Kaskus

News

VikonAvatar border
TS
Vikon
3 Warga di SUMPAH POCONG
3 Warga Kumai (Kalimantan Tengah) di Sumpah Pocong

3 Warga di SUMPAH POCONG

SUASANA Desa Sungai Ten­dang, Kecamatan Ku­mai, Kabupaten Ko­ta­waringin Barat (Kobar), Kalteng, Kamis (15/8) ke­marin, memanas.
Ratusan warga mendatangi kan­tor desa untuk mengha­ki­mi H Tobin (62 tahun), warga Ja­­lan Bahari, RT04, yang ditu­duh berprofesi sebagai dukun san­tet.
Tuduhan itu muncul setelah To­bin dipergoki Abdullah (35 ta­hun), warga Jalan Meden, RT02, desa yang sama, menaruh tiga bungkus plastik hitam berisi telur di jembatan ma­suk rumah Harun (49 ta­hun), warga Jalan Berdikari RT05, Rabu (14/8).
“Saya sedang menonton per­tun­jukan organ tunggal yang di­gelar saat pelaksanaan per­ni­­kahan di rumah yang berada di seberang rumah Harun. Saat itu, Tobin saya lihat sedang meletakkan bungkusan plas­tik di bawah jembatan ma­suk rumah Harun,” ujar Ab­du­lah, saat dia dipertemukan de­ngan Tobin di kantor Desa Su­ngai Tendang.

Karena curiga, Abdullah ber­sama pemilik rumah menda­ta­ngi Tobin dan membawanya menemui kepala desa. “Saat bung­kusan itu dibuka terlihat ada telur yang dipotong dua. Sa­ya curiga ini bertujuan un­tuk menyantet siempunya ru­mah,” sambung Abdullah.
Tetapi, tuduhan itu dibantah Tobin. Tobin bersikeras ti­dak melakukan santet. Karena persoalan tidak kunjung se­lesai, Tobin, Abdullah, dan Ha­run digiring ke kantor desa un­tuk mencari jalan keluar.
Namun, kabar santet itu ter­­nyata cepat meluas. Ratus­an warga datang ke kantor desa. De­­ngan penuh amarah, war­ga meneriakkan agar To­bin di­bunuh. Warga kemu­dian mem­­bakar sepeda motor To­bin yang terparkir di halam­an kantor desa.
Untuk mengamankan situa­si, ratusan aparat kepolisian da­ri Polres Kobar dan Brimob Kompi B datang ke TKP. Bah­kan Kapolres Kobar AKBP No­vi Ira­­wan turun ke TKP.
Berdasarkan hasil perundi­ng­­an antara warga dan tokoh ma­­syarakat serta sejumlah us­tad, disepakati akan dilakukan ritual sumpah pocong un­tuk menenangkan massa. Sore harinya ritual itu digelar.
Harun menjadi orang perta­ma yang diambil sumpah. Da­lam sumpahnya, harun menga­ta­kan bahwa tuduhannya ke­pa­da Tobin yang meletakkan te­lur di jembatan jalan masuk ha­laman rumahnya adalah be­nar. Disusul kemudian Ab­dullah yang menyampaikan pe­ngakuan serupa
Tobin menjadi orang terak­hir yang diambil sumpah. Na­­­mun dalam sumpahnya, To­bin mem­bantah tuduhan Ha­run dan Abdullah. Berulang ka­li ia mengatakan bantah­an itu.
Namun, setelah prosesi ham­pir usai, Tobin mengakui perbuatannya. Menurutnya, tujuan ia meletakkan bungkusan plastik berisi telur bu­­kanlah untuk menyantet te­­tapi untuk menutup jalan usa­­ha Harun.
Karuan pengakuan itu mem­buat keluarga Harun marah. Saat Tobin keluar ruangan mas­jid, salah seorang keluar­ga Harun berniat menyerangnya. Tetapi usaha tersebut gagal akibat ketatnya penjagaan polisi.
Kapolres Novi Irawan me­nga­takan, karena perbuatan To­bin tidak termasuk me­lang­gar hukum pidana, yang ber­sangkutan tak akan dikenai tun­tutan. “Namun, ia dibawa ke Polres Kobar guna menjaga ke­selamatan jiwanya dari amu­kan massa.” (RD/B-3)

Sumber: http://www.borneonews.co.id/head/620...isumpah-pocong

Comment:
Ternyata Sumpah Pocong masih efektif -pantas saja masih jadi andalannya si Mr Farhat Abbas-, terbukti si Haji Tobin setelah disumpah Pocong akhirnya mengaku bahwa memang dia yang meletakkan telur di jembatan jalan masuk. Meskipun tujuannya bukan untuk menyantet, tapi hanya untuk mematikan usahanya si Harun.

Yang bikin ane prihatin (niru SBY) kok ya si Tobin tuh sudah Haji, usia juga sudah 62 kok ya masih percaya klenik kayak gitu....emoticon-Matabelo
0
4.5K
52
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan