- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cerita Lebaran Para Koruptor
TS
coffeeless
Cerita Lebaran Para Koruptor
Quote:
Jakarta - Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 Hijriah yang jatuh 8 Agustus 2013 lalu menyimpan sejuta cerita dan makna bagi seluruh umat muslim di Indonesia. Pun termasuk penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang beragama muslim.
Terlebih lembaga superbody pimpinan Abraham Samad Cs ini memberikan kesempatan para tahanan muslim untuk menjalankan ibadah seperti sholat Idul Fitri dan dibesuk oleh keluarganya masing-masing.
Untuk sholat Idul Fitri tahanan laki-laki dirujuk dan menjalankan sholat berjamaah di Rumah Tahanan Cipinang. Sementara tahanan wanita dirujuk dan sholat berjamaah di Rumah Tahanan Pondok Bambu.
Menurut informasi yang dihimpun CentroOne.com, para penghuni Rutan KPK yang beragama islam yakni, Rusli Zainal, Amran Batalipu, Deddy Kusdinar, Ahmad Fathanah, Herry Nurhayat, Ratna Dewi Umar, serta Neneng Sri Wahyuni.
Sementara penghuni di Rutan KPK cabang POM DAM Guntur JAYA yakni, Djoko Susilo, Lutfhi Hasan Ishaaq, Zaryana Rait, Setyabudi Tedjocahyono, Mohamad Dian Irawan Nuqshira, Dendy Prasetya, Zulkarnaen Djabar, dan Hidayat Batubara.
Redaksi CentroOne.com mencoba menelisk lebih lanjut aktivitas para tahanan KPK. Menurut informasi yang digali, para tahanan memulai aktivitas 1 Syawal 1434 Hijriah yang jatuh pada hari Kamis itu dengan melaksanakan sholat Idul Fitri.
Para tahanan muslim diboyong ke tempat yang sudah disediakan itu untuk menjalankan sholat Idul Fitri berjamaah. Sekitar pukul 05.30 WIB penghuni Rutan KPK diboyong dengan menumpang mobil tahanan ke tempat berlangsungnya sholat berjamaah yang telah ditentukan tersebut.
Mengenakan baju muslim yang dibalut baju tahanan warna orange mereka diantar oleh petugas tahanan dan petugas KPK. Sesampainya di lokasi, mereka melepas baju tahanan yang selama perjalanan keluar memang wajib dikenakan.
Hal yang serupa mereka harus lakukan saat bertolak kembali ke Rutan, atau setelah sholat Idul Fitri.
"Mereka (tahanan Rutan KPK) keluar pake baju tahanan," kata Kepala Rutan KPK, Arifudin saat berbincang dengan CentroOne.com beberapa waktu lalu.
Tepat pukul 09.00 WIB, mereka dikumpulkan di Auditorium yang berada di dalam gedung KPK, Jakarta. Untuk apa mereka dikumpulkan di tempat yang biasa digunakan pimpinan KPK menggelar acara jumpa pers itu?
Ternyata mereka dikumpulkan untuk menyambut para keluarga yang membesuk. Para penguni Rutan Guntur juga disediakan tempat di rutan tersebut untuk keluarga yang akan membesuk. Saat itu, mereka juga saling bermaaf-maafan. KPK memberikan waktu besuk untuk keluarga para tahanan sekitar dua jam. Dimulai sekitar pukul 10.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB.
Di auditorium, pihak KPK telah membagi-bagi atau memisahkan tempat antara pembesuk keluarga tahanan yang satu dengan yang lain. Mereka diberikan tempat masing-masing untuk bertemu dan berlebaran dengan keluarga.
Rasa haru sempat pecah saat itu, terlebih pembezuk yang hadir merupakan keluarga dekat, seperti istri, suami, anak, mertua. Ada dari mereka yang tak bisa menyembunyikan rasa haru dan menitikan air mata saat berlebaran dengan keluarga, lantaran masuk puasara kasus korupsi. Namun, ada juga dari mereka yang coba untuk tabah.
Hampir semua keluaga dekat para tahanan hadir membezuk dalam waktu yang terbilang singkat tersebut. Diantaranya, istri dan anak Rusli Zainal dan Amran Batalipu. Hadir juga istri Ahmad Fathanah, Sefti Sanustika.
Prosedur bezuk saat hari lebaran juga sama seperti jadwal bezuk biasanya. Yakni, pembezuk yang hadir harus terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai pembezuk di tempat penerimaan tamu.
Bawaan mereka juga terlebih dahulu diperiksa oleh petugas KPK, termasuk panganan khas lebaran yang akan diberikan kepada keluarga mereka yang terjerat kasus korupsi itu. KPK sendiri tak menyediakan konsumsi untuk acara 'open house' mereka.
"Makanan dan pengirim diperiksa," ucap Arifudin.
Tepat pukul 12.00 WIB, jam bezuk berakhir. Para keluarga terpaksa harus meninggalkan orang terkasih mereka yang mendekam di Rutan tersebut. Namun, sebelum meninggalkan tempat itu, para pembezuk diwajibkan membereskan tempat yang dikunjunginya itu. Termasuk merapihkan bekas santap lebaran mereka.
Haru biru pun kembali terjadi di penghujung pertemuan mereka. Sebelum meninggalkan tempat tersebut, mereka sempat berpeluk hangat. Misalnya, penguni rutan lelaki yang notabennya kepala keluarga sempat mengecup kening istri dan anaknya yang datang.
Ditemui sebelum membezuk, Sefti yang hadir bersama anak, ibu, adiknya di gedung KPK sekitar pukul 09.20 WIB sempat sedikit berbincang-bincang soal kunjungannya. Pedangdut yang tampak mengenakan kerudung warna pelangi dipadu kaus lengan panjang coklat dan celana jins itu mengaku membawakan makanan khas lebaran untuk suami tercintanya.
Sekitar 20 ikat ketupat dengan sayur kacang, empal, tiga buah piring plastik, dan beberapa plastik emping memang special dibawakan Sefti untuk suaminya yang terjerat kasus dugaan korupsi peningkatan kuota impor sapi dan pencucian uang tersebut.
"Bawa ketupat, daging untuk dimakan bersama bapak. Dari semalem ketupatnya dibikin, subuh disiapin. Memang bapak pesan khusus buat lebaran," ucap Sefti saat itu.
ember
Terlebih lembaga superbody pimpinan Abraham Samad Cs ini memberikan kesempatan para tahanan muslim untuk menjalankan ibadah seperti sholat Idul Fitri dan dibesuk oleh keluarganya masing-masing.
Untuk sholat Idul Fitri tahanan laki-laki dirujuk dan menjalankan sholat berjamaah di Rumah Tahanan Cipinang. Sementara tahanan wanita dirujuk dan sholat berjamaah di Rumah Tahanan Pondok Bambu.
Menurut informasi yang dihimpun CentroOne.com, para penghuni Rutan KPK yang beragama islam yakni, Rusli Zainal, Amran Batalipu, Deddy Kusdinar, Ahmad Fathanah, Herry Nurhayat, Ratna Dewi Umar, serta Neneng Sri Wahyuni.
Sementara penghuni di Rutan KPK cabang POM DAM Guntur JAYA yakni, Djoko Susilo, Lutfhi Hasan Ishaaq, Zaryana Rait, Setyabudi Tedjocahyono, Mohamad Dian Irawan Nuqshira, Dendy Prasetya, Zulkarnaen Djabar, dan Hidayat Batubara.
Redaksi CentroOne.com mencoba menelisk lebih lanjut aktivitas para tahanan KPK. Menurut informasi yang digali, para tahanan memulai aktivitas 1 Syawal 1434 Hijriah yang jatuh pada hari Kamis itu dengan melaksanakan sholat Idul Fitri.
Para tahanan muslim diboyong ke tempat yang sudah disediakan itu untuk menjalankan sholat Idul Fitri berjamaah. Sekitar pukul 05.30 WIB penghuni Rutan KPK diboyong dengan menumpang mobil tahanan ke tempat berlangsungnya sholat berjamaah yang telah ditentukan tersebut.
Mengenakan baju muslim yang dibalut baju tahanan warna orange mereka diantar oleh petugas tahanan dan petugas KPK. Sesampainya di lokasi, mereka melepas baju tahanan yang selama perjalanan keluar memang wajib dikenakan.
Hal yang serupa mereka harus lakukan saat bertolak kembali ke Rutan, atau setelah sholat Idul Fitri.
"Mereka (tahanan Rutan KPK) keluar pake baju tahanan," kata Kepala Rutan KPK, Arifudin saat berbincang dengan CentroOne.com beberapa waktu lalu.
Tepat pukul 09.00 WIB, mereka dikumpulkan di Auditorium yang berada di dalam gedung KPK, Jakarta. Untuk apa mereka dikumpulkan di tempat yang biasa digunakan pimpinan KPK menggelar acara jumpa pers itu?
Ternyata mereka dikumpulkan untuk menyambut para keluarga yang membesuk. Para penguni Rutan Guntur juga disediakan tempat di rutan tersebut untuk keluarga yang akan membesuk. Saat itu, mereka juga saling bermaaf-maafan. KPK memberikan waktu besuk untuk keluarga para tahanan sekitar dua jam. Dimulai sekitar pukul 10.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB.
Di auditorium, pihak KPK telah membagi-bagi atau memisahkan tempat antara pembesuk keluarga tahanan yang satu dengan yang lain. Mereka diberikan tempat masing-masing untuk bertemu dan berlebaran dengan keluarga.
Rasa haru sempat pecah saat itu, terlebih pembezuk yang hadir merupakan keluarga dekat, seperti istri, suami, anak, mertua. Ada dari mereka yang tak bisa menyembunyikan rasa haru dan menitikan air mata saat berlebaran dengan keluarga, lantaran masuk puasara kasus korupsi. Namun, ada juga dari mereka yang coba untuk tabah.
Hampir semua keluaga dekat para tahanan hadir membezuk dalam waktu yang terbilang singkat tersebut. Diantaranya, istri dan anak Rusli Zainal dan Amran Batalipu. Hadir juga istri Ahmad Fathanah, Sefti Sanustika.
Prosedur bezuk saat hari lebaran juga sama seperti jadwal bezuk biasanya. Yakni, pembezuk yang hadir harus terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai pembezuk di tempat penerimaan tamu.
Bawaan mereka juga terlebih dahulu diperiksa oleh petugas KPK, termasuk panganan khas lebaran yang akan diberikan kepada keluarga mereka yang terjerat kasus korupsi itu. KPK sendiri tak menyediakan konsumsi untuk acara 'open house' mereka.
"Makanan dan pengirim diperiksa," ucap Arifudin.
Tepat pukul 12.00 WIB, jam bezuk berakhir. Para keluarga terpaksa harus meninggalkan orang terkasih mereka yang mendekam di Rutan tersebut. Namun, sebelum meninggalkan tempat itu, para pembezuk diwajibkan membereskan tempat yang dikunjunginya itu. Termasuk merapihkan bekas santap lebaran mereka.
Haru biru pun kembali terjadi di penghujung pertemuan mereka. Sebelum meninggalkan tempat tersebut, mereka sempat berpeluk hangat. Misalnya, penguni rutan lelaki yang notabennya kepala keluarga sempat mengecup kening istri dan anaknya yang datang.
Ditemui sebelum membezuk, Sefti yang hadir bersama anak, ibu, adiknya di gedung KPK sekitar pukul 09.20 WIB sempat sedikit berbincang-bincang soal kunjungannya. Pedangdut yang tampak mengenakan kerudung warna pelangi dipadu kaus lengan panjang coklat dan celana jins itu mengaku membawakan makanan khas lebaran untuk suami tercintanya.
Sekitar 20 ikat ketupat dengan sayur kacang, empal, tiga buah piring plastik, dan beberapa plastik emping memang special dibawakan Sefti untuk suaminya yang terjerat kasus dugaan korupsi peningkatan kuota impor sapi dan pencucian uang tersebut.
"Bawa ketupat, daging untuk dimakan bersama bapak. Dari semalem ketupatnya dibikin, subuh disiapin. Memang bapak pesan khusus buat lebaran," ucap Sefti saat itu.
ember
Quote:
Pictures:
Spoiler for 1:
Quote:
Ahmad Fathanah (kiri) berbincang dengan Terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan Al Quran Zulkarnaen Djabar (kanan) seusai mengikuti salat id bersama tahanan lainnya di LP Cipinang.
Spoiler for 2:
Quote:
Ahmad Fathanah menuju mobil tahanan seusai mengikuti salat id bersama tahanan lainnya di LP Cipinang, Kamis (8/8).
Spoiler for 3:
Quote:
Terdakwa kasus dugaan korupsi proyek Simulator SIM, Irjen Pol Djoko Susilo (tengah) mengikuti salat id bersama peghuni lapas di LP Cipinang.
Spoiler for 4:
Quote:
Tersangka kasus Hambalang Deddy Kusdinar menuju ke mobil tahanan seusai mengikuti salat id bersama penghuni lapas di LP Cipinang.
Spoiler for 5:
Quote:
Tersangka kasus PON Riau Rusli Zainal (kanan) berbincang dengan seorang tahanan.
Spoiler for 6:
Quote:
Istri Ahmad Fathanah, Sefti Sanustika (kedua kanan) menunjukan ketupat lebaran saat menjenguk suaminya di Gedung KPK.
Semoga di hari yang fitri ini semua kembali ke fitrah masing-masing,, Jangan diulangi lagi ya Bapak-Bapak.....
Terimakasih sudah mampir Gan... Kalo berkenan sedikit komengnya
ataukalo sempet kasi
mungkin juga ada yg mo nambahin juga ga ditolak
asal jangan dikasi Gan...
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
ataukalo sempet kasi
mungkin juga ada yg mo nambahin juga ga ditolak
asal jangan dikasi Gan...
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
0
2.6K
Kutip
30
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan