pemeriksaan tersangka dan memastikan kebenaran keterangan mereka.
Sementara hari ini, Kompolnas akan datang ke Bandung untuk mempertanyakan kasus tersebut. Suhardi mengaku sengaja mengundang Kompolnas agar kasus itu segera terungkap.
"Saya persilahkan Kompolnas ketemu Kapolrestabes (Bandung) dan bertemu tersangka juga," jelas Suhardi.
Namun dia membantah kedatangan Kompolnas terkait dengan dugaan keterlibatan Kompol Albertus dalam kasus itu. "Kita tidak boleh berasumsi, harus fakta yuridis" tegasnya.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suhardi Alius, meminta Polrestabes Bandung menuntaskan pengungkapan kasus pembunuhan Sisca Yofie. Dia pun meminta Polrestabes Bandung menggunakan alat pendeteksi kebohongan atau lie detector.
"Saya minta didatangkan lie detector untuk memastikan pengakuan tersangka," ujar Suhardi di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (16/8/2013).
Alat tersebut digunakan untuk proses pemeriksaan tersangka dan memastikan kebenaran keterangan mereka.
Sementara hari ini, Kompolnas akan datang ke Bandung untuk mempertanyakan kasus tersebut. Suhardi mengaku sengaja mengundang Kompolnas agar kasus itu segera terungkap.
"Saya persilahkan Kompolnas ketemu Kapolrestabes (Bandung) dan bertemu tersangka juga," jelas Suhardi.
Namun dia membantah kedatangan Kompolnas terkait dengan dugaan keterlibatan Kompol Albertus dalam kasus itu. "Kita tidak boleh berasumsi, harus fakta yuridis" tegasnya.
Quote:
Kompolnas Pastikan Rambut Sisca Terlilit Gir Motor
![[HOT] Berita Terbaru Tentang Siska](https://dl.kaskus.id/img./content/2013/08/16/526/850803/yd6fLHNdur.jpg)
Anggota Kompolnas, Hamidah Habudarahman, memastikan rambut Sisca Yofie saat kejadian terlilit gir sepeda motor yang dikendarai pelaku. Kepastian tersebut diperoleh berdasarkan keterangan dua pelaku Wawan dan Ade.
"Bahwa memang korban terlilit dan di sinilah (Jalan Cipedes Tengah) kemudian posisi pelaku memotong rambutnya. Kemudian korban ini lepas dari lilitan motor dan kemudian ditinggalkan," jelas Hamidah saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (16/8/2013).
Dia menyatakan telah meminta keterangan kedua pelaku secara terpisah untuk memastikan kebenaran infomasi tersebut. Wawan dan Ade tetap mengatakan jika rambut korban terlilit dan bukan sengaja diseret.
"Iya kita percaya karena mereka (Wawan dan Ade) diperiksa secara terpisah, keterangannya sama, dan sudah diperiksa dengan lie detector. Semuanya ada sinkronisasi antara keduanya," katanya.
Ditanya mengenai adanya perbedaan antara keterangan polisi dan saksi mengenai terseret atau diseretnya Sisca, Hamidah mengaku akan mendalami hal tersebut.
"Makanya saya katakan ini baru temuan kita hari ini. Nanti bagaimana kesimpulan Kompolnas, tentu itu setelah kami mendapat semua datanya," bebernya.
Dia menambahkan, hal tersebut baru kesimpulan awal yang perlu didalami melalui keterangan-keterangan lain dan hasil Laboratorium Forensik. Dengan tindak lanjut tersebut pihaknya akan mendapat gambaran lengkap mengenai kebenaran rambut korban benar-benar terlilit gir motor atau tidak.
"Jadi nanti apakah betul korban ini jatuh saat terlepas dari pegangan, kemudian oleng ke kiri kemudian pada saat itu kepalanya terbentur gir motor dan terlilit atau tidak," terangnya.
Kompolnas akan membeberkan hasil penyelidikannya pada dua hingga tiga hari lagi.
![[HOT] Berita Terbaru Tentang Siska](https://dl.kaskus.id/img./content/2013/08/16/526/850803/yd6fLHNdur.jpg)
Anggota Kompolnas, Hamidah Habudarahman, memastikan rambut Sisca Yofie saat kejadian terlilit gir sepeda motor yang dikendarai pelaku. Kepastian tersebut diperoleh berdasarkan keterangan dua pelaku Wawan dan Ade.
"Bahwa memang korban terlilit dan di sinilah (Jalan Cipedes Tengah) kemudian posisi pelaku memotong rambutnya. Kemudian korban ini lepas dari lilitan motor dan kemudian ditinggalkan," jelas Hamidah saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (16/8/2013).
Dia menyatakan telah meminta keterangan kedua pelaku secara terpisah untuk memastikan kebenaran infomasi tersebut. Wawan dan Ade tetap mengatakan jika rambut korban terlilit dan bukan sengaja diseret.
"Iya kita percaya karena mereka (Wawan dan Ade) diperiksa secara terpisah, keterangannya sama, dan sudah diperiksa dengan lie detector. Semuanya ada sinkronisasi antara keduanya," katanya.
Ditanya mengenai adanya perbedaan antara keterangan polisi dan saksi mengenai terseret atau diseretnya Sisca, Hamidah mengaku akan mendalami hal tersebut.
"Makanya saya katakan ini baru temuan kita hari ini. Nanti bagaimana kesimpulan Kompolnas, tentu itu setelah kami mendapat semua datanya," bebernya.
Dia menambahkan, hal tersebut baru kesimpulan awal yang perlu didalami melalui keterangan-keterangan lain dan hasil Laboratorium Forensik. Dengan tindak lanjut tersebut pihaknya akan mendapat gambaran lengkap mengenai kebenaran rambut korban benar-benar terlilit gir motor atau tidak.
"Jadi nanti apakah betul korban ini jatuh saat terlepas dari pegangan, kemudian oleng ke kiri kemudian pada saat itu kepalanya terbentur gir motor dan terlilit atau tidak," terangnya.
Kompolnas akan membeberkan hasil penyelidikannya pada dua hingga tiga hari lagi.
Quote:
Saat Kejadian, Albertus Berada 2 KM dari Lokasi Penemuan Sisca
Kompol Albertus berada di jarak tidak lebih dari tiga kilometer dari lokasi penemuan tubuh Sisca saat peristiwa penjambretan yang berujung kematian manager salah satu perusahaan itu terjadi.
Dari informasi yang dihimpun, saat kejadian Albertus tengah berada di Hotel Majesty, di Jalan Surya Sumatri atau sekitar dua kilometer dari Jalan Cipedas Tengah, tempat Sisca ditemukan dalam kondisi sekarat pada Senin, 5 Agustus petang. Estimasi jarak itu berdasarkan peta online Google Map di smartphone.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul membenarkan hal tersebut. Menurutnya, saat kejadian Albertus tengah berada di salah satu hotel bersama keluarganya. "Saat kejadian (5 Agustus) Kompol A sedang bersama istrinya di sebuah hotel," kata Martinus.
Namun, untuk saat ini pihaknya memastikan belum ada bukti atau fakta yang mengarah keterlibatan Albertus dalam kasus penjambretan yang menyebabkan tewasnya Sisca. "Kompol A dan korban itu sejak September 2012 sudah tidak lagi berhubungan dan berkomunikasi," jelasnya.
Saat ini Kompol Albertus yang sebelumnya bertugas di Ditreskrimsus Polda Jabar tengah bertugas untuk promosi jabatan AKBP di Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Jabar sejak 15 Juli 2013.
Kompol Albertus berada di jarak tidak lebih dari tiga kilometer dari lokasi penemuan tubuh Sisca saat peristiwa penjambretan yang berujung kematian manager salah satu perusahaan itu terjadi.
Dari informasi yang dihimpun, saat kejadian Albertus tengah berada di Hotel Majesty, di Jalan Surya Sumatri atau sekitar dua kilometer dari Jalan Cipedas Tengah, tempat Sisca ditemukan dalam kondisi sekarat pada Senin, 5 Agustus petang. Estimasi jarak itu berdasarkan peta online Google Map di smartphone.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul membenarkan hal tersebut. Menurutnya, saat kejadian Albertus tengah berada di salah satu hotel bersama keluarganya. "Saat kejadian (5 Agustus) Kompol A sedang bersama istrinya di sebuah hotel," kata Martinus.
Namun, untuk saat ini pihaknya memastikan belum ada bukti atau fakta yang mengarah keterlibatan Albertus dalam kasus penjambretan yang menyebabkan tewasnya Sisca. "Kompol A dan korban itu sejak September 2012 sudah tidak lagi berhubungan dan berkomunikasi," jelasnya.
Saat ini Kompol Albertus yang sebelumnya bertugas di Ditreskrimsus Polda Jabar tengah bertugas untuk promosi jabatan AKBP di Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Jabar sejak 15 Juli 2013.
Quote:
Saksi: Sisca Mengaku Kompol Albertus Kasar & Suka Meneror
Jauh sebelum kejadian penjambretan yang menyebabkan Sisca Yofie meninggal dunia, pemilik kosan pernah dimintai untuk tidak memperbolehkan Kompol Albertus menemui dirinya.
