- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kasak Kusuk Tentang Paskibraka


TS
goche
Kasak Kusuk Tentang Paskibraka
Quote:


Quote:


Quote:
Quote:
Quote:
PASKIBRAKA



Spoiler for Paskibraka:

Quote:
Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di 3 tempat, yakni tingkat Kabupaten/Kota (Kantor Bupati/Walikota), Provinsi (Kantor Gubernur), dan Nasional (Istana Negara). Anggotanya berasal dari pelajar SLTA Sederajat kelas 1 ATAU 2. Penyeleksian anggotanya biasanya dilakukan sekitar bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17 Agustus
Quote:
Sejarah PASKIBRAKA



Spoiler for Paskibraka:
Quote:
Seorang ajudan Presiden Republik Indonesia pertama, Mayor (L) Hussein Mutahar (29 tahun), pada tahun 1946, di Istana Gedung Agung Yogyakarta mendapat tugas dari Presiden untuk mempersiapkan Upacara Bendera Hari Ulang Tahun Pertama Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada saat itu Bapak Hs.Mutahar, mempunyai pemikiran bahwa untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa, sebaiknya pengibaran Bendera Pusaka Merah Putih (bendera pertama yang dikibarkan di Pegangsaan Timur 56 sebelum Presiden Soekarno membacakan teks Proklamasi) dilakukan oleh para pemuda Indonesia yang datang dari seluruh propinsi.
Karena saat itu pusat pemerintahan Republik Indonesia terpaksa harus pindah dari Jakarta ke Yogyakarta, akibat dari aksi teror Belanda, maka tidak mungkin keinginan mendatangkan para pemuda daerah itu terwujud. Sebagai gantinya Pak Mutahar memilih 5 (lima) pemuda pelajar putra perwakilan daerah yang ada di Yogyakarta
terdiri dari 3 orang putri dan 2 orang putra (jumlah 5 = simbol Pancasila).
Regu Pengibar Bendera Pusaka (RUKIBRAKA) dibentuk kembali pada Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1947 dan 1948, yang bertugas di istana Gedung Agung Yogyakarta, dengan komposisi anggota perwakilan daerah yang berbeda.
Dan untuk pertama kalinya HUT Kemerdekaan RI yang dilaksanakan di Jakarata pada tanggal 17 Aguastus 1950, dimana kemudian regu-regu pengibar Bendera di tentukan dan di atur oleh Rumah Tangga Kepresidenan.Dua puluh tahun kemudian, pada tanggal 5 Agustus tahun 1966, Pak Hs. Mutahar diangkat menjadi Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka (Dirjen UDAKA) Dep. P dan K, dan setahun sesudah itu mendapat tugas dari Presiden Soeharto untuk mempersiapkan upacara bendera pada HUT Kemerdekaan Republik Indonesia XXI di Istana Merdeka.
Kesempatan untuk mewujudkan gagasan 20 tahun yang lalu, yaitu mendatangkan pemudi/pemuda utusan propinsi terbuka lebar. Tetapi waktu untuk pemanggilan itu sangat mendesak, perlu diuji coba dulu tata cara pendidikan/latihan dan penuaian tugas utamanya. Karena itu Pak. Hs. Mutahar minta bantuan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jakarta untuk menggunakan para pramuka penegak menjadi anggota Pasukan Pengerek Bendera Pusaka (PASKERAKA). Pola Pelatihannya menggunakan Latihan Pemuda “Pandu lbu Indonesia berPancasila”.
Baru setelah uji coba ini dianggap berhasil, tahun 1968 mulai memanggil pemuda pelajar SMTA dari seluruh Indonesia, setiap Propinsi/Da Ist/DKI mengirim dua utusan seorang putra dan seorang putri. Hanya 23 dari 25 propinsi yang dapat mengirimkan utusannya. Pasukan yang dibentuk tahun 1968 ini dianggap sebagai Pasukan Pertama, yang terakhir mengibarkan Bendera Pusaka. Bendera Pusaka yang berusia 23 tahun (dibuat bukan dari kain yang bagus dan baru, dan dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno serta pernah diselamatkan oleh Bapak Hs. Mutahar dari kemungkinan perampasan atas tentara Belanda) sudah dianggap tua untuk dikibarkan, warnanya pun sudah bukan putih dan merah lagi. Yang dikibarkan oleh PASKERAKA 1969 adalah duplikat Pusaka, dan Bendera Pusaka bertugas “mengiring” bendera yang akan dikibarkan dari tempat Inspektur Upacara (Presiden Republik Indonesia) ke tiang bendera 17 ini dan pula saat penurunan bendera sore hari.
Pada tahun 1973 Bapak Idik Sulaiman melontarkan suatu nama untuk anggota Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA, PAS dari kata Pasukan, KIB berasal dari kata KIBAR mengandung pengertian PENGIBAR, RA berasal dari kata BENDERA dan KA berarti PUSAKA. Mulai saat itu singkatan anggota Pasikan Pengibar Bendera Pusaka adalah PASKIBRAKA
Karena saat itu pusat pemerintahan Republik Indonesia terpaksa harus pindah dari Jakarta ke Yogyakarta, akibat dari aksi teror Belanda, maka tidak mungkin keinginan mendatangkan para pemuda daerah itu terwujud. Sebagai gantinya Pak Mutahar memilih 5 (lima) pemuda pelajar putra perwakilan daerah yang ada di Yogyakarta
terdiri dari 3 orang putri dan 2 orang putra (jumlah 5 = simbol Pancasila).
Regu Pengibar Bendera Pusaka (RUKIBRAKA) dibentuk kembali pada Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1947 dan 1948, yang bertugas di istana Gedung Agung Yogyakarta, dengan komposisi anggota perwakilan daerah yang berbeda.
Dan untuk pertama kalinya HUT Kemerdekaan RI yang dilaksanakan di Jakarata pada tanggal 17 Aguastus 1950, dimana kemudian regu-regu pengibar Bendera di tentukan dan di atur oleh Rumah Tangga Kepresidenan.Dua puluh tahun kemudian, pada tanggal 5 Agustus tahun 1966, Pak Hs. Mutahar diangkat menjadi Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka (Dirjen UDAKA) Dep. P dan K, dan setahun sesudah itu mendapat tugas dari Presiden Soeharto untuk mempersiapkan upacara bendera pada HUT Kemerdekaan Republik Indonesia XXI di Istana Merdeka.
Kesempatan untuk mewujudkan gagasan 20 tahun yang lalu, yaitu mendatangkan pemudi/pemuda utusan propinsi terbuka lebar. Tetapi waktu untuk pemanggilan itu sangat mendesak, perlu diuji coba dulu tata cara pendidikan/latihan dan penuaian tugas utamanya. Karena itu Pak. Hs. Mutahar minta bantuan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jakarta untuk menggunakan para pramuka penegak menjadi anggota Pasukan Pengerek Bendera Pusaka (PASKERAKA). Pola Pelatihannya menggunakan Latihan Pemuda “Pandu lbu Indonesia berPancasila”.
Baru setelah uji coba ini dianggap berhasil, tahun 1968 mulai memanggil pemuda pelajar SMTA dari seluruh Indonesia, setiap Propinsi/Da Ist/DKI mengirim dua utusan seorang putra dan seorang putri. Hanya 23 dari 25 propinsi yang dapat mengirimkan utusannya. Pasukan yang dibentuk tahun 1968 ini dianggap sebagai Pasukan Pertama, yang terakhir mengibarkan Bendera Pusaka. Bendera Pusaka yang berusia 23 tahun (dibuat bukan dari kain yang bagus dan baru, dan dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno serta pernah diselamatkan oleh Bapak Hs. Mutahar dari kemungkinan perampasan atas tentara Belanda) sudah dianggap tua untuk dikibarkan, warnanya pun sudah bukan putih dan merah lagi. Yang dikibarkan oleh PASKERAKA 1969 adalah duplikat Pusaka, dan Bendera Pusaka bertugas “mengiring” bendera yang akan dikibarkan dari tempat Inspektur Upacara (Presiden Republik Indonesia) ke tiang bendera 17 ini dan pula saat penurunan bendera sore hari.
Pada tahun 1973 Bapak Idik Sulaiman melontarkan suatu nama untuk anggota Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA, PAS dari kata Pasukan, KIB berasal dari kata KIBAR mengandung pengertian PENGIBAR, RA berasal dari kata BENDERA dan KA berarti PUSAKA. Mulai saat itu singkatan anggota Pasikan Pengibar Bendera Pusaka adalah PASKIBRAKA
Quote:
Quote:
Purna Paskibraka Indonesia



Spoiler for Purna Paskibraka Indonesia:

Quote:
PURNA PASKIBRAKA INDONESIA : atau sering disingkat PPI. Adalah suatu organisasi perkumpulan anggota Paskibraka Indonesia yang didirikan oleh alumni PASKIBRAKA yang pernah tugas pada tingkat nasional pada tahun 1975. Pada tahun 80an, PPI merupakan organisasi binaan Dinas Pendidikan Pemuda & Olahraga, yang berada di setiap wilayah provinsi di Indonesia dan tidak memiliki kepengurusan ditingkat pusat. Akhirnya Pada tanggal 21 Desember 1989, terbentuklah kepengurusan resmi PPI Pusat lengkap dengan perangkat AD ARTnya
Quote:
Sementara itu untuk lambang PPI adalah gambar bunga teratai yang dikelilingi mata rantai, yang memiliki makna sebagai berikut: Lambang berupa bunga teratai yang tumbuh dari lumpur (tanah) dan berkembang di atas air, hal ini bermakna bahwa anggota Paskibraka adalah pemuda dan pemudi yang tumbuh dari bawah (orang biasa) dari tanah air yang sedang berkembang dan membangun.
Bunga teratai berdaun bunga 3 (tiga) helai tumbuh ke atas (mahkota bunga), bermakna belajar, bekerja, dan berbakti.
Bunga teratai berkelopak 3 (tiga) helai mendatar bermakna aktif, disiplin, dan gembira.
Mata rantai berkaitan melambangkan persaudaraan yang akrab antar sesama generasi muda Indonesia yang ada di berbagai pelosok penjuru (16 penjuru arah mata angin) tanah air.
Rantai persaudaraan ini tanpa memandang asal suku, agama, status sosial, dan golongan, akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan yang kokoh dan kuat. Sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar dan memperkuat ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan yang telah tertanam dalam dada setiap anggota Paskibraka.
Bunga teratai berdaun bunga 3 (tiga) helai tumbuh ke atas (mahkota bunga), bermakna belajar, bekerja, dan berbakti.
Bunga teratai berkelopak 3 (tiga) helai mendatar bermakna aktif, disiplin, dan gembira.
Mata rantai berkaitan melambangkan persaudaraan yang akrab antar sesama generasi muda Indonesia yang ada di berbagai pelosok penjuru (16 penjuru arah mata angin) tanah air.
Rantai persaudaraan ini tanpa memandang asal suku, agama, status sosial, dan golongan, akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan yang kokoh dan kuat. Sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar dan memperkuat ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan yang telah tertanam dalam dada setiap anggota Paskibraka.
Update
Quote:
Quote:
Salah Satu Foto TS
Paskibraka Kota Makassar Tahun 2013

Quote:
*Selalu meninggalkan koment yang bermutu 
*Selalu memberikan
*TS Menerima :
*TS Menolak :

*Selalu memberikan

*TS Menerima :

*TS Menolak :

Boleh Mampir Ke Sini!
Quote:
Diubah oleh goche 12-10-2013 20:58
0
7.6K
Kutip
54
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan