Sesama muslim adalah saudara. Namun bagaimana rasanya jika saudara anda bukannya mendukung, tapi malah menyalahkan aksi-aksi yang anda perbuat?

Mungkin itulah perasaan kecewa yang sedang dialami FPI. Republika yang selama ini dikenal sebagai korannya orang Islam (setahu saya hanya Republika yang menggunakan “Ahad” alih-alih Minggu) ternyata ikut memberitakan aksi FPI di beberapa daerah akhir-akhir ini.

Nama Erick Thohir selaku pemilik Mahaka Grup (perusahaan induk Republika) pun diancam akan diadukan ke polisi karena dinilai memberitakan fitnah. “Sejak 2001, pengurus FPI Lamongan sudah dibubarkan! Jadi yang bentrok kemarin itu bukan FPI!” kata Habib Rizieq.

Namun tentu saja kita semua tahu, bukan hanya Republika yang memberitakan bahwa FPI ikut terlibat dalam bentrokan beberapa hari yang lalu. Seluruh media nasional mengutip langsung kesaksian warga yang menyebut bentrokan diawali oleh penganiayaan yang dilakukan oleh 2 anggota FPI. Kisah bentrokan itu juga diakhiri dengan penangkapan beberapa anggota FPI dan penyitaan puluhan senjata tajam dari markas FPI.

Anggap saja FPI Lamongan memang telah dibubarkan sejak tahun 2001. Lalu kenapa seluruh media berita nasional, warga dan polisi bisa kompak menyebut pelaku bentrokan sebagai anggota FPI?

Mungkin di sinilah saatnya Habib Rizieq dan anggota FPI berkaca. Aksi anarkis yang mengatasnamakan penegakan agama Islam telah identik dengan FPI. Jadi ketika ada aksi bentrok yang melibatkan oknum berbusana gamis (khas Arab), nama FPI-lah yang langsung muncul di benak masyarakat.

Tindakan FPI selama inilah yang merusak citra FPI (dan Islam); aksi brutal FPI dari yang ringan hingga merenggut nyawa sudah beberapa kali terjadi dan terekam kamera sebagai buktinya.

Sangat aneh melihat FPI menggugat Republika seolah sakit hati telah dikhianati oleh saudaranya. Jika memang “pembela Islam”, lalu kenapa FPI malah menyerang media yang telah mengharumkan nama Islam selama ini?

Keberadaan FPI sudah sampai taraf meresahkan umat muslim. Bahkan Ketua PBNU Said Aqil Miraj telah mendesak DPR, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menkopolhukam Joko Suyanto untuk membubarkan kelompok radikal ini. Sumber

Sesama muslim adalah saudara. Namun Islam adalah agama kedamaian, bukan anarkis. Jadi berapa banyak muslim yang menganggap FPI sebagai saudaranya?

sumber

wah bibibnya mulai mewek... backstab2 nikmat ya bib?