Biasanya sebagian besar politisi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, memiliki gaya hidup yang berbeda 180 derajat dengan rakyat pemilihnya. Tinggal di rumah mewah, pakaian mahal, mobil mewah, dan gaji besar. Tapi Jose Mujica bukan tipe presiden seperti itu dia hidup dalam kesederhanaan seperti kebanyakan rakyatnya juga.

pria bernama lengkap José Alberto Mujica Cordano ini mendonasikan 90 persen gajinya setiap bulan, yaitu 12.000 dollar AS atau hampir Rp 120 juta, untuk berbagai kegiatan amal.

pria yg biasa dipanggil Pepe ini juga menolak tinggal di kediaman resmi kepresidenan di ibu kota, Montevideo. Mujica lebih memilih tinggal di tanah pertanian di luar ibu kota. Bahkan, jalan menuju kediaman Mujica belum dilapisi aspal. Di pertaniannya, Mujica dan istrinya bahkan menanam sendiri bunga-bunga yang menjadi pemasukan baginya

Dan dia tidak tidak di jaga dengan Penjagaan ketat pasukan elite kepresidenan seperti umumnya presiden suatu negara. Hanya dua polisi dan seekor anjingnya yang menjaganya. Karena menurutnya dia tidak merasa memiliki musuh dan tidak memerlukan penjagaan.

Tapi sebenarnya Mujica dulunya adalah seorang pemberontak selama 1960-an sampai 1970-an, dia adalah anggota pemberontak Tupamaros, kelompok bersenjata berhaluan kiri yang terinspirasi revolusi Kuba. Dia pernah enam kali tertembak dan mendekam 14 tahun di penjara. Sebagian besar masa penahanannya dilalui dalam kondisi yang sangat buruk dan dalam sel isolasi. Namun, masa-masa dia dalam penjara itulah yang menurut Mujica membentuk kepribadian dan pandangan hidupnya.

Dia pernah di tanya mengenai gaya hidup miskin nya yg tidak seperti gaya hidup kebanyakan petinggi suatu negara, dan dia hanya menjawab :

"Saya disebut presiden termiskin di dunia, tetapi saya tak merasa miskin. Orang miskin adalah mereka yang bekerja hanya untuk menjaga gaya hidup mewahnya dan selalu menginginkan lebih,"


Pada 2010, ketika kekayaan pribadinya diumumkan—yang merupakan kewajiban pejabat publik Uruguay, saat itu total kekayaan Mujica hanya 1.000 dollar AS atau kurang dari Rp 10 juta rupiah saja. Uang sebanyak itu hanya bisa dia gunakan untuk membeli sebuah mobil VW Beetle butut keluaran tahun 1987.