- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Modus Penipuan Yang Meniru Acara TV


TS
wahidnurh
Modus Penipuan Yang Meniru Acara TV
Agan-agan.
Ada yang pernah ngalamin kayak gini?
Mirip-mirip ama acara M*nta T*long di TV.
Ceritanya gini.
Siang tadi, di pinggir jalan sebelah utara Klinik Ell*, salah satu Klinik Kecantikan yang beken di kota Solo. Ane menghentikan laju motor untuk membalas beberapa pesan BBM yang masuk.
Cukup lama ane berhenti di situ. Sampai seorang anak muda yang mengendarai sepeda butut datang menghampiri.
Pelan-pelan ia balikkan arah sepedanya. Tengok kiri kanan seperti sedang ragu-ragu. Lalu dari jarak ± satu meter di depan ane, anak muda itu tiba-tiba menodong saya dengan permintaan tolong.
"Maa aas, bii saa miiiin taa too looong?"
Katanya terbata menggunakan bahasa Indonesia dengan nada yang seperti di-slow motion. Mirip-mirip nada bicara para sinden tapi ini agak dilebay-lebaykan hingga terlihat seperti belum makan tiga hari tiga malam.
"Baa paak saai aa saa kiit, maa uu nee buuuss oo baat taa piii uuu aaang nyaa kuu raang." Ucapnya melanjutkan.
Detik itu juga ane langsung teringat dengan kejadian serupa beberapa bulan silam. Di sebelah barat Terminal Tirtonadi Solo. Waktu itu ane juga berhenti di pinggir jalan untuk menelepon teman.
Usai telpon, seorang anak laki-laki, kira-kira berumur 10 tahun, tiba-tiba nyamperin dan minta tolong dengan nada bicara slow motion, persis nada slow motion punya anak muda tadi.
"Mii siii Maa aasss, biii saaa too looong saai aaa nggaaa aak?"
Waktu itu ane ngrasa kasihan Gan, tapi nggak begitu aja percaya. Lalu ane mengajukan beberapa pertanyaan untuk melakukan pengetesan.
"Bapak Kamu sakit apa?" Tanya ane.
"Kaa ki nyaa saa kit, Ma aas." Jawabnya masih dengan nada slow motion.
"Lha sakitnya kena apa?"
"Jaa tuh daa riii moo tor."
"Ohh, parah ya?"
"Iyaa a..."
"Lha Kamu beli obatnya dimana?" Lanjut ane makin pengen kepo.
"Di Aa poo teek Suu buur." Balasnya.
"Apotek Subur itu mana sih?" Tanya saya lagi sekedar ngetes. Sebenernya ane tau betul Apotek Subur itu emang bener di arah anak itu tunjuk.
"Nuu suu kann sii tu, Ma aas." Sembari menunjuk arah utara.
Karena keterangan2 yg dia berikan nampak meyakinkan, ane pun memberinya uang. Si anak langsung ngeloyor pergi setelah mengucapkan terimakasih.
Beberapa saat kemudian ane noleh, si anak sudah ngilang. Perasaaan ane agak nggak enak waktu itu. Antara percaya gak percaya sama ceritanya.
Nahhh... Selang beberapa bulan kemudian. Tepatnya hari ini, ane dipertemukan Alloh SWT dengan anak muda slow motion tadi.
Lalu berdasar pengalaman dengan anak slow motion pertama. Ane langsung berusaha kepo sama si anak muda slow motion kedua.
"Bapakmu sakit apa?" Tanya ane.
"Kaaa kiiii nyaaa saaa kiiiit Ma aa s."
Glodakkkk, koq sama, ane makin curiga.
"Lha beli obatnya dimana?"
"Di Aaa poo teeek Suuu buuurrrr."
Glodaakkk lagi, jawabannya lagi-lagi sama.
"Wah nggak beres ni orang." Batin ane.
"Uuu aang nyaaa cuuu maa kuu raaang dee laaa paan riii buuu Maa aa s." Lanjut si anak muda.
"Eh, Kamu tau nggak? Beberapa bulan lalu saya pernah diginiin juga." Tukas ane tu de point.
"..........................." Lalu hening sejenak, si anak muda bengong.
"Dulu itu emang bukan Kamu sih, anak-anak, masih kecil, tapi alibinya sama persis, bapaknya sakit, di kaki, beli obat duitnya kurang, di Apotek Subur." Serang ane.
"Tapi saya yo baru ini oq minta tolong." Jawab si anak muda lancar jaya, kali ini udah gak pake slow motion slow motion-an.
"Naah kan, ketauan, deja vu iniii, repost Kamu, gak kreatif." Labrak ane tanpa ampun.
Si anak muda lalu salah tingkah, geleng-geleng kepala gak jelas. Mutar balik sepedanya, setengah dibanting, kesal sepertinya. Lalu ngeloyor pergi sambil mengacung2kan dua jari ke depan, menunjuk-nunjuk ke arah ane, lalu melambai-lambaikan tangan seperti menandakan penolakan, dan terakhir mengepal-ngepalkan tinjunya. Seperti sedang memberi isyarat untuk orang yang entah siapa di depannya. Mungkin dia belagak manggil temen-temennya buat ngeroyok ane mungkin.haha
Tapi ane cuek aja, nglanjutin BBM-an di pinggir jalan.
Sekedar sharing nih Gan, kalo Agan2 ngalamin kayak gini usahakan jangan langsung percaya.
Coba test dulu dengan beberapa pertanyaan.
Kalo keliatan bener2 orang lagi kesusahan, jangan juga langsung dikasih uang.
Kalo kasusnya mau nebus obat kaya ane tadi, anterin ke Apoteknya, bantu semampu Agan.
Demikian sedikit tips dari Ane..

