"Menculik" Megawati Soekarnoputri

AKTOR senior Roy Marten gelisah dengan kondisi bangsa Indonesia yang tingkat kesejahteraannya masih jauh dari harapan.

Menurutnya, kemerdekaan Indonesia saat ini hanya sebatas kemerdekaan yang penuh kepura-puraan.

Itulah yang digambarkan Roy dalam pergelaran sandiwara Tugu Proklamasi, Jumat (16/8) pagi yang bertema penculikan mantan Presiden RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Pementasan tersebut merupakan replika sejarah ketika 16 Agustus 1945, pemuda "menculik" Soekarno ke Rengasdengklok, Karawang.

"Kita merdeka pura-pura, kita masih setengah merdeka. Tugas kita bersama membuat negeri ini merdeka. Merdeka !" teriak ayah dari Gading Marten itu, di awal pementasan.

Melalui pementasan ini, Roy mengingatkan pentingnya pemimpin yang mampu memikirkan Indonesia untuk jangka panjang ke depan, bukan terpenjara oleh kepentingan pribadi dan golongan.

Dalam pementasan ini, ada adegan Megawati Soekarno Putri diculik untuk mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sebagai calon presiden RI.

“Ini replika sejarah pada 16 Agustus 1945 lalu saat Soekarno diculik oleh segerombolan pemuda. Cerita Sejarah yg menjadi bagian dari kemerdekaan negeri ini," ungkap Astrid selaku panitia acara

http://m.tabloidbintang.com/content/...arnoputri.html

Jokowi Satria Piningit yang layak Jadi Presiden di 2014

SECARA terbuka aktor senior Roy Marten menganggap permasalahan bangsa ini sudah ada pada titik mengkhawatirkan.

Karenanya, momen Pemilu 2014 tahun depan seharusnya menjadi kesempatan untuk secara serius memikirkan kepemimpinan nasional dengan memilih presiden yang terbaik dari semua calon yang ada.

Ayah Gading Marten itu meyakinkan, presiden yang harus dipilih di pemilu 2014 tidak hanya yang pandai berorasi dan menebar janji, tapi juga mengerti betul penderitaan masyarakat.

"2014 kita melakukan pesta demokrasi, tapi calon-calon presiden kita sudah tahu kapasitasnya, 4L, lo lagi lo lagi," ungkap Roy, di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (16/8).

Roy rupanya punya calon sendiri. Dia punya keyakinan, tak ada pemimpin di 2014 nanti yang lebih dipercaya selain Gubernur DIK Jakarta Joko Widodo. Pengalaman mantan Wali Kota Solo itu katanya sudah terbukti, dari Solo sampai Jakarta.

Bahkan, aktor yang menjadi idola banyak remaja di era 70-80an itu tak segan mengatakan Jokowi sebagai Satria Piningit yang mampu menyelamatkan kapal besar Indonesia.

"Tiba-tiba kita lihat seorang tokoh Satria Piningit, namanya Jokowi," ucapnya. "Sandang, papan, pangan, pendidikan, dan kesejahteraan, itu yang kita perjuangkan," tandas Roy Marten.

http://m.tabloidbintang.com/content/...n-di-2014.html




nah itulah aksi parado dan teaterikal "menculik megawati" dan ini sekaligus membuktikan bahwa gerakan rakyat untuk mendukung Jokowi Presiden 2014 itu semakin kuat dan nyata. dan inilah embrio awal pergerakan massif rakyat untuk perubahan. gerakan rakyat untuk Indonesia Baru.

salam Jokowi Presiden