Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

okebogorAvatar border
TS
okebogor
KENAPA RUMAH DI PEGANGSAAN TIMUR 56 DIBONGKAR?
MERDEKAAAAAAA

“Proklamasi. Kami bangsa Indonesia, dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia, hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll, diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnya.”

Djakarta, 17-08-05

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno-Hatta
Proklamasi, seperti kerap didengung-dengungkan founding father: sebagai jembatan emas, eh jejaknya tak ada. Kecuali melalui foto lapuk dalam buku-buku sejarah yang sering juga dilupakan anak bangsa.

DI MANAKAH acara supersakti dan mahapenting bagi bangsa ini dikumandangkan? Jawaban yang benar, tentu, Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Pertanyaan selanjutnya: di manakah itu? Sayang seribu kali sayang, tempat itu tak ada jejak fisiknya. Paling jika ditelusuri, yang kita dapatkan adalah Patung Dwi Tunggal Soekarno-Hatta dengan latar belakang tugu-tugu berjumlah 17 di Jalan Proklamasi. di situ pula ada teks Proklamasi terbuat dari lempengan batu marmer hitam dengan susunan dan bentuk tulisan mirip dengan ketikan naskah aslinya. Tempat di mana kerap disinggahi demonstran jika ingin mengadu nasib bangsa yang kerap mengabaikan sejarahnya.



MERDEKA...!!!!!

Tanggal 17 Agustus nanti kita akan memperingati Hari Kemerdekaan Ke-68 Indonesia. Peringatan ini mengacu pada peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, di rumah Bung Karno. Di teras depan rumah di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 itulah Bung Karno, didampingi Bung Hatta, mengumumkan kepada dunia kemerdekaan Indonesia.
Sayangnya, rumah di Jalan Pegangsaan Timur itu—sekarang Jalan Proklamasi—sudah tidak ada lagi. Presiden Soekarno membongkar sendiri bangunan yang disebut Gedung Proklamasi itu pada 1960.

Sulit dipahami kenapa Bung Karno tega menghancurkan rumah bekas tempat tinggalnya sendiri, yang seharusnya juga menjadi bangunan paling bersejarah bagi bangsa Indonesia. Presiden pertama RI itu dikenal sebagai tokoh yang menghargai sejarah. Siapa tak kenal pada ucapannya ”jangan sekali-kali melupakan sejarah”, yang sering disingkat jadi jasmerah.
Sampai wafatnya, Juni 1970, Bung Karno tidak pernah menjelaskan apa alasan yang mendorongnya untuk membongkar gedung di Jalan Pegangsaan Timur 56. Namun, astronom senior, Bambang Hidayat, mengatakan, penghancuran Gedung Proklamasi dilakukan Bung Karno mungkin akibat bujukan kaum ”kiri” yang ingin menggantinya dengan bangunan lain yang lebih sosialistis.
Sayang, kebenaran cerita ini pun belum dapat dipastikan. Dengan begitu, alasan sesungguhnya dari pembongkaran Gedung Proklamasi masih tetap menjadi misteri sampai saat ini, delapan windu setelah Dwitunggal Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Ada kisah menarik kenapa Bung Karno sampai tinggal di Jalan Pegangsaan Timur. Menurut pengamat bangunan cagar budaya Jakarta, Bambang Eryudhawan, waktu itu Bung Karno sebenarnya ingin juga memiliki rumah di daerah Menteng, seperti para pemimpin nasional lain. Mereka langsung menempati rumah-rumah di daerah elite itu setelah Belanda bertekuk lutut kepada Jepang.
Sebelumnya, rumah itu milik warga keturunan Belanda bernama Baron van Asbeck yang mungkin ikut ditawan Jepang. Pada masa akhir zaman kolonial, di rumahnya itu Baron van Asbeck konon sempat menerima indekos, mondok, beberapa mahasiswa Indonesia. Salah seorang di antaranya adalah Muhammad Yamin yang kemudian juga jadi tokoh perintis kemerdekaan.

0
14.1K
26
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan