- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Skizofrenia: Gangguan Kejiwaan yang Rentan Menyerang Kaum Muda


TS
alhambra.store
Skizofrenia: Gangguan Kejiwaan yang Rentan Menyerang Kaum Muda

Spoiler for Intip Bentar Dong Gan:
Tolong bantu




Skizofrenia merupakan salah satu penyakit jiwa terberat yang menjadi beban bagi penderitanya. Kondisi skizofrenia berpengaruh besar terhadap hubungan sosial penderitanya, yaitu berupa penurunan kemampuan interaksi sosial yang membuat penderita mengalami kesulitan untuk berhubungan dengan teman-temannya. Mari kita mengenal lebih lanjut tentang Skizofrenia.
Quote:
Definisi Skizofrenia


Merupakan gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal kognitif, emosional dan tingkah laku. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan juga halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).
Banyak faktor berkontribusi terhadap terjadinya skizofrenia. Faktor ini seperti genetik, kondisi prakelahiran, cedera otak, trauma, tekanan sosial, dan stres. Penggunaan narkoba juga dapat menjadi faktor pemicu skizofrenia. Jadi gan: jauhi stres berlebih dan jauhi narkoba!!
Quote:
Penyebab Dari Skizofrenia


Pengaruh Neurobiologis
Ada beberapa teori tentang pengaruh neurogiologis yang menyebabkan Skizorenia. Salah satunya adalah ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Pada pasien penderita, ditemukan penurunan kadar transtiretin atau pre-albumin yang merupakan pengusung hormon tiroksin, yang menyebabkan permasalahan pada zalir serebrospinal.
Skizofrenia bisa mengenai siapa saja. Data American Psychiatric Association (APA) tahun 1995 menyebutkan 1% populasi penduduk dunia menderita skizofrenia. 75% penderita skizofrenia mulai mengidapnya pada usia 16-25 tahun. Usia remaja dan dewasa muda memang berisiko tinggi karena tahap kehidupan ini penuh stresor.Kondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan lingkungannya karena dianggap sebagai bagian dari tahap penyesuaian diri.
Pengenalan dan intervensi dini berupa obat dan psikososial sangat penting karena semakin lama ia tidak diobati, kemungkinan kambuh semakin sering dan resistensi terhadap upaya terapi semakin kuat. Seseorang yang mengalami gejala skizofrenia sebaiknya segera dibawa ke psikiater dan psikolog.
Quote:
Gejala Munculnya Skizofrenia


Indikator premorbid (pra-sakit) pre-skizofrenia antara lain:
• Ketidakmampuan seseorang mengekspresikan emosi.
Wajah dingin, jarang tersenyum, acuh tak acuh (afek datar)
• Penyimpangan komunikasi.
Pasien sulit melakukan pembicaraan terarah, kadang menyimpang (tanjential) atau berputar-putar (sirkumstantial).
• Gangguan atensi.
Penderita tidak mampu memfokuskan, mempertahankan, atau memindahkan atensi (perhatian).
• Gangguan perilaku.
Menjadi pemalu, tertutup, menarik diri secara sosial, tidak bisa menikmati rasa senang, menantang tanpa alasan jelas, mengganggu dan tak disiplin.
Gejala-gejala skizofrenia pada umumnya bisa dibagi menjadi dua kelas:
Gejala-gejala Positif
Termasuk halusinasi, delusi, gangguan pemikiran (kognitif). Gejala-gejala ini disebut positif karena merupakan manifestasi jelas yang dapat diamati oleh orang lain.
Gejala-gejala Negatif
Gejala-gejala yang dimaksud disebut negatif karena merupakan kehilangan dari ciri khas atau fungsi normal seseorang. Termasuk kurang atau tidak mampu menampakkan/mengekspresikan emosi pada wajah dan perilaku, kurangnya dorongan untuk beraktivitas, tidak dapat menikmati kegiatan-kegiatan yang disenangi dan kurangnya kemampuan bicara (alogia).
Meski bayi dan anak-anak kecil dapat menderita skizofrenia atau penyakit psikotik yang lainnya, keberadaan skizofrenia pada grup ini sangat sulit dibedakan dengan gangguan kejiwaan seperti autisme, sindrom Asperger atau ADHDatau gangguan perilaku dan gangguan Post Traumatic Stress Disorder. Oleh sebab itu diagnosa penyakit psikotik atau skizofrenia pada anak-anak kecil harus dilakukan dengan sangat berhati-hati oleh psikiater atau psikolog yang bersangkutan.
Pada remaja perlu diperhatikan kepribadian pra-sakit yang merupakan faktor predisposisi skizofrenia, yaitu gangguan kepribadian paranoid atau kecurigaan berlebihan, menganggap semua orang sebagai musuh. Gangguan kepribadian skizoid yaitu emosi dingin, kurang mampu bersikap hangat dan ramah pada orang lain serta selalu menyendiri. Pada gangguan skizotipal orang memiliki perilaku atau tampilan diri aneh dan ganjil, afek sempit, percaya hal-hal aneh, pikiran magis yang berpengaruh pada perilakunya, persepsi pancaindra yang tidak biasa, pikiran obsesif tak terkendali, pikiran yang samar-samar, penuh kiasan, sangat rinci dan ruwet atau stereotipik yang termanifestasi dalam pembicaraan yang aneh dan inkoheren.
Tidak semua orang yang memiliki indikator premorbid pasti berkembang menjadi skizofrenia. Banyak faktor lain yang berperan untuk munculnya gejala skizofrenia, misalnya stresor lingkungan dan faktor genetik. Sebaliknya, mereka yang normal bisa saja menderita skizofrenia jika stresor psikososial terlalu berat sehingga tak mampu mengatasi. Beberapa jenis obat-obatan terlarang seperti ganja, halusinogen atau amfetamin (ekstasi) juga dapat menimbulkan gejala-gejala psikosis.
Penderita skizofrenia memerlukan perhatian dan empati, namun keluarga perlu menghindari reaksi yang berlebihan seperti sikap terlalu mengkritik, terlalu memanjakan dan terlalu mengontrol yang justru bisa menyulitkan penyembuhan. Perawatan terpenting dalam menyembuhkan penderita skizofrenia adalah perawatan obat-obatan antipsikotik yang dikombinasikan dengan perawatan terapi psikologis.
Kesabaran dan perhatian yang tepat sangat diperlukan oleh penderita skizofrenia. Keluarga perlu mendukung serta memotivasi penderita untuk sembuh. Kisah John Nash, doktor ilmu matematika dan pemenang hadiah Nobel 1994 yang mengilhami film A Beautiful Mind, membuktikan bahwa penderita skizofrenia bisa sembuh dan tetap berprestasi.
Quote:
Jenis Dari Skizofrenia


Skizofrenia Paranoid
Jenis skizofrenia dimana penderitanya mengalami bayangan dan khayalan tentang kontrol dari orang lain dan juga waham yang membuat penderita meyakini bahwa ia adalah sesosok figur besar (Tuhan, Malaikat, Nabi, dsb).
Skizofrenia Tidak Teratur
Jenis skizofrenia yang sifatnya ditandai terutama oleh gangguan dan kelainan di pikiran. Seseorang yang menderita skizofrenia sering menunjukkan tanda tanda emosi dan ekspresi yang tidak sesuai untuk keadaannya. Halusinasi dan khayalan adalah gejala gejala yang sering dialami untuk orang yang mederita skizofrenia jenis ini.
Skizofrenia Katatonik
Jenis skizofrenia yang ditandai dengan berbagai gangguan motorik, termasuk kegembiraan ekstrim dan pingsan. orang yang menderita bentuk skizofrenia ini akan menampilkan gejala negatif: postur katatonik dan fleksibilitas seperti lilin yang bisa di pertahankan dalam turun waktu yang panjang (negtivisme).
Skizofrenia diferntiatif
Jenis skizofrenia dimana penderita penyakitnya memiliki delusi, halusinasi dan perilaku tidak teratur tetapi tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid, tidak teratur, atau katatonik.
Skizofrenia sisa
Skizofrenia sisa akan di diagnosis ketika setidaknya epsiode dari salah satu dari empat jenis skizofrenia yang lainnya telah terjadi. Tetapi skizofrenia ini tidak mempunyai satu gejala positif yang menonjol.Quote:
Terapi Penanganan Skizofrenia


Tenaga kesehatan (yang bisa mencakup: dokter, psikolog, pengasuh atau pekerja sosial), akan bekerja bersama orang dengan skizofrenia dan keluarga mereka untuk membantu agar tujuan tetap terjaga.
Tujuan terapi ada yang jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut adalah beberapa tujuan terapi:
• Menghilangkan atau mengurangi gejala.
• Mencegah kekambuhan terjadi.
• Mencegah atau mengurangi kebutuhan untuk mengunjungi atau tinggal di rumah sakit.
• Menghindari atau mengurangi efek samping yang tidak diinginkan yang mungkin timbul dari obat.
• Mencapai dan memelihara perbaikan gejala sehingga mereka tidak lagi memiliki efek negatif pada kehidupan pasien.
• Mulai atau kembali ke aktivitas sehari-hari yang normal, seperti pekerjaan, pendidikan, hidup mandiri, hubungan sosial.
Terapi akan direncanakan untuk membantu mencapai tujuan yang dirasa penting oleh orang dengan skizofrenia. Hal ini biasanya akan memerlukan obat serta terapi psikososial.
Pendekatan terapi
Biasanya, terapi akan berupa kombinasi obat dan psikoterapi, juga dikenal sebagai terapi wicara. Obat diperlukan untuk mengurangi gejala skizofrenia. Psikoterapi dapat membantu orang dengan skizofrenia untuk memahami penyakit dan menghadapinya, memperbaiki perilaku sosial dan kembali ke dalam masyarakat lagi.
Pentingnya terapi dini yang efektif pada perjalanan penyakit.
Mendapatkan diagnosis skizofrenia yang tepat dan mengurangi masa psikosis yang tidak terobati dengan memulai terapi sesegera mungkin adalah penting. Semakin dini pasien dengan skizofrenia menerima terapi semakin besar peluang mereka akan memberi respon dan bisa berfungsi seperti sebelumnya. Dengan tidak mengobati skizofrenia secara efektif, kondisi dapat menurun dengan cepat dan rawat inap lebih umum terjadi. Beberapa aspek dapat bekerja sama dalam memberikan efek negatif pada kesejahteraan pasien, dan keluarga, dan teman mereka.
Quote:
Obat Untuk Skizofrenia
Obat sangat penting dalam terapi skizofrenia; obat membantu mencegah kekambuhan dan kebutuhan untuk rawat inap.Ada berbagai obat tersedia untuk membantu mengendalikan gejala skizofrenia tetapi mereka memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dokter harus mendiskusikan semua aspek penting dari setiap pilihan obat dengan pasien dan keluarga mereka, dan bersama-sama membantu mereka dalam membuat keputusan mengenai obat yang paling cocok. Dokter harus memastikan bahwa semua informasi yang dibutuhkan, tersedia untuk pasien dan keluarga mereka dan bisa menyarankan obat yang paling tepat bagi pasien.
Sejarah obat antipsikotik
Obat pertama yang efektif untuk terapi skizofrenia dikembangkan selama tahun 1950an. Obat ini disebut sebagai antipsikotik konvensional atau generasi pertama.
Ada berbagai obat antipsikotik 'konvensional', seperti haloperidol, chlorpromazine, fluphenazine, droperidol, pimozide, sulpiride, perphenazine, flupenthixol, zuclopenthixol dan trifluoperazine. Kelebihan utama obat ini adalah mengobati gejala positif skizofrenia.Namun, obat ini kurang efektif terhadap gejala negatif atau gejala suasana hati (afektif) skizofrenia. Obat lama ini tersedia dalam bentuk tablet, cairan dan suntikan jangka pendek dan jangka panjang.
Sejumlah obat baru untuk skizofrenia dengan efikasi yang lebih luas untuk berbagai gejala skizofrenia dan dapat memperbaiki kemampuan berfungsi pasien telah tersedia sejak 20 tahun terakhir atau lebih. Obat antipsikotik baru ini dikenal sebagai antipsikotik atipikal, antipsikotik novel atau antipsikotik generasi kedua. Obat baru ini meliputi aripiprazole, clozapine, olanzapine, paliperidone, quetiapine, dan risperidone. Obat ini tampaknya memiliki lingkup efek yang lebih luas untuk gejala skizofrenia. Obat ini efektif untuk mengobati gejala positif, seperti halusinasi dan delusi, dan juga dapat membantu dalam mengobati gejala negatif seperti berkurangnya motivasi atau emosi datar. Obat baru juga tersedia dalam bentuk tablet, cairan dan suntikan jangka pendek dan jangka panjang (tergantung masing-masing obat).
Spoiler for Pengalaman Kaskuser:
Quote:
Original Posted By qiqikuskus►- menantang tanpa sebab , ceklis
- Ga disiplin, ceklis
- Suka halusinasi, liat anjing ane , ceklis
- Males ngapa-ngapain, ceklis
- Suka ga konsen, ceklis
- Bicara suka pakai kiasan [Ane ga suka ngomong berbelit-belit, dan ane pikir pake kiasan membuat orang bisa berpikir maksud ane apa], ceklis
- Ane suka ngerasa hampa aja kalo lagi ngumpul sama temen dan lagi ngelakuin sesuatu yg gokil/happy, ceklis
- Menganggap diri paling pintar di kelas, ceklis
- Ga teratur, ceklis
Kesimpulannya menurut ane ane termasuk skizofrenia, ane pernah ngalamin stress gara2 keluarga.. Tapi dibalik semua itu ane masih bisa ngebedain mana urusan nyata dan lamunan ane. Ane tetep bisa ngobrol biasa sama temen-temen, walaupun kadang mereka ga ngerti sama apa yg ane omongin. Mereka suka ngecap ane aneh gan.
Kenapa? Karena gaya bicara ane itu suka ngelompatin hal-hal BASA-BASI dan To The Point. Kadang-kadang mereka ga nangkep maksudnya ane tuh apa.
[Taro di pekiwan gan]
- Ga disiplin, ceklis
- Suka halusinasi, liat anjing ane , ceklis
- Males ngapa-ngapain, ceklis
- Suka ga konsen, ceklis
- Bicara suka pakai kiasan [Ane ga suka ngomong berbelit-belit, dan ane pikir pake kiasan membuat orang bisa berpikir maksud ane apa], ceklis
- Ane suka ngerasa hampa aja kalo lagi ngumpul sama temen dan lagi ngelakuin sesuatu yg gokil/happy, ceklis
- Menganggap diri paling pintar di kelas, ceklis
- Ga teratur, ceklis
Kesimpulannya menurut ane ane termasuk skizofrenia, ane pernah ngalamin stress gara2 keluarga.. Tapi dibalik semua itu ane masih bisa ngebedain mana urusan nyata dan lamunan ane. Ane tetep bisa ngobrol biasa sama temen-temen, walaupun kadang mereka ga ngerti sama apa yg ane omongin. Mereka suka ngecap ane aneh gan.
Kenapa? Karena gaya bicara ane itu suka ngelompatin hal-hal BASA-BASI dan To The Point. Kadang-kadang mereka ga nangkep maksudnya ane tuh apa.
[Taro di pekiwan gan]
Spoiler for Sumber Materi Thread:
Tolong bantu 
dan berbagi 
ya juragan




Quote:
Diubah oleh alhambra.store 16-08-2013 14:39
0
20K
Kutip
131
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan