Terima Kasih buat semua kaskuser yang sudah mau masuk ke trit buatan ane ini.
Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa uang kertas bukan merupakan hal yang asing lagi di kehidupan kita. Uang (dalam konteks ini uang Rupiah) merupakan salah satu simbol kedaulatan rakyat yang harus kita hormati dan kita banggakan. Tapi, saya yakin bahwa kita semua pasti pernah mendapatkan uang kertas dalam bentuk yang tidak layak. Beberapa kondisi uang yang kita dapati antara lain seperti berikut :
1. Kumel
2. Ada tulisan-tulisan aneh, bahkan nomor handphone
3. Robek
4. Kotor
5. Dilakban / Staples
6. Dan masih banyak yang lainnya.
Spoiler for Pertanyaannya:
Sadarkah bahwa kita seolah kurang merhargai rupiah ?
Spoiler for Kerusakan Uang Kertas:
Selain masalah kualitas fisik uang kertas, faktor lain yang dominan mempengaruhi tingkat kerusakan uang kertas Rupiah yang beredar adalah kurangnya kepedulian kita dalam hal perlakuan dan penyimpanan. Sebagai akibat dari kurangnya kepedulian kita maka uang yang tidak layak beredar (kumal, sobek, rusak dan lain-lain) menjadi semakin banyak sehingga penarikan dan pemusnahannya oleh Bank Indonesia pun menjadi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Untuk mengganti uang kertas tidak layak edar yang dimusnahkan maka Bank Indonesia mencetak uang baru sebagai pengganti yang mana hal ini tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Berdasarkan catatan yang ada, dalam tahun 2010 Bank Indonesia diperkirakan telah memusnahkan uang senilai Rp. 151 Triliun yang sebagian besar merupakan pemusnahan uang yang sudah tidak layak edar. Sebagai gambaran, di bawah ini adalah beberapa cuplikan berita terkait dengan penarikan uang tidak layak edar di beberapa kota di Indonesia:
Spoiler for 1.Solo:
Kantor Bank Indonesia Solo mencatat sebanyak Rp 4,2 trilyun setoran Uang Tidak Layak Edar (UTLE) dari kalangan perbankan ke BI selama tahun 2010. Kondisi ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 987 milyar (Sumber: RRI – Christoforus Nata Dwiharso);
Spoiler for 2.Banjarmasin:
Selama tahun 2010 BI Banjarmasin telah memusnahkan Rp 2,8 triliun uang kertas yang sudah tidak layak edar. Jumlah uang yang dimusnahkan selama 2010 tersebut lebih banyak dibanding tahun 2009 yang jumlahnya Rp 1,8 triliun (Sumber: Banjarmasin Post);
Spoiler for 3.Sumbar:
60% uang di Sumbar tak layak edar dan pada Februari 2011, Kantor Bank Indonesia Padang melakukan pemusnahan uang tidak layak edar dengan nilai mencapai Rp 500 miliar (Sumber Republika.co.id);
Spoiler for 4.Samarinda:
Pemusnahan uang kertas dan logam dilakukan Kantor Bank Indonesia (KBI) Samarinda sejak Januari hingga November 2010 mencapai Rp568 miliar. Pemusnahan dilakukan terhadap uang tak layak edar sesuai kriteria ditetapkan BI yakni lusuh, cacat dan rusak (Sumber: Koran Kaltim);
Spoiler for 5.Bengkulu:
Pada 2010 BI Cabang Bengkulu memusnahkan uang lusuh sebanyak Rp411,3 miliar sedangkan pada tahun 2011 (s/d Maret) uang lusuh yang dimusnahkan mencapai Rp. 139,4 miliar (Sumber: Waspada Online);
Spoiler for 6.Pekanbaru:
Sepanjang 2010, tercatat nilai uang tak layak edar yang dimusnahkan oleh BI Pekanbaru mencapai Rp 454,6 miliar, atau terjadi kenaikan sebesar 33,4% dibanding 2009 (Sumber: Riau Bisnis);
Berita dan data terbaru tentang jumlah uang tidak layak edar di berbagai kota di Indonesia dapat Anda temukan dengan bantuan Mesin Pencari Google, untuk itu silakan klik kata kunci ‘uang tidak layak edar’.
Dapat kita bayangkan, untuk mengganti sebagian besar dari Rp 151 Triliun uang kertas yang dimusnahkan, Bank Indonesia tentu harus mengeluarkan dana triliunan rupiah untuk biaya cetak dan mendistribusikan uang pengganti (belum lagi biaya penarikan, penyimpanan dan pemusnahan uang tidak layak edar). Bukankah akan lebih bermanfaat bila tingkat penggantian bisa dikurangi sehingga penghematan biaya tersebut bisa digunakan oleh Bank Indonesia untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat bagi rakyat Indonesia ?
Suatu ketika ane ada di Bandara Hasanuddin, ketika ane sudah berada di ruang tunggu(waiting room), disanalah ane pertama kali melihat vending machine.
Ane pengen mencoba bagaimana menggunakan sebuah vending machine, dan di mesin itu ane sempat membaca peringatan, kurang lebih seperti ini
"Pastikan uang yang anda masukkan tidak terlipat, basah, sobek, ataupun kotor" kurang lebih seperti itu bunyi peringatannya, ane lupa persisnya seperti apa. Dan ketika ane mau beli, di depan ane sudah ada seorang bapak yang bermaksud membelikan anaknya minuman di situ, tapi "malang" nasib si bapak karena semua uang yang Beliau masukkan dikeluarkan lagi oleh mesin itu, dan ane melihat sendiri bahwa uang yang dimasukkan "si Bapak" memang kumal dan beberapa juga bahkan kotor. Setelah mencoba beberapa kali "merapikan" uang yang dimilikinya akhirnya "sang bapak" menyerah karena uangnya selalu ditolak.
Ane yang berada tepat di belakang "si bapak" merasa miris sekaligus kasian, ane yang melihat kejadian itupun langsung memeriksa uang yang ane punya, ternyata kurang lebih uang yang ane miliki sama dengan milik si bapak. Tapi ane beruntung karena orang tua ane punya uang 10k yang tidak terlalu kumel dan kotor dan akhirnya "si mesin" mau menerima uang ane.
Pernah juga suatu ketika ane belanja di Al**ma*t, disana ane sempat kelabakan karena uang yang ane bawa ditolak oleh sang kasir karena terlalu kumal sehingga di anggap uang palsu, padahal ane mendapatkan uang itu dari kantin di kampus ane dan secara nyata memang itu uang asli,ane memeriksa dengan cara 3D, dilihat, diraba, diterawang.
Tapi kasirnya juga nggak mau nerima, beruntung ane bawa uang lain di dompet dengan "kualitas" yang lebih baik.
Dari pengalaman-pengalaman itu ane belajar, bagaimana kita harus menghormati uang. Kan kita sendiri yang merasakan kerugian jika kita memiliki rupiah yang "tidak layak edar".
Mulai dari sekarang marilah kita bertindak mulai dari diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Berikut cuma sekedar tips dari ane, bagaimana kita seharusnya memperlakukan uang kertas.
Spoiler for 1:
Jangan melipat uang kertas berlebihan, karena akan membuat uang menjadi kumel. Saran ane cukup lipat uang itu satu kali saja, atau lebih amannya sebaiknya kita "merapikan" uang kertas yang kita miliki kemudian meletakkan di dompet, usahakan gunakan dompet yang lurus, atau setidaknya hanya berlipat 1 kali. Itu agar kondisi uang terjaga dan tidak kumel.
Spoiler for 2:
Jangan mencoret-coret uang kertas, karena itu seolah-olah kita tidak menghormati uang tersebut sebagai simbol kedaulatan negara kita. Masih banyak kertas yang kita miliki buat dicoret-coret.
Spoiler for 3:
Jangan memegang uang saat tangan kita basah dan kotor, karena itu akan membuat uang "tertular" kotor dari tangan kita dan membuat uang menjadi sangat tidak layak dan tidak enak untuk dilihat
Spoiler for 4 yang paling penting:
Jangan sekali-kali, menyimpan, menggunakan, apalagi memproduksi dan mengedarkan uang palsu. Demi keselamatan bersama dan diri kita sendiri.
Demikian tips dari ane, kalau ada yang ingin menambahkan, ane selalu terbuka.
Spoiler for Tambahan:
Ane berharap karena ane baru dibata oleh oknum kurang bertanggungjawab.
Dan ane mohon dari agan agan.
Spoiler for Untuk Silent Reader:
Ane juga seorang yang bisa dikatakan silent reader. Jadi, salam buat sesama silent reader.