Salah seorang keluarga pemilik kos, Rudi Artur, mengatakan, Sisca sudah lama pernah berpesan jika ada orang yang mencarinya agar tidak diperbolehkan masuk.
“Udah lama pernah pesen, kalau ada orang perwira polisi jangan disuruh masuk. Pesen itu disampaikannya berulang-ulang,”kata Rudi kepada wartawan.
Dari pengakuan Sisca, perwira yang belakangan diketahui adalah Kompol Albertus Eko Budiarto tersebut sering mengejar dirinya.
Tidak hanya mengejar, menurut pengakuan Sisca, Albertus pun dianggapnya seoerang pria yang kasar karena suka menempeleng. “Jadi katanya Sisca suka was-was karena sering di teror dan di telefonin,” bebernya.
Rudi pun pernah menyarankan agar Sisca melapor pada atasan Albertus, namun jawaban yang diberi atasan Albertus tidak memuaskan Sisca. “Bilangnya urusan yang begituan enggak usah diperpanjang,” ucap Rudi menirukan omongan Sisca.
Hingga kini, Kompol Albertus sendiri telah menjalani pemeriksaan di Bid Propam Polda Jabar akibat pelanggaran disiplin imbas dari hubungannya dengan Sisca. Dan rencananya, kasus yang menyeret perwira polisi yang sudah berisitri tersebut akan segera disidangkan.
Jauh sebelum kejadian penjambretan yang menyebabkan Sisca Yofie meninggal dunia, pemilik kosan pernah dimintai untuk tidak memperbolehkan Kompol Albertus menemui dirinya.
Salah seorang keluarga pemilik kos, Rudi Artur, mengatakan, Sisca sudah lama pernah berpesan jika ada orang yang mencarinya agar tidak diperbolehkan masuk.
“Udah lama pernah pesen, kalau ada orang perwira polisi jangan disuruh masuk. Pesen itu disampaikannya berulang-ulang,”kata Rudi kepada wartawan.
Dari pengakuan Sisca, perwira yang belakangan diketahui adalah Kompol Albertus Eko Budiarto tersebut sering mengejar dirinya.
Tidak hanya mengejar, menurut pengakuan Sisca, Albertus pun dianggapnya seoerang pria yang kasar karena suka menempeleng. “Jadi katanya Sisca suka was-was karena sering di teror dan di telefonin,” bebernya.
Rudi pun pernah menyarankan agar Sisca melapor pada atasan Albertus, namun jawaban yang diberi atasan Albertus tidak memuaskan Sisca. “Bilangnya urusan yang begituan enggak usah diperpanjang,” ucap Rudi menirukan omongan Sisca.
Hingga kini, Kompol Albertus sendiri telah menjalani pemeriksaan di Bid Propam Polda Jabar akibat pelanggaran disiplin imbas dari hubungannya dengan Sisca. Dan rencananya, kasus yang menyeret perwira polisi yang sudah berisitri tersebut akan segera disidangkan.
Nah ini yang ditunggu-tunggu...
Quote:
Kasus Sisca, Kompolnas Akan Dalami Kemungkinan Istri Kompol A Terlibat
Kompolnas akan mendalami kasus pembunuhan Sisca Yofie (34). Termasuk memeriksa Kompol A dan kemungkinan keterlibatan peran istrinya dalam kasus tersebut.
Hal itu disampaikan Hamidah usai mendatangi Polrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Jumat (16/8/2013). Ia menyatakan belum bisa memberikan kesimpulan soal keterlibatan Kompol A karena baru akan memeriksa Kompol A di Polda Jabar.
"Soal Kompol A itu nanti ya, kalau sudah selesai di Polda," kata Hamidah.
Sebelumnya, polisi telah menyatakan Kompol A tidak ada hubungannya dengan pembunuhan Sisca. Kalaupun bukan Kompol A yang terlibat, mungkinkah istri A yang melakukannya akibat cemburu?
"Ya, itu juga akan kita dalami. Tentu kemungkinan itu pasti ada. Karena saya tidak mau kasus ini jadi kasus serba kebetulan. Kebetulan jatuh, kebetulan kelilit motor, kebetulan ada hubungan," katanya.
Setelah dari Polrestabes, Kompolnas melanjutkan mendatangi lokasi kejadian dan Polda Jabar. Hingga saat ini, ketiga anggota komisioner berada di lantai II Mapolda Jabar, di ruang Kapolda Jabar untuk meminta keterangan Kompol A.
Kompolnas akan mendalami kasus pembunuhan Sisca Yofie (34). Termasuk memeriksa Kompol A dan kemungkinan keterlibatan peran istrinya dalam kasus tersebut.
Hal itu disampaikan Hamidah usai mendatangi Polrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Jumat (16/8/2013). Ia menyatakan belum bisa memberikan kesimpulan soal keterlibatan Kompol A karena baru akan memeriksa Kompol A di Polda Jabar.
"Soal Kompol A itu nanti ya, kalau sudah selesai di Polda," kata Hamidah.
Sebelumnya, polisi telah menyatakan Kompol A tidak ada hubungannya dengan pembunuhan Sisca. Kalaupun bukan Kompol A yang terlibat, mungkinkah istri A yang melakukannya akibat cemburu?
"Ya, itu juga akan kita dalami. Tentu kemungkinan itu pasti ada. Karena saya tidak mau kasus ini jadi kasus serba kebetulan. Kebetulan jatuh, kebetulan kelilit motor, kebetulan ada hubungan," katanya.
Setelah dari Polrestabes, Kompolnas melanjutkan mendatangi lokasi kejadian dan Polda Jabar. Hingga saat ini, ketiga anggota komisioner berada di lantai II Mapolda Jabar, di ruang Kapolda Jabar untuk meminta keterangan Kompol A.
Quote:
Ternyata Polisi Datang 1,5 Jam Setelah Sisca Tergeletak
Warga sekitar lokasi tempat Sisca Yofie tergeletak dan berlumuran darah di Jalan Cipedes Tengah, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, dibuat kecewa oleh kinerja aparat Kepolisian.
Hal tersebut didasari keterlambatan datangnya petugas Kepolisian yang baru tiba sekira 1,5 jam setelah tubuh Sisca tergeletak usai ditinggal pelaku.
"Saya sesalkan kinerja polisi. Itu korban (Sisca) sejam lebih dibiarin dan masih hidup. Warga nggak ada yang berani angkat, cuma saya inisiatif buat membalikkan badannya yang telungkup jadi terlentang," kata Reza salah sorang saksi mata, Jumat (16/8/2013).
Lama tak kunjung datang, warga pun memberanikan diri untuk membawa korban dengan menggunakan sebuah mobil bak terbuka.
"Nah pas setengah jalan, dari depan datang polisi dan di belakangnya ada ambulans, namun korban tetap dibawa pakai mobil bak terbuka sampai di UGD RS Hasan Sadikin," bebernya.
Reza menilai, jika Sisca cepat ditolong bukan tidak mungkin nyawanya akan tertolong. "Ya, saya sesalkan itu kenapa polisi nggak datang cepat," tukasnya.
Warga sekitar lokasi tempat Sisca Yofie tergeletak dan berlumuran darah di Jalan Cipedes Tengah, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, dibuat kecewa oleh kinerja aparat Kepolisian.
Hal tersebut didasari keterlambatan datangnya petugas Kepolisian yang baru tiba sekira 1,5 jam setelah tubuh Sisca tergeletak usai ditinggal pelaku.
"Saya sesalkan kinerja polisi. Itu korban (Sisca) sejam lebih dibiarin dan masih hidup. Warga nggak ada yang berani angkat, cuma saya inisiatif buat membalikkan badannya yang telungkup jadi terlentang," kata Reza salah sorang saksi mata, Jumat (16/8/2013).
Lama tak kunjung datang, warga pun memberanikan diri untuk membawa korban dengan menggunakan sebuah mobil bak terbuka.
"Nah pas setengah jalan, dari depan datang polisi dan di belakangnya ada ambulans, namun korban tetap dibawa pakai mobil bak terbuka sampai di UGD RS Hasan Sadikin," bebernya.
Reza menilai, jika Sisca cepat ditolong bukan tidak mungkin nyawanya akan tertolong. "Ya, saya sesalkan itu kenapa polisi nggak datang cepat," tukasnya.
Bonus Berita:
Quote:
Aura Mistik Muncul Pasca-Kematian Sisca Yofie
![[HOT] Berita Terbaru Tentang Siska](https://dl.kaskus.id/img./content/2013/08/15/526/850157/1VHHmXScUE.jpg)
Pasca-tewasnya Sisca Yofie di Jalan Cipedes Tengah, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Senin, 5 Agustus, kisah mistik muncul dan menjadi buah bibir warga sekitar penemuan jenazah wanita berparas ayu itu.
Salah seorang warga Cipedes Tengah, Reza (30), menuturkan, setelah kejadian muncul cerita-cerita mistik dari warga sekitar. Terlebih warga yang berdekatan dengan lokasi tepatnya dekat Lapangan Abra.
"Ada yang bilang pernah lihat kaki tanpa badan, ada juga yang mendengar suara perempuan nangis bahkan ada juga yang lihat penampakan (Sisca)," kata Reza saat ditemui di sekitar TKP, Kamis (15/8/2013).
Tidak hanya itu, bau amis darah Sisca masih tercium hingga tiga hari setelah kejadian. "Kayanya banyak yang takut. Soalnya pas malam takbiran biasanya ramai, tiba-tiba jadi sepi," tuturnya.
Reza yang ikut menggotong jasad Sisca pun merasa selalu diikuti oleh arwah korban. Tidak sampai di situ, Reza pun sempat sakit beberapa saat setelah kejadian.
Di tempat yang sama kakak Reza, Ade, mengaku. sempat tak sadarkan diri sesaat setelah melihat tubuh korban yang berlumuran darah.
"Habis lihat saya nggak kuat dan langsung pulang. Pas menyusui anak, tiba-tiba saya nggak sadar dan kata suami saya seperti orang yang lagi ngobrol," tuturnya.
Di saat tak sadarkan diri itu, Ade merasa kesakitan dan tidak bisa bergerak. Tiba-tiba dia juga mendengar suara bisikan.
"Dia bilang, 'Ibu kenapa nggak tolongin saya'. Saya jawab, 'Saya nggak nolongin karena saya kira boneka'. Pas saya balik nanya, 'kamu namanya siapa', dia langsung nangis," bebernya.
Dialog imajiner itu seketika berhenti saat sang suami menyadarkannya bersamaan dengan tangisan bayi dalam gendongannya.
![[HOT] Berita Terbaru Tentang Siska](https://dl.kaskus.id/img./content/2013/08/15/526/850157/1VHHmXScUE.jpg)
Pasca-tewasnya Sisca Yofie di Jalan Cipedes Tengah, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Senin, 5 Agustus, kisah mistik muncul dan menjadi buah bibir warga sekitar penemuan jenazah wanita berparas ayu itu.
Salah seorang warga Cipedes Tengah, Reza (30), menuturkan, setelah kejadian muncul cerita-cerita mistik dari warga sekitar. Terlebih warga yang berdekatan dengan lokasi tepatnya dekat Lapangan Abra.
"Ada yang bilang pernah lihat kaki tanpa badan, ada juga yang mendengar suara perempuan nangis bahkan ada juga yang lihat penampakan (Sisca)," kata Reza saat ditemui di sekitar TKP, Kamis (15/8/2013).
Tidak hanya itu, bau amis darah Sisca masih tercium hingga tiga hari setelah kejadian. "Kayanya banyak yang takut. Soalnya pas malam takbiran biasanya ramai, tiba-tiba jadi sepi," tuturnya.
Reza yang ikut menggotong jasad Sisca pun merasa selalu diikuti oleh arwah korban. Tidak sampai di situ, Reza pun sempat sakit beberapa saat setelah kejadian.
Di tempat yang sama kakak Reza, Ade, mengaku. sempat tak sadarkan diri sesaat setelah melihat tubuh korban yang berlumuran darah.
"Habis lihat saya nggak kuat dan langsung pulang. Pas menyusui anak, tiba-tiba saya nggak sadar dan kata suami saya seperti orang yang lagi ngobrol," tuturnya.
Di saat tak sadarkan diri itu, Ade merasa kesakitan dan tidak bisa bergerak. Tiba-tiba dia juga mendengar suara bisikan.
"Dia bilang, 'Ibu kenapa nggak tolongin saya'. Saya jawab, 'Saya nggak nolongin karena saya kira boneka'. Pas saya balik nanya, 'kamu namanya siapa', dia langsung nangis," bebernya.
Dialog imajiner itu seketika berhenti saat sang suami menyadarkannya bersamaan dengan tangisan bayi dalam gendongannya.
Yang minat dengan foto / video saat sisca sekarat dan saat divisum, silahkan pm aneatau langsung lihat thread ane disini (yang gak kuat jangan dilihat, dan mohon jangan disave/republish demi menghargai kerabat korban)
Kalau ane pribadi, percaya apa menurut filling dan intuisi ane, bahwa dalang pelakunya adalah......... (silahkan baca thread lagi ya)
PEMBUNUHAN BERDASARKAN DENDAM, PASTI PELAKUNYA (EKSEKUTOR ataupun BIANG) ADALAH:
1. AYAH
2. OM
3. PEMILIK/KELUARGA PEMILIK TEMPAT TINGGAL
4. ORANG PERNAH DEKAT/TERDEKAT DIHATINYA
Menurut agan??
Diubah oleh deadface 17-08-2013 15:49
0
9.3K
Kutip
77
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan