TEMPO.CO, Jakarta -Penangkapan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini, oleh KPK dibahas di milis alumni ITB. Rudi dianggap bikin malu ITB.

"Ya, dibicarakan. Bikin malu saja," ujar mantan Direktur PT Merpati Nusantara Airlines, Rudy Setyopurnomo, melalui pesan pendek kepada Tempo, Rabu, 14 Agustus 2013. Dia mengatakan mailing list atau milis alumni ITB ramai membicarakan kasus yang menimpa Rudi.

Setyopurnomo dan Rubiandini sama-sama alumni ITB. Namun, Setyopurnomo yang lulus dari Jurusan Mesin ITB tahun 1976 tidak mengenal sosok Rubiandini secara personal. Ia menyebutkan Rubiandini masuk Jurusan Minyak ITB pada 1980.

Setyopurnomo menyesalkan kasus yang menimpa Rubiandini. Seharusnya, kata dia, orang yang sudah mendapatkan posisi demikian terhormat bisa menjaga jabatan sebagai amanah. Menurut dia, tetap teguh terhadap prinsip kejujuran pasti mendapatkan tekanan.

Jika tekanan berasal dari dalam perusahaan, Setyopurnomo melanjutkan, pemimpin harus bisa mengatasinya. Namun, jika tekanan eksternal untuk melakukan korupsi sangat besar dan keras, dia yakin seorang pemimpin tetap bisa mempertahankan kejujuran asalkan tetap teguh. "Risikonya paling-paling diberhentikan mendadak, tapi yang pasti tidak masuk neraka," ucapnya.

Rudi Rubiandini ditangkap KPK pada Selasa malam, 13 Agustus 2013. Rudi disangka menerima suap sebanyak dua kali, yakni US$ 300 ribu pada bulan Ramadan dan US$ 400 ribu setelah Lebaran. Totalnya US$ 700 ribu. Uang ini dari sebuah perusahaan asing.

Sumber:
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...lis-Alumni-ITB

Memang sangat amat memalukan bangsa dan negara...