Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui penggunaan jasa para relawan Ahok Center karena tidak bisa mempercayai staf bawahannya di lapangan.

Dia melihat adanya permainan jual beli rusun dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rusun di Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah (Pemda) DKI.

Kondisi ini membuat dirinya melimpahkan semua pengawasan dan pendistribusian barang-barang hasil bantuan corporate social responsibility (CSR) kepada relawan Ahok Center.

Namun dengan berkembangnya pemberitaan Ahok Center menjadi mitra kerja untuk mengelola CSR pengadaan barang-barang di Rusunawa Marunda, membuat penyesalan mendalam pada Ahok.

“Kalau seandainya saya mau, saya itu bodoh banget mengapa pakai Ahok Center. bodoh banget. Sekarang malah diplesetin. Pernah nggak barang diserahkan kepada kami lalu baru kami distribusikan? Semua perusahaan langsung ketemu masyarakat,” kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (16/8).

Soal penyelewengan Rusun Marunda Ahok berpendapat, bantuan barang CSR perusahaan memang langsung didistribusikan di Rusunawa Marunda. Namun yang menjadi permasalahannya, di lapangan tidak ada yang mengawasi. Ditambah lagi, dulu ada permainan jual beli rusun dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) rusun.

“Sekarang siapa yang mau membantu kita tongkrongi ruang demi ruang. Belum lagi dulu ada permainan jual beli, sewa beli rusun dari UPT Rusun. Sekarang yang ngecek ruang kosong di tiap lantai itu siapa? Kalau UPT rusun tidak bisa dipercaya? Ya tentu relawan lama lah,” ujarnya.

Dia menganggap semakin melebarnya isu penunjukan Ahok Center sebagai mitra kerja Pemprov DKI karena ada oknum-oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di DKI yang tidak suka dengan sepak terjangnya. Sehingga, laporan yang masuk ke Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) bocor ke wartawan dan disalahartikan oleh media lalu dipublikasikan secara meluas.

“Ini kedua kalinya ada bajingan-bajingan oknum PNS di DKI yang tidak suka dengan saya. Makanya saya anggap ini politik. Ayo terbuka saja, tidak usah pengecut gitulah. Ahok tidak suka cari gara-gara tapi gara-gara suka cari Ahok. Kita tidak pernah buah Ahok Center, darimana Ahok Center. Mana ada mitra CSR. Mitra nenekmu,” serunya dengan nada tinggi.

Penulis: Lenny Tristia Tambun/WBP ember

uda ketauan orangnye sape, dulu yg soal KJS ude ketauan kok, orangnye nga dipindahin dibiarin aje masih jadi dinkes karna mau ngejar mafia bossnya
dan sang mafia obat akhirnya muncul
dan yg soal ahok centre ciri2nye muke orangnye muke bodoh rambutnye keriting2 aneh gitu ada kok dipidio2
bentar lagi muncul nih mafia anggaranye