Pertamina menjadi BUMN pertama yang masuk dalam jajaran Fortune 500. Dahlan Iskan tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya setelah Pertamina masuk dalam jajaran perusahaan terbaik dunia itu.

Sebagai wujud apresiasi, Dahlan dan Pertamina akan membentangkan banner Fortune 500 serta syukuran pada hari Jumat (16/8) nanti. "Jumat nanti kita naikkan Fortune 500. Sekalian syukuran karena saya surprise lah itu," ucap Dahlan.

Pertamina berhasil duduk di peringkat 122 perusahaan ternama versi Fortune 500. Dahlan bahkan tidak percaya Pertamina bisa masuk Fortune 500 tahun ini.

Sesungguhnya, Dahlan memprediksi Pertamina baru bisa masuk jajaran Fortune 500 tahun depan. Tapi ternyata tahun ini sudah masuk. Prestasi Pertamina itu diakui sangat tinggi dan di luar prediksi.

Dahlan sesumbar Pertamina sebetulnya bisa mengalahkan perusahaan minyak dari Malaysia, Petronas dalam hal laba. Dia menyebutkan, laba Pertamina tahun lalu saja sebenarnya bisa mencapai Rp 30 triliun jika tidak harus menanggung kerugian karena penjualan LPG 12 kg.

Dahlan Iskan sesumbar maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia bisa mengalahkan Singapore Airlines. Namun ini bisa terjadi jika Garuda digabung menjadi satu dengan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II berbentuk holding.

"Kalau diizinkan oleh pemerintah. Garuda, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II digabung itu akan lebih cepat mengalahkan Singapore Airlines," ujar Dahlan di Jakarta.

Diakuinya, saat ini Garuda masih sangat sulit mengalahkan Singapore Airlines, karena Singapore Airlines perusahaannya itu digabung dengan Bandara Changi, Singapura. Bahkan dalam perusahaan tersebut sudah ada berbagai macam lini bisnis seperti bisnis investasi dan bisnis properti.

"Singapore Airlines itu perusahaannya jadi satu sama bandaranya," jelasnya.

Untuk bisa bersaing, kata Dahlan, Garuda harus memiliki rute yang menghubungkan Singapura menuju Jakarta tanpa transit. Dengan rute tersebut Garuda sudah unggul satu poin.

"Ya walaupun Singapore Airlines tetap masih unggul tapi dengan rute langsung Singapura langsung menuju Jakarta, Garuda bisa menang. Ya jangan sampai 5-0 tapi 5-1," tegasnya.

Dahlan Iskan mengapresiasi kinerja PT Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP) dalam memberikan pelayanan sepanjang periode mudik lebaran tahun ini.

"Layanan mudik kereta api dan kapal ferry sangat bagus, tahun lalu dapat pujian luas dari masyarakat, tahun ini lebih bagus lagi," kata Dahlan di Kantor Kementerian BUMN.

Untuk ASDP, Dahlan memberi poin 7,5 atau naik dari poin tahun lalu yang hanya 7 poin.

Dahlan Iskan juga bangga dengan kinerja PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam memberikan pelayanan sepanjang periode mudik lebaran tahun ini. "Layanan mudik kereta api dan kapal ferry sangat bagus, tahun lalu dapat pujian luas dari masyarakat, tahun ini lebih bagus lagi," kata Dahlan di Kantor Kementerian BUMN.

Dalam rentang penilaian dari 1-10, Dahlan memberi nilai 8 untuk kinerja layanan PT KAI tahun ini. Angka yang diberikan Dahlan tersebut meningkat dari tahun lalu yang hanya 7,5.

Gebrakan apa yang dilakukan PT KAI di bawah pengawasan Dahlan? VP Public Relations PT KAI Sugeng Priono menceritakan revolusi pelayanan PT KAI yang diklaim sudah dimulai sejak 2009 lalu. Dimulai dengan membatasi pembelian tiket melebihi tempat duduk.

Tahun 2010, pihaknya mengaku sudah mulai mencoba sistem boarding. Seperti halnya di pesawat, calon penumpang harus sesuai identitas. Sistem ini juga bertujuan menutup ruang gerak calo.

Jangan heran jika pada saat mudik banyak tiket yang akhirnya hangus karena tidak bisa digunakan. Alasannya, tidak sesuai identitas penumpang.

Bagaimana dengan kenyamanan di stasiun dan di gerbong kereta? Pihaknya memastikan kenyamanan saat ini lebih terjaga. Termasuk kenyamanan penumpang dari gangguan keamanan. Dia mengklaim, saat ini orang segan berbuat kriminal.

"Tidak hanya itu, di kereta api sekarang juga melarang merokok, tidak boleh merkokok sembarangan. Tapi di stasiun ada smoking area. Di kereta bebas asap, tidak ada asap rokok, tidak ada smoking area," paparnya.

Dahlan telah bertemu dengan kontraktor besar Timur Tengah, Bin Ladin Group yang merupakan keluarga pendiri Al-Qaidah. Dahlan melihat proyek perusahaan pelat merah Waskita Karya yang dikerjakan di Timur Tengah, salah satunya renovasi Masjidil Haram.

Tiga proyek yang dikerjakan Waskita saat ini, misalnya, semuanya proyek dari main contractor Binladin. Mula-mula hanya kampus universitas di Riyadh. Lalu dipercaya mengerjakan jalan layang menuju bandara baru Jeddah. Dan kini naik kelas ke renovasi/pengembangan Masjidil Haram.

Dahlan mengaku sangat mendukung Waskita Karya yang menjadi subkontraktor Bin Ladin di Timur Tengah.