Ada yang pernah ngalamin kayak gini?
Mirip-mirip ama acara M*nta T*long di TV.
Ceritanya gini.
Siang tadi, di pinggir jalan sebelah utara Klinik Ell*, salah satu Klinik Kecantikan yang beken di kota Solo. Ane menghentikan laju motor untuk membalas beberapa pesan BBM yang masuk.
Cukup lama ane berhenti di situ. Sampai seorang anak muda yang mengendarai sepeda butut datang menghampiri.
Pelan-pelan ia balikkan arah sepedanya. Tengok kiri kanan seperti sedang ragu-ragu. Lalu dari jarak ± satu meter di depan ane, anak muda itu tiba-tiba menodong saya dengan permintaan tolong.
"Maa aas, bii saa miiiin taa too looong?"
Katanya terbata menggunakan bahasa Indonesia dengan nada yang seperti di-slow motion. Mirip-mirip nada bicara para sinden tapi ini agak dilebay-lebaykan hingga terlihat seperti belum makan tiga hari tiga malam.
"Baa paak saai aa saa kiit, maa uu nee buuuss oo baat taa piii uuu aaang nyaa kuu raang." Ucapnya melanjutkan.
Detik itu juga ane langsung teringat dengan kejadian serupa beberapa bulan silam. Di sebelah barat Terminal Tirtonadi Solo. Waktu itu ane juga berhenti di pinggir jalan untuk menelepon teman.
Usai telpon, seorang anak laki-laki, kira-kira berumur 10 tahun, tiba-tiba nyamperin dan minta tolong dengan nada bicara slow motion, persis nada slow motion punya anak muda tadi.
"Mii siii Maa aasss, biii saaa too looong saai aaa nggaaa aak?"
Waktu itu ane ngrasa kasihan Gan, tapi nggak begitu aja percaya. Lalu ane mengajukan beberapa pertanyaan untuk melakukan pengetesan.
"Bapak Kamu sakit apa?" Tanya ane.
"Kaa ki nyaa saa kit, Ma aas." Jawabnya masih dengan nada slow motion.
"Lha sakitnya kena apa?"
"Jaa tuh daa riii moo tor."
"Ohh, parah ya?"
"Iyaa a..."
"Lha Kamu beli obatnya dimana?" Lanjut ane makin pengen kepo.
"Di Aa poo teek Suu buur." Balasnya.
"Apotek Subur itu mana sih?" Tanya saya lagi sekedar ngetes. Sebenernya ane tau betul Apotek Subur itu emang bener di arah anak itu tunjuk.
"Nuu suu kann sii tu, Ma aas." Sembari menunjuk arah utara.
Karena keterangan2 yg dia berikan nampak meyakinkan, ane pun memberinya uang. Si anak langsung ngeloyor pergi setelah mengucapkan terimakasih.
Beberapa saat kemudian ane noleh, si anak sudah ngilang. Perasaaan ane agak nggak enak waktu itu. Antara percaya gak percaya sama ceritanya.
Nahhh... Selang beberapa bulan kemudian. Tepatnya hari ini, ane dipertemukan Alloh SWT dengan anak muda slow motion tadi.
Lalu berdasar pengalaman dengan anak slow motion pertama. Ane langsung berusaha kepo sama si anak muda slow motion kedua.
"Bapakmu sakit apa?" Tanya ane.
"Kaaa kiiii nyaaa saaa kiiiit Ma aa s."
Glodakkkk, koq sama, ane makin curiga.
"Lha beli obatnya dimana?"
"Di Aaa poo teeek Suuu buuurrrr."
Glodaakkk lagi, jawabannya lagi-lagi sama.
"Wah nggak beres ni orang." Batin ane.
"Uuu aang nyaaa cuuu maa kuu raaang dee laaa paan riii buuu Maa aa s." Lanjut si anak muda.
"Eh, Kamu tau nggak? Beberapa bulan lalu saya pernah diginiin juga." Tukas ane tu de point.
"..........................." Lalu hening sejenak, si anak muda bengong.
"Dulu itu emang bukan Kamu sih, anak-anak, masih kecil, tapi alibinya sama persis, bapaknya sakit, di kaki, beli obat duitnya kurang, di Apotek Subur." Serang ane.
"Tapi saya yo baru ini oq minta tolong." Jawab si anak muda lancar jaya, kali ini udah gak pake slow motion slow motion-an.
"Naah kan, ketauan, deja vu iniii, repost Kamu, gak kreatif." Labrak ane tanpa ampun.
Si anak muda lalu salah tingkah, geleng-geleng kepala gak jelas. Mutar balik sepedanya, setengah dibanting, kesal sepertinya. Lalu ngeloyor pergi sambil mengacung2kan dua jari ke depan, menunjuk-nunjuk ke arah ane, lalu melambai-lambaikan tangan seperti menandakan penolakan, dan terakhir mengepal-ngepalkan tinjunya. Seperti sedang memberi isyarat untuk orang yang entah siapa di depannya. Mungkin dia belagak manggil temen-temennya buat ngeroyok ane mungkin.haha
Tapi ane cuek aja, nglanjutin BBM-an di pinggir jalan.
Sekedar sharing nih Gan, kalo Agan2 ngalamin kayak gini usahakan jangan langsung percaya.
Coba test dulu dengan beberapa pertanyaan.
Kalo keliatan bener2 orang lagi kesusahan, jangan juga langsung dikasih uang.
Kalo kasusnya mau nebus obat kaya ane tadi, anterin ke Apoteknya, bantu semampu Agan.
Demikian sedikit tips dari Ane..

Spoiler for Pengalaman Kaskuser:
Diubah oleh wahidnurh 14-03-2014 01:02
0
9.4K
84


